Ketersediaan Infrastruktur Rekayasa sistem pengembangan agrowisata berbasis masyarakat
NGEMBAL
SUMBERPITU
KALIPUCANG TUTUR
PUNGGING Luas 266 Ha
WONOSARI Luas 318,7 Ha
ANDONOSARI Luas 560,7 Ha
TLOGOSARI GENDRO
Luas 360,6 Ha
BLARANG Luas 717,6 Ha
KAYUKEBEK Luas 1240 Ha
NGADIREJO
PENYUSUNAN RENCANA PENGEMBANGAN KAWASAN AGROWISATA
KABUPATEN PASURUAN
KEC. PUSPO
Ke Pasrepan Ke Kejayan
Ke Puspo Ke
Pu rw
od ad
i
Ke Malang
Ke Tosari Ke Bromo
KEC. PURWODADI
KEC. PASREPAN
KAB. MALANG
FOTO MAPPING KECAMATAN TUTUR
KOMODITAS PERTANIAN
komoditi pisang
LEGENDA
komoditi apel komoditi durian
komoditi bunga krisan
komoditi sayuran komoditi paprika
No. Peta : .....
U
Sumber : Hasil Survei Lapangan Tahun 2009 SKALA
0,7 Km
2,8 2,1
4 Desa Gendro potensi komoditas paprika dan bunga krisan 5 Desa Wonosari pusat keramaian kota dan penghasil apel
6 Desa Andonosari potensi komoditas apel sebagai wisata petik 7 Desa Ngadirejo potensi komoditas sayur-sayuran
Gambar 11. Peta pengembangan Kawasan Agrowisata Kecamatan Tutur berdasarkan komoditas pertanian unggulan
Berdasarkan penentuan jalur wisata desa dari hasil potensi, zonasi
kawasan dan rencana pengembangan kawasan agrowisata Kecamatan Tutur
diintegrasikan yang bertujuan untuk: 1. Menghindari tumbuhnya desa-desa
di luar kendali sistem pengembangan wilayah agrowisata. Dalam pengembangan Kawasan
Agrowisata Kecamatan Tutur ini selain mempunyai fungsi di atas juga diharapkan dapat menghindari adanya kesenjangan pertumbuhan
wilayah antara bagian barat Kabupaten Pasuruan yang relatif maju dengan bagian timur yang tampaknya agak tertinggal dibandingkan
bagian barat. 2. Untuk mengintegrasikan penduduk lokal dalam skema pengembangan
wilayah agrowisata serta sekaligus merupakan upaya meningkatkan fungsi desa dalam suatu kecamatan yang ada menjadi suatu area tani
yang tertata. 3. Sistem jaringan transportasi wilayah yang menghubungkan satu desa
dengan desa lainnya harus menunjang sesuai dengan ketentuan hirarki jalan. Karena itu pula sistem transportasi, jaringan jalan, moda
transportasi, serta interkoneksi sistem jaringan jalan secara regional harus dirancang secara terpadu dengan sistem desa-desa yang
berpotensi dalam kawasan agrowisata dan akan menjadi pertimbangan utama dalam rencana penetapan hirarki fungsi kawasan.
Pengembangan kawasan agrowisata adalah untuk mengembangkan kawasan pertanian yang berpotensi menjadi kawasan agrowisata, melalui :
1 Pemberdayaan masyarakat pelaku agribisnis agar mampu meningkatkan
produksi dan produktifitas komoditas pertanian serta produk-produk olahan pertanian, yang dilakukan dengan pengembangan sistem dan
usaha agribisnis secara efisien dan menguntungkan serta berwawasan lingkungan.
2 Penguatan kelembagaan petani.
3 Pengembangan kelembagaan sistem agribisnis penyedia input
pertanian, pengolahan hasil, pemasaran dan penyediaan jasa.