Interpretative Structural Modelling ISM

51 seksama dengan menggunakan grafis serta kalimat. Teknik ISM merupakan salah satu teknik permodelan sistem untuk menangani kebiasaan yang sulit diubah dari perencana jangka panjang yang sering menerapkan secara langsung teknik penelitian operasional dan atau aplikasi statistik diskriptif Eriyatno 1998, diacu dalam Marimin 2004. ISM adalah salah satu metodologi berbasis komputer yang membantu kelompok mengidentifikasi hubungan antara ide dan struktur tetap pada isu yang kompleks. ISM dapat digunakan untuk mengembangkan beberapa tipe struktur, termasuk struktur pengaruh misalnya : dukungan atau pengabaian, struktur prioritas misalnya: ”lebih penting dari”, atau ”sebaiknya dipelajari sebelumnya” dan kategori ide misalnya: ”termasuk dalam kategori yang sama dengan” Broome dalam Kanungo dan Bhatnagar 2002, diacu dalam Marimin 2007. Marimin 2005, mengemukakan deskripsi singkat langkah-langkah ISM sebagai berikut: 1 Identifikasi elemen. Hal ini dapat diperoleh melalui penelitian, brainstorming, dan lain-lain. 2 Hubungan kontekstual. Sebuah hubungan kontekstual antar elemen dibangun, tergantung pada tujuan dari pemodelan. 3 Matriks interaksi tunggal terstruktur structural self interaction matrix-SSIM. Matriks ini mewakili elemen persepsi responden terhadap elemen hubungan yang dituju. Empat simbol yang digunakan untuk mewakili tipe hubungan yang ada antara dua elemen dari sistem yang dipertimbangkan adalah: V : Hubungan dari elemen E i terhadap E j , tidak sebaliknya A : Hubungan dari elemen E j terhadap E i , tidak sebaliknya X : Hubungan dari elemen E i terhadap E j , dapat sebaliknya O : Hubungan dari elemen E i terhadap E j , tidak berkaitan. 4 Matriks reachability reachability matrix-RM: sebuah RM yang dipersiapkan kemudian mengubah simbol-simbol SSIM ke dalam sebuah matriks biner. Aturan-aturan konversi berikut menerapkan : a Jika hubungan E i terhadap E j = V dalam SSIM, maka elemen E ij = 1 dan E ji = 0 dalam RM 52 b Jika hubungan E i terhadap E j = A dalam SSIM, maka elemen E ij = 0 dan E ji = 1 dalam RM c Jika hubungan E i terhadap E j = X dalam SSIM, maka elemen E ij = 1 dan E ji = 1 dalam RM d Jika hubungan E i terhadap E j = O dalam SSIM, maka elemen E ij = 0 dan E ji = 0 dalam RM RM awal dimodifikasi untuk menunjukkan seluruh direct dan indirect reachability, yaitu jika E ij =1 dan E jk =1 maka E ik =1. 5 Tingkat partisipasi dilakukan untuk mengklasifikasi elemen-elemen dalam level-level yang berbeda dari struktur ISM. 6 Matriks canonical, berupa pengelompokan elemen-elemen dalam level yang sama mengembangkan matriks ini. 7 Digraph adalah konsep yang berasal dari directional graph, sebuah grafik dari elemen-elemen yang saling berhubungan secara langsung, dan level hierarki. 8 ISM dibangkitkan dengan memindahkan seluruh jumlah elemen dengan deskripsi elemen aktual. Oleh sebab itu ISM memberikan gambaran yang sangat jelas dari elemen-elemen sistem dan alur hubungannya. Adapun keseluruhan proses teknik ISM yaitu seperti tampak pada diagram yang tertuang dalam Gambar 6 .

2.5 Pendekatan Sistem

Menurut Eriyatno 1998, karena pemikiran sistem selalu mencari keterpaduan antarbagian melalui pemahaman yang utuh, maka diperlukan suatu kerangka fikir baru yang terkenal sebagai pendekatan sistem system approach. Pendekatan sistem merupakan cara penyelesaian persoalan yang dimulai dengan dilakukannya identifikasi terhadap adanya sejumlah kebutuhan kebutuhan sehingga dapat menghasilkan suatu operasi dari sistem yang dianggap efektif. Pendekatan sistem adalah pendekatan analisis organisatoris yang menggunakan ciri-ciri sistem sebagai titik tolak analisis Marimin 2007. Pendekatan sistem merupakan cara pandang bersifat menyeluruh holistik yang memfokuskan pada integrasi dan keterkaitan antar komponen Hartrisari 2007. Tahapan pendekatan sistem menurut Manetsch dan Park 1977 yaitu: analisis kebutuhan, formulasi permasalahan, identifikasi sistem, pemodelan sistem, verifikasi model, 53 implementasi, dan evaluasi periodik Manetsch dan Park 1977, diacu dalam Marimin 2007. Sumber : Saxena 1992, diacu dalam Marimin 2004 Gambar 6 Diagram teknik ISM. Adapun diagram tahapan pendekatan sistem tersebut seperti tampak pada Gambar 7. Analisis kebutuhan merupakan permulaan pengkajian dari suatu