Pengumpulan Data Pengumpulan, Pengolahan, dan Analisis Data
72 dokumen-dokumen yang dipublikasikan oleh dinas dan instansi yang terkait
berupa buku, hasil penelitian, laporan hasil pertemuan, evaluasi program, dan lainnya. Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan cara mendatangi dinas dan
instansi yang terkait di tingkat kabupaten, kecamatan, dan desa. Sumber data primer ialah hasil pengamatan fakta di lapangan; dan hasil analisis dan
kesimpulan jawaban responden dalam kuesioner. Data sekunder mencakup 1 kondisi geografis; 2 topografi; 3 iklim;
4 curah hujan; 5 suhu udara; 6 kelembaban udara; 7 pertanian: tanaman pangan, perkebunan, kehutanan, peternakan, dan perikanan; 8 perdagangan;
9 administrasi pemerintahan; 10 kependudukan: jumlah, komposisi, pekerjaan, mata pencaharian, pertumbuhan, penyebaran, IPM; 12 kesehatan: sarana dan
tenaga, UHH, AKIM, AKB, dan angka kesakitan umum; 13 pendidikan: sarana dan tenaga, ARLS, AMH; 14 perekonomian: pendapatan per kapita riil per
tahun, konsumsi per kapita riil per tahun, tingkat partisipasi angkatan kerja TPAK, lapangan usaha, tabungan per kapita per tahun; 15 usaha peternakan
sapi perah: jumlah sapi perah, jumlah peternak, produksi susu per sapi perah per hari, harga susu, permodalan dan masalahnya, jumlah peternak yang mengolah
limbah ternak sapi perah menjadi biogas dan pupuk organik. Data primer berupa hasil wawancara dengan responden ditampung dalam
kuesioner, mencakup: karakteristik responden; kebijakan pemerintah, kebijakan perbankan, gambaran kondisi sumberdaya alam dan lingkungan serta gambaran
pendapatan dan pengeluaran USP yang diselenggarakan. Data tentang karakteristik responden mencakup umur, jenis kelamin, status perkawinan, agama,
pendidikan, pekerjaan, kondisi fisik rumah, domisili, konsumsi per kapita keluarga, pengetahuan umum tentang peternakan, dan sikap atau persepsi
terhadap pengembangan USP di masyarakat. Khusus untuk peternak, data karakteristik ditambah dengan pengetahuan
tentang kebersihan dan kesehatan lingkungan atau USP yang berwawasan lingkungan, persepsi terhadap USPSMWL, dan perilaku dalam mengelola USP
selama ini. Data mengenai USP mencakup: sumber modal USP; jumlah sapi yang dipelihara dan perinciannya; cara mengawinkan sapi; frekuensi pemberian makan
sapi; jenis pakan yang diberikan; kepemilikan kandang; kondisi atap, dinding,
73 lantai, penerangan; lokasi kandang; sumber air bersih; selokan limbah kandang;
jadwal pemeriksaan kesehatan sapi; sistem pemeliharaan sapi; pemberian vaksinasi sapi; pemberian obat penanggulangan cacing sapi; pengolahan limbah
sapi menjadi biogas dan pupuk organik; organisasi para peternak tingkat desa; sumber informasi pengetahuan peternakan; kegiatan penyuluhan serta bimbingan
teknis peternakan; aktivitas konsultasi peternakan; bantuan dana USP dari pemerintah dan swasta; bantuan sarana USP dari pemerintah dan swasta;
mekanisme penjualan susu segar, sapi, dan limbah sapi; sumber pakan hijauan dan konsentrat, biaya pakan; harga bibit sapi perah; dan kebutuhan untuk
pengembangan USP. Data mengenai kebijakan pemerintah kabupaten dan kecamatan mencakup
aspek dana, sarana, tenaga, program penyuluhan dan bimbingan teknis, metode kerja, serta pendapat dari pengalaman responden pejabat dinas, instansi, institusi
berkaitan dengan usaha sapi perah di wilayah kerjanya. Data mengenai kebijakan perbankan mencakup persyaratan dan prosedur pengajuan kredit pinjaman dalam
rangka USPSMWL, jangka waktu dan suku bunga pinjaman termasuk permasalahannya. Data mengenai sumberdaya alam dan lingkungan mencakup
keadaan dan pengelolaan sumberdaya air dan lahan tanaman HPT, kesehatan lingkungan kandang, dan limbah sapi feses dan urin termasuk permasalahannya.
Untuk melihat gambaran umum pendapatan dan pengeluaran biaya USP dikumpulkan data tentang: 1 lamanya peternak melakukan USP; 2 modal
awal usaha; 3 harga jual susu segar; 4 biaya pakan hijauan dan pakan konsentrat; 5 biaya pengadaan bibit; 6 biaya pengadaan kandang dan
penyusutannya; 7 upah pekerja USP per hari; 8 biaya obat untuk kesehatan hewan; 9 biaya untuk inseminasi buatan IB; 10 biaya ganti rugi sapi mati;
11 biaya penyusutan sarana peternakan: ember, sabit, pikulan, alat pemerah susu, instalasi pengolahan biogas atau pupuk organik, sewa kandang, dan
sebagainya; 12 suku bunga bank; 13 pajak; 14 rata-rata lama pengurusan USP per hari; 15 upah minimum regional; 16 kredit bank: plafond, jangka
waktu, denda atau penalti; 17 produksi susu segar per hari; 18 pendapatan dari biogas; 19 pendapatan dari jual rumput makanan sapi perah; 20 pendapatan
dari penjualan sapi kering kandang dan sapi yang tidak diremaja kan.
74 Keseluruhan data dan informasi yang dikumpulkan untuk selanjutnya
diolah dan dianalisis secara deskriptif dan bivariat Chi-square sehingga dapat dijadikan bahan masukan dalam rangka penyusunan model kebijakan
pengembangan USPSMWL di Kabupaten Subang. Untuk keperluan AHP dikumpulkan data berupa pendapat pakar tentang
urutan kepentingan berbagai elemen setiap level dalam struktur yang dibangun, yaitu elemen-elemen dalam level aktor, faktor, tujuan, dan strategi. Pengumpulan
data ini menggunakan kuesioner khusus berdasarkan pada keperluan AHP. Untuk keperluan ISM dikumpulkan data berupa pendapat pakar tentang
tingkat kekuatan pengaruh, kontribusi, dan ketergantungan berbagai sub elemen dari elemen strategi yang bersumber dari struktur AHP; elemen strategi diuraikan
menjadi 20 sub elemen. Semua sub elemen ini dituangkan dalam Structural self interaction matrix SSIM yaitu matriks yang berpasangan, untuk kemudian diisi
oleh responden pakar menggunakan simbol huruf V atau A atau X atau O. Pilihan simbol V : bilamana Sub elemen 1 memberikan kontribusi tercapainya Sub
elemen 2, tetapi tidak sebaliknya V: eij = 1; eij = 0 ; pilihan simbol A: bilamana Sub elemen 2 memberikan kontribusi tercapainya Sub elemen 1,
tetapi tidak sebaliknya A: eij = 0; eij = 1 ; pilihan simbol X : bilamana Sub elemen 1 dan Sub elemen 2 saling memberikan kontribusi X: eij = 1;
eij = 1; pilihan simbol O: bilamana Sub elemen 1 dan Sub elemen 2 tidak saling memberikan kontribusi O: eij =0; eij =0 . Pengumpulan data ini
menggunakan kuesioner khusus berdasarkan pada keperluan ISM.