Interpretative Structural Modeling TINJAUAN PUSTAKA

MPE, Fuzzy non numerik ISM MULAI STUDI PUSTAKA ANALISIS KEBUTUHAN PENGEMBANGAN AGROWISATA PERUMUSAN MASALAH IDENTIFIKASI SISTEM PENENTUAN KAWASAN UNGGULAN PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN PENENTUAN PRODUK UNGGULAN ZONASI AGROWISATA ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROWISATA TUJUAN FAKTOR STRATEGI SISTEM PENGEMBANGAN AGROWISATA BERBASIS MASYARAKAT ANALISIS KELEMBAGAAN AKTIVITAS YANG DIPERLUKAN KENDALA SELESAI MODEL PENGEMBANGAN AGROWISATA AHP Gambar 5. Tahapan penelitian sistem pengembangan agrowisata Penetapan Sampel Penelitian. Pengambilan sampel untuk keperluan pengambilan data dari stakeholder, pengambilan sampelnya dilakukan secara purpossive. Responden dipilih secara sengaja dengan acuan bahwa responden terpilih adalah individu dewasa yang sehat dan mempunyai pengetahuan yang memadai untuk mendiskusikan masalah penelitian. Dalam rangka menggali informasi dan pengetahuan pendapat pakar, maka teknik pengambilan contoh yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan cara memilih secara sengaja, dengan kriteria sebagai berikut: a. Kesediaan pakar tersebut untuk untuk dijadikan responden b. Memiliki reputasi dan telah menunjukkan kredibilitasnya sebagai ahli atau pakar pada topik penelitian ini c. Telah memiliki pengalaman di bidang tersebut sekurang-kurangnya dua tahun Adapun jumlah pakar yang dijadikan responden pada penelitian ini sebanyak 7 orang yang terdiri dari Kepala Dinas Pariwisata, Kepala Dinas Pertanian, Dosen yang mengajar di perguruan tinggi, Bapedalda, Bapeda, Biro Perjalanan, Dinas Tata Kota. Dengan komposisi tersebut, diharapkan dapat mewakili unsur birokrasi, akademisi, pelaku usaha, asosiasi, masyarakat, LSM dan organisasi lain yang peduli terhadap agrowisata.

3.6. Analisis Data Pendekatan Sistem dan Analisis Kebutuhan.

Dalam perencanaan dan pengembangan suatu agrowisata perlu dilakukan melalui pendekatan sistem karena dalam pelaksanaannya melibatkan banyak pihak yang terkait dengan kebutuhan yang beragam. Sebagian kebutuhan antar pelaku saling mendukung, sebagian lainnya justru saling bertentangan. Melalui pendekatan sistem diharapkan kebutuhan masing-masing pihak dapat dikompomikan sehingga secara keseluruhan menguntungkan bagi pengembangan agrowisata. Kebutuhan masing-masing pihak disajikan pada Tabel 5.