Faktor biaya terkait dengan faktor-faktor lainnya dari pengadaan bahan baku. Faktor biaya pengadaan bahan baku harus diperhatikan
karena akan berpengaruh langsung terhadap kelayakan usaha dan sekaligus menentukan minat petani terus memproduksi bahan baku yang
sangat dibutuhkan untuk pengembangan agroindustri. Brown 1994 menyatakan salah satu faktor yang harus diperhatikan dalam sistem
pengadaan bahan baku adalah harga yang layak bagi petani sehingga dapat memberikan rangsangan untuk terus berproduksi. Hal ini penting karena
terkait dengan keberlanjutan pasokan bahan baku yang mutlak perlu disediakan dalam menunjang proses produksi. Menurut Santoso 2006
perlu ada upaya dan strategi khusus yang bersifat kompromi antara harga jual bahan baku yang diinginkan petani dan harga beli yang diinginkan
oleh perusahaan. Penentuan harga yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak akan menjadi dasar bagi keberlanjutan pengembangan
agrowisata.
3. Ketersediaan teknologi yang dapat diterapkan
Kriteria ini sangat mendukung pengembangan agroindustri dalam suatu kawasan agrowisata karena berpengaruh terhadap produktivitas,
pencapaian target produksi, terpenuhinya permintaan pasar secara kualitas dan kuantitas serta dapat memberikan jaminan mutu dan keamanan
produk. Kriteria ini memberikan penilaian tingkat ketersediaan teknologi pengolahan yang aplikatif dan operasional dengan kondisi sumberdaya
manusia yang ada. Umumnya telah tersedia teknologi pengolahan yang memadai baik dalam skala kecil maupun dalam skala menengah untuk
menunjang pengembangan agroindustri yang menunjang pengembangan agrowisata. Santoso 2006 menyatakan ketersediaan teknologi
pengolahan harus memperhatikan persyaratan kualitas produk yang dihasilkan, efesiensi proses dan konsekuensi nutrisi dan keamanan produk.
Kolarik 1995 menyatakan, dalam pengembangan kualitas yang memenuhi selera dan permintaan konsumen diperlukan sejumlah strategi
yang relevan, setidaknya melalui penerapan bauran pemasaran yang efektif.
Dalam pengembangan agroindustri terutama produk olahan pangan, walaupun aspek pengolahan lebih dapat dikontrol dibandingkan
dengan aspek pengadaan bahan baku, namun juga penting diperhatikan karena terkait dengan efisiensi produksi, kualitas dan keamanan produk
serta kepuasan konsumen Austin, 1992. Faktor pengolahan dipengaruhi sejumlah faktor yaitu kualitas dan keamanan, biaya proses, kinerja mesin
dan peralatan Forrest, 2001.
Kualitas dan Keamanan Produk. Faktor kualitas dan keamanan
produk dalam proses pengolahan agroindustri dipengaruhi oleh sejumlah variabel. Variabel yang berpengaruh tersebut adalah kualitas bahan baku,
teknologi pengolahan, sanitasi pengolahan, kualitas SDM dan manajemen pengendalian proses. Kualitas bahan baku akan mempengaruhi kualitas
produk yang dihasilkan. Hal ini karena mutu bahan baku akan berdampak terhadap nilai gizi, keamanan dan penampilan produk. Demikian juga
teknologi pengolahan yang digunakan akan berimplikasi terhadap kualitas dan keamanan produk. Faktor lain yang juga perlu diperhatikan adalah
sanitasi pengoolahan baik yang terkait dengan mesin dan peralatan,
ruangan produksi dan tenaga kerja. Mesin dan Peralatan Produksi.
Kemampuan mesin dan peralatan yang digunakan dalam proses pengolahan agroindustri dipengaruhi oleh
sejumlah faktor. Faktor utama yang berpengaruh adalah keandalam mesin dan peralatan yang digunakan, umur ekonomis dan tingkat perawatan
yang dilakukan.
Menurut Santoso 2006, kerusakan atau gangguan pada mesin dan peralatan tidak saja menyebabkan pelaksanaan proses pengolahan
terganggu, namun juga dapat menyebabkan kegagalan dalam pencapaian mutu dan jaminan keamanan produk yang dihasilkan. Selain itu,
kerusakan mesin dan peralatan yang mempengaruhi jumlah produk yang tidak memenuhi syarat berdampak terhadap peningkatan biaya produksi.
Biaya Proses pengolahan . Menurut Feigenbaum 1996 terdapat
empat jenis biaya pencapaian kualitas yakni biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kerusakan internal dan biaya kerusakan eksternal. Biaya
pengendalian yaitu pencegahan dan penilaian akan meningkat seiring dengan upaya peningkatan kualitas, sedangkan biaya kegagalan seperti
internal dan eksternal menurun seiring dengan peningkatan kualitas. Tjiptono 2000 menyatakan, biaya kegagalan dapat diminimasi melalui
penerapan manajemen mutu total. Selain itu, juga dapat menjamin dihasilkannya produk berkualitas dalam memberikan kepuasan konsumen
dan meningkatkan citra perusahaan.
4. Tingkat Persaingan
Kriteria ini memberikan implikasi bahwa dalam melakukan pengembangan agroindustri dan agrowisata harus melakukan analisis
kondisi persaingan untuk menentukan jenis agrowisata yang masih memiliki peluang dalam pengembangannya. Aziz 1993 menyatakan,
produk agroindustri maupun agrowisata seperti buah-buahan sangat dikenal dan banyak diperdagangkan di dalam maupun di luar negeri.
5. Biaya Produksi
Kriteria ini memberikan implikasi bahwa faktor biaya produksi harus diperhatikan secara cermat dari sisi efisiensi karena akan
berpengaruh terhadap harga jual dan daya saing produk. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan inefesiensi harus dihindari. Menurut Aziz
1993, salah satu faktor penting dari pengembangan agrowisata buah- buahan adalah biaya produksi harus dapat memberikan peningkatan nilai
tambah yang cukup tinggi dari nilai komoditas primernya. Dengan demikian, peningkatan nilai tambah produk agroindustri ini merupakan
manfaat yang dapat menunjang keberhasilan pengembangan agrowisata.