Kawasan Agrowisata Zona II. Zona ini meliputi wilayah 7 desa yaitu :
1 Desa Ngembal potensi komoditas Durian 2 Desa Kalipucang potensi komoditas Pisang dan Durian
3 Desa Tutur potensi komoditas Pisang 4 Desa Gendro potensi komoditas Paprika dan Bunga krisan
5 Desa Wonosari pusat keramaian kota dan penghasil Apel 6 Desa Andonosari potensi komoditas Apel sebagai wisata petik
7 Desa Ngadirejo potensi komoditas sayur-sayuran Untuk memberi warna tersendiri dari masing-masing zona dan agar tidak
terpusatkan semua kegiatan di satu tempat, maka dibuatlah pusat-pusat kegiatan yang mendukung kegiatan agrowisata secara terpisah menurut skala usaha dan
skala kegiatan sesuai kompetensi dan potensi daerah tersebut.
7.2.2. Pusat Perdagangan
Pusat perdagangan dimaksudkan untuk memfasilitasi khususnya bagi wisatawan yang tergolong Agrowisata Bisnis. Pada lokasi ini disediakan berbagai
fasilitas seperti: iTempat Kegiatan Pameran Produk
iiTempat Lobby Bisnis iiiTempat Pergudangan
ivTempat Bongkar Muat Produk Lokasi pusat perdagangan ini dirtempatkan pada desa Tutur untuk Zona I dan desa
Wonosari untuk Zona II.
7.2.3. Pusat Produksi
Kegiatan produksi yang dilakukan mencakup produksi tanaman Agrowisata dan produksi dari produk olahan agroindustri. Tidak semua sentra produksi
tanaman mempunyai kegiatan agroindustri. Pada saat ini yang diunggulkan adalah agroindustri pengolahan buah apel menjadi sari buah apel. Untuk keberagaman
produk olahan maka agroindustri lainnya sepeerti: kripik apel, jenang apel, brem
apel, dan cuka apel menjadi prioritas berikutnya. Desa yang menjadi prioritas sebagai pusat produksi adalah Desa Andonosari pada Zona I, dan Desa Blarang
untuk Zona II.
7.2.4. Pusat LayananWisata
Pelayanan wisata sangat perlu untuk diperhatikan, karena dengan adanya pelayanan yang baik, maka wisatawan akan merasa nyaman, aman, dan puas
selama menikmati aktifitas berwisata. Pelayanan disini meliputi berbagai kegiatan seperti :
iLayanan Informasi, yang dapat memberikan berbagai informasi mengenai sarana dan prasarana, macam-macam kegiatan berikut waktu
dan tempat diadakan, serta kemudahan-kemudahan lain yang menjadi kesulitan bagi wisatawan.
iiLayanan Kesehatan, yang dapat memberikan bantuan kesehatan bagi wisatawan yang mendapatkan kecelakaan ataupun gangguan kesehatan
selama berwisata. iiiLayanan Transportasi, layanan ini tidak hanya menyediakan fasilitas
terminal atau pun perparkiran, juga termasuk layanan angkutan yang dapat menghubungkan antara satu sub kawasan dengan sub kawasan lainnya.
Sehingga wisatawan diharapkan mendapat banyak pilihan dan kemudahan untuk menjangkau berbagai objek wisata.
ivLayanan Akomodasi, sebagai pemenuhan kebutuhan wisatawan dalam berwisata terutama dalam hal kebutuhan akan makanan dan minuman,
maka layanan akomodasi merupakan layanan yang tak terpisahkan dari kegiatan berwisata. Oleh karenanya penyediaan Rumah Makan dengan
kondisi yang bersih, baik, dan nyaman merupakan keharusan yang perlu disediakan. Begitu pula layanan tempat istirahat untuk bermalam bagi
wisatawan yang mempunyai waktu cukup untuk bermalam, terutama bagi pengunjung keluarga ataupun bagi wisatawan yang berasal dari luar kota
yang cukup jauh. vLayanan Pemandu Wisata, saat ini layanan pemandu wisata dirasakan
masih sangat terbatas baik dari segi kuntitas maupun kualitas, oleh
karenanya perlu ada nya perekrutan dan peningkatan kualitas pengetahuan agar dapat melayani pengunjung dengan baik.
Kesemua layanan di atas diharapkan tersedia disetiap desa sebagai sub kawasan agar tidak terlalu jauh bagi pengunjung untuk memanfaatkannya.
7.2.5 Layanan Beranda
Layanan beranda diperuntukkan bagi pengunjung yang ingin menikmati keindahan alam terutama keindahan bunga-bungaan secara alami. Bunga-bungaan
yang menjadi unggulan di Kecamatan Tutur adalah bunga krisan yang terdapat di desa Tlogosari dan Gendro.
7.3. Bangunan Teori dan Kontribusi Penelitian terhadap Perencanaan Wilayah.
Dari uraian di atas jelas bahwa pengembangan suatu kawasan menjadi agrowisata harus mempertimbangkan faktor : 1 akses jalan, 2 aksesibilitas,
3lokasi kawasan, 4prasarana pendukung, 5komoditas unggulan, dan 6 keterbukaan masyarakat. Hubungan antar faktor tersebut dapat digambarkan
secara fungsional sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 33. Gambar 33 menunjukkan bahwa untuk melakukan pengembangan suatu
kawasan khususnya kawasan agrowisata yang berbasis masyarakat, sangatlah perlu memperhatikan kelima faktor di atas, yaitu: zonasi kawasan agrowisata,
daya tarik objek wisata, sarana berwisata, prasarana berwisata, dan pelaku pengelola lembaga agrowisata.
Zonasi di sini dimaksudkan adalah penentuan lokasi kawasan berdasarkan akses dan aksesibilitas yang dibagi menjadi sub-sub kawasan yang saling
mendukung satu sama lainnya sesuai dengan fungsinya berdasarkan pertimbangan administratif, keseimbangan, skala usaha, keberagaman, geografis, dan jalurrute
perjalanan. Zonasi ini dapat dibedakan menjadi : zonasi utama, zonasi pendukung, dan zonasi seni budaya.Daya tarik objek wisata merupakan cerminan dari suatu
objek yang menjadi unggulan dan memberikan ciri khusus yang unik, sehingga