Kesimpulan The policy model of business development of the environmentally sound micro-scale dairy cattle in Subang Regency
201 kepada peternak dalam hal pemeliharaan kesehatan peternak, kesehatan sapi
perah, dan penyehatan lingkungan usaha sapi perah. 5. Model kebijakan pengembangan usaha sapi perah skala mikro berwawasan
lingkungan Kabupaten Subang dibangun berbasis pada kesiapan masyarakat, kebijakan pemerintah, kebijakan perbankan, serta sumberdaya alam dan
lingkungan. Hasil simulasi skenario kebijakan dengan kondisi optimistik menunjukkan dampak positif paling besar, yaitu dari: 1 aspek ekonomi:
peningkatan jumlah peternak pengelola biogas sebesar 2,06 kali dari hasil skenario kondisi eksisting, 2 aspek sosial: peningkatan praktekperilaku
positif dalam beternak sebesar 1,45 kali dari hasil skenario kondisi eksisting, dan 3 aspek ekologi: penurunan jumlah emisi gas CH
4
sebanyak 16,40 kali dan berkurangnya limbah sapi perah yang tidak terkelola sebesar 11,18 kali
dari hasil skenario kondisi eksisting. 6. Kebijakan yang disusun dalam rangka pengembangan usaha sapi perah skala
mikro berwawasan lingkungan di Kabupaten Subang, yaitu: 1 Kebijakan peningkatan kerjasama yang harmonis antara para peternak dengan pihak
perbankan dan pemerintah; 2 Kebijakan penyediaan tenaga pembimbing teknis usaha sapi perah skala mikro berwawasan lingkungan; 3 Kebijakan
peningkatan kerjasama lintas program dan lintas sektoral tingkat kabupaten, kecamatan, dan desa atau kelurahan; 4 Kebijakan penyediaan dana dan
sarana bimbingan teknis pengelolaan usaha sapi perah skala mikro berwawasan lingkungan sesuai kebutuhan; 5 Kebijakan peningkatan
frekuensi dan mutu penyuluhan dan bimbingan teknis kepada peternak dalam hal pemeliharaan kesehatan peternak, kesehatan sapi perah, dan penyehatan
lingkungan usaha sapi perah; 6 Kebijakan pengelolaan lahan untuk “tumbuhan pakan” sapi perah skala mikro yang berwawasan lingkungan;
dan 7 Kebijakan peningkatan pengelolaan atau pemanfaatan limbah sapi perah berwawasan lingkungan.