Desain Penelitian The policy model of business development of the environmentally sound micro-scale dairy cattle in Subang Regency

62 Tabel 3 Perincian responden penelitian model kebijakan pengembangan USPSMWL di Kabupaten Subang No Sampel responden Jenis Jumlah Metode pengambilan 1 Pejabat atau staf Dinas Peternakan Kabupaten Subang Pakar 1 orang Purposive sampling 2 Pejabat atau staf Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Kabupaten Subang Pakar 1 orang s.d.a. 3 Pejabat atau staf Dinas Koperasi UMKM Kabupaten Subang Pakar 1 orang s.d.a. 4 Pejabat atau staf Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Subang Pakar 1 orang s.d.a. 5 Pejabat atau staf KPSBU Pakar 1 orang s.d.a. 6 Pejabat atau staf Danone Pakar 1 orang s.d.a. 7 Pejabat atau staf perbankan Kabupaten Subang Pakar 1 orang s.d.a. 8 Pejabat atau staf Dinas Peternakan Kabupaten Subang Dinas dan Instansi 2 orang s.d.a. 9 Pejabat atau staf Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Subang Dinas dan Instansi 1 orang s.d.a. 10 Pejabat atau staf Dinas Koperasi UMKM Kabupaten Subang Dinas dan Instansi 1 orang s.d.a. 11 Pejabat atau staf perbankan Kabupaten Subang Dinas dan Instansi 1 orang s.d.a. 12 Camat Kecamatan Ciater Dinas dan Instansi 1 orang s.d.a. 13 Pejabat atau staf Dinas dan Instansi Kecamatan Ciater Dinas dan Instansi 3 orang s.d.a. 14 Camat Kecamatan Sagalaherang Dinas dan Instansi 1 orang s.d.a. 15 Pejabat atau staf Dinas dan Instansi Kecamatan Sagalaherang Dinas dan Instansi 3 orang s.d.a. 16 Pejabat dan staf Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Kabupaten Subang Dinas dan Instansi 1 orang s.d.a. 17 Pejabat atau Staf Danone Dinas dan Instansi 1 orang s.d.a. 18 Pejabat atau staf KPSBU Dinas dan Instansi 1 orang s.d.a. 19 Masyarakat peternak di dua kecamatan penelitian Masyarakat 115 orang Random 20 Masyarakat bukan peternak dan tokoh masyarakat di dua kecamatan penelitian Masyarakat 115 orang Random sampling dan snow ball Jumlah 253 orang Responden masyarakat pelaku USP ialah mereka yang pada saat ini sedang menjalankan USP dalam skala mikro di wilayah kecamatan penelitian dipilih dengan cara random sampling dengan penghitungan jumlah sampel menggunakan rumus : Keterangan rumus : SE : Standard error sebesar 0,0332 hasil dari degree of reliability sebesar 0,062 per Zc sebesar 1,96 0,0621,96 = 0,0316 p : proporsi di mana suatu keadaan bisa terjadi di dalam populasi 50 q : 1 - p N : besar sampel yang akan diambil Np : besar populasi jumlah seluruh pelaku USP yaitu 212 oran g 63 Responden masyarakat bukan pelaku USP ialah mereka yang belum menjalankan USP skala mikro berdomisili di lokasi penelitian dipilih dengan cara random sampling; jumlahnya ditetapkan sama dengan jumlah sampel pelaku USP. Responden dinas atau instansi ialah pejabat atau staf struktural dan fungsional di tingkat kabupaten, kecamatan, desa yang berkaitan dengan pengembangan USP skala mikro di lokasi penelitian dipilih dengan cara purposive sampling. Pakar ialah mereka yang dipilih dengan cara purposive sampling berdasarkan kriteria pendidikan, pengalaman, dan kompetensi berkaitan dengan pengembangan USP.

3.4 Definisi Operasional

Berikut ini dikemukakan definisi operasional dari variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini; yang dimaksudkan untuk mencegah timbulnya perbedaan pengertian dalam analisis atau pembahasannya. 1. Model a. Pengertian Model ialah bentuk yang dibuat untuk menirukan suatu gejala atau proses. Model dalam penelitian ini ialah model kuantitatif yang berbentuk rumus-rumus matematik, statistik, atau komputer tentang kebijakan pengembangan USPSMWL di Kabupaten Subang. a. Validasi model Teknik yang digunakan untuk validasi model: 1 Validasi struktur model yaitu sejauh mana keserupaan struktur model mendekati struktur nyata. Validasi struktur dilakukan dengan 2 bentuk pengujian, yaitu; uji kesesuaian struktur dan uji kestabilan struktur. Uji kesesuaian struktur dilakukan untuk menguji apakah struktur model tidak berlawanan dengan teori-teori baru atau pengetahuan yang berkembang. Uji kestabilan struktur model dilakukan dengan cara memeriksa keseimbangan dimensi peubah pada kedua sisi persamaan model; melihat keberlakuan atau kekuatan model dalam dimensi waktu. 2 Validasi kinerja atau output model yaitu aspek pelengkap dalam metode berpikir sistem yang bertujuan memperoleh keyakinan sejauh mana kinerja model sesuai dengan kinerja sistem ny ata 64 sehingga memenuhi syarat sebagai model ilmiah yang taat fakta. Caranya adalah memvalidasi kinerja model dengan data empiris untuk melihat sejauh mana perilaku output model sesuai dengan perilaku data empiris. Untuk validasi perilaku model digunakan: a Absolute mean error AME atau penyimpangan selisih nilai rata-rata mean hasil simulasi terhadap nilai aktual, dan b Absolute variation error AVE atau penyimpangan nilai variasi variance simulasi terhadap aktual. Batas penyimpangan yang diterima adalah antara 5 dan 10. Rumus uji statistik keduanya: AME = [Si – AiAi].................................................1 Si = Si N, dimana S = nilai simulasi Ai = Ai N, dimana A = nilai aktual N = interval waktu pengamatan AVE = [Ss – SaSa]..................................................2 Ss = Si – Si 2 N = deviasi nilai simulasi Sa = Ai – Ai 2 N = deviasi nilai aktual 2. Kebijakan Kebijakan yang dirumuskan dari penelitian ini ialah suatu upaya atau tindakan untuk mempengaruhi atau mendorong sistem USPSMWL di Kabupaten Subang yang bersifat strategis untuk jangka panjang ke arah tujuan yang diinginkan. Kebijakan tersebut dapat diimplementasikan dalam bentuk program-program yang bersifat teknis dan jangka pendek untuk mempengaruhi sistem dalam rangka pencapaian tujuan yang diinginkan. 3. Usaha Sapi Perah Skala Mikro a. Pengertian Pengembangan ialah upaya berkesinambungan untuk meningkatkan jumlah dan mutu sesuai dengan yang diharapkan. Usaha sapi perah ialah usaha yang dilakukan oleh masyarakat dengan tujuan memperoleh pendapatan atau keuntungan yang dapat mendukung pemenuhan kebutuhan hidup diri dan keluarganya. Skala mikro artin ya