Sarana dan Prasarana Kebijakan Pemerintah

15 kepada pelaku USP hingga saat ini belum digunakan oleh pelaku USP karena alasan teknis dan kesulitan pemasaran hasil produksinya. Dukungan pemerintah dalam hal pengelolaan pakan masih kurang; padahal pakan merupakan faktor penting dalam USP Eastridge 2006; semakin memadai kuantitas dan kualitas pakan yang diberikan, semakin memadai pula jumlah dan kualitas sapi dan produknya; dan semakin menambah pendapatan para pelaku USP dan keluarganya. Pakan sapi perah yang tersedia sesuai dengan jumlah dan jenis yang dibutuhkan, langsung atau tidak langsung akan menggairahkan peternak memajukan USP ke arah yang diharapkan; dan sekaligus dapat merangsang atau memotivasi anggota masyarakat umum lainnya turut serta mengembangkan USP. Dukungan pemerintah dalam hal penyaluran atau pemasaran biogas dan pupuk organik hasil olahan limbah sapi perah belum ada; karenanya pelaku USP yang memiliki instalasi pengolahan selama ini memproduksi biogas bukan untuk komersial tetapi terbatas untuk keperluan konsumsi keluarga sendiri dan tetangga dekatnya.

1.4.2.2 Keamanan Lingkungan

Layanan pemerintah kecamatan atau desa dalam sistem keamanan lingkungan USP dirasakan masyarakat masih kurang; hal ini tampak dari kondisi penempatan kandang sapi pada umumnya berdekatan dengan rumah pemilik masing-masing dengan alasan belum optimalnya keamanan lingkungan.

1.4.2.3 Layanan Penyuluhan dan Bimbingan Teknis

Frekuensi dan mutu penyuluhan serta bimbingan teknis tentang pengembangan USP oleh pemerintah kepada para pelaku USP selama ini menurut para peternak masih kurang memadai jika dibandingkan dengan kebutuhan pengembangan USP secara efektif. Penyuluhan dan bimbingan teknis selama ini dominan dilakukan oleh petugas KPSBU dan petugas kesehatan hewan setempat dengan jadwal atau frekuensi yang tidak teratur. Hasil penyuluhan dan bimbingan teknis tersebut belum banyak memberi perubahan ke arah penampilan USP yang diharapkan, terutama dalam hal kebersihan atau kesehatan lingkungan USP. 16 Menurut keterangan petugas Dinas Peternakan Kabupaten Subang, kurangnya layanan penyuluhan dan bimbingan teknis tersebut ialah karena keterbatasan dana, sarana, dan tenaga; di samping itu kerjasama lintas program sektoral tingkat kabupaten dan kecamatan masih kurang optimal.

1.4.3 Sumberdaya Alam dan Lingkungan

Permasalahan yang berkaitan dengan sumberdaya alam dan lingkungan di antaranya ialah belum optimalnya penggunaan lahan untuk penanaman tumbuhan hijau untuk pakan ternak sapi perah. Dalam beberapa tahun belakangan ada wacana untuk memanfaatkan lahan PERHUTANI di sekitar Kecamatan Sagalaherang dan Kecamatan Ciater namun hingga kini belum terwujud.

1.4.4 Kebijakan Perbankan

Permasalahan yang berkaitan dengan kebijakan perbankan ialah bahwa hingga saat ini belum ada suatu kebijakan khusus dari perbankan tentang bantuan pengembangan USPSMWL. Masalah yang dihadapi ialah bahwa para peternak yang membutuhkan pada umumnya ingin memperoleh dana dalam waktu cepat, persyaratan dan prosedur yang mudah, dan bunga yang ringan; sementara pihak perbankan atau lembaga keuangan berpegang teguh pada persyaratan atau prosedur baku untuk mendapatkan profit secara proporsional. Berdasarkan tujuan, keadaan dan masalah yang dihadapi tersebut penulis mengajukan pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1. Faktor-faktor apa sajakah yang berhubungan dengan pengembangan usaha sapi perah skala mikro berwawasan lingkungan di Kabupaten Subang? 2. Bagaimana pendapat pejabat dinas dan institusi tentang upaya yang perlu ditingkatkan dalam rangka pengembangan usaha sapi perah skala mikro berwawasan lingkungan di Kabupaten Subang? 3. Bagaimana urutan tingkat kepentingan elemen-elemen pengembangan usaha sapi perah skala mikro berwawasan lingkungan di Kabupaten Subang berdasarkan pendapat pakar? 4. Apa faktor kunci dan faktor penting lain dari strategi pengembangan usaha sapi perah skala mikro berwawasan lingkungan di Kabupaten Subang berdasarkan pendapat pakar?