56
yang dapat digolongkan pada input langsung dan tak langsung. Input langsung adalah semua faktor yang mempengaruhi kinerja sistem secara langsung. Input
langsung terdiri atas input terkendali serta input tidak terkendali. Input tidak langsung merupakan elemen-elemen yang mempengaruhi sistem secara tidak
langsung dalam pencapaian tujuan. Input ini biasanya berada di luar batasan sistem sehingga sering disebut sebagai input lingkungan. Proses merupakan
transformasi dari input menjadi output; proses tersebut masih tersembunyi dalam kotak gelap. Output dikategorikan sebagai output yang diinginkan desired
output dan output yang tidak diinginkan undesired output. Output yang tidak diinginkan merupakan hal yang tidak dapat dihindari dan kadang-kadang
diidentifikasi sebagai pengaruh negatif bagi kinerja sistem. Output yang tidak diinginkan perlu ditindaklanjuti melalui umpan balik; input harus dimodifikasi
agar menghasilkan output yang diinginkan.
2.5.4 Pemodelan Sistem
Model merupakan penyederhanaan sistem; karena sistem sangat kompleks tidak mungkin membuat model yang dapat menggambarkan seluruh proses yang
terjadi dalam sistem. Model yang dibangun tidak akan sama persis dengan sistem sebenarnya. Semakin banyak variabel yang dimasukkan dalam model, semakin
sulit untuk menjelaskan proses yang terjadi Forrester 1965, diacu dalam Hartrisari 2007. Model merupakan konsepsi mental, hubungan empirik atau
kumpulan pernyataan-pernyataan matematik statistik atau dapat juga diartikan sebagai representasi sederhana dari suatu sistem dapat diabstraksi dalam bentuk
hubungan sebab akibat dari peubah-peubah yang ditetapkan sesuai tujuan model. Hartrisari 2007 mengemukakan bahwa model disusun untuk beberapa tujuan:
1 pemahaman proses yang terjadi dalam sistem, 2 prediksi, 3 menunjang pengambilan keputusan. Selanjutnya dikemukakan bahwa pemodelan yang efektif
merupakan keterkaitan antara dunia maya yang dinyatakan dalam model dan dunia nyata sehingga tujuan model sebagai penyederhanaan sistem akan tercapai.
Dalam proses penyusunan model perlu diperhatikan juga penentuan horison waktu time horizon. Horison wa
ktu dalam model harus “cukup panjang” agar dapat menunjukkan perubahan yang terjadi. Dalam model ini panjang waktu
simulasi adalah selama 20 tahun 2011 hingga 2030.
57
2.5.5 Validitas dan Sensitivitas Model
Hartrisari 2007 mengemukakan bahwa seseorang pengkaji sistem perlu menetapkan tolok ukur model yang baik untuk mengetahui kinerja model. Ia perlu
meyakinkan pengguna bahwa model yang dibangun sesuai untuk penyelesaian permasalahan yang dihadapi sehingga hasil eksekusi model dapat digunakan
sebagai dasar pengambilan keputusan. Pengujian model seharusnya dilakukan juga untuk mengenali keterbatasan kinerja model sehingga dapat ditentukan
kesesuaian penggunaan model dalam rangka penyelesaian masalah yang dihadapi. Semua model bersifat terbatas karena merupakan penyederhanaan dari dunia
nyata sehingga pasti berbeda dengan kenyataan sebenarnya. Lebih lanjut dikemukakan bahwa secara umum pengujian model terdiri atas tahap verifikasi
dan validasi. Verifikasi dan validasi model yang biasanya dilakukan hanyalah menguji kebenaran struktur model untuk menunjukkan kesalahan minimal
dibandingkan dengan data aktual termasuk menggunakan berbagai teknik statistika. Validasi harus ditunjang oleh kebenaran yang bersifat obyektif
Hartrisari 2007. 2.6
Kebijakan
Kebijakan adalah peraturan yang telah lama dirumuskan dan disetujui untuk dilaksanakan guna mempengaruhi suatu keadaan mempengaruhi
pertumbuhan baik besaran maupun arahnya yang melingkupi kehidupan masyarakat umum. Kebijakan dihasilkan karena adanya kebutuhan untuk
pengaturan sesuai dengan kewenangan dan lingkup kerangka kebutuhan sosial kelompoknya. Pengaturan tersebut merupakan bentuk intervensi atau aplikasi
tindakan umum yang dapat dilakukan oleh pemerintah Sanim 2005. Untuk menghasilkan kebijakan yang efektif, dapat dipakai metode
berdasarkan pola “input analisis kebijakan” atau policy analysis input disamping memanfaatkan ilmu-ilmu kebijakan yang meliputi berbagai teknologi atau model-
model analisis lain dengan sifat “terapi” atau “pragmatik” bagi masyarakat luas khususnya untuk membantu memecahkan masalah yang ada Merelman 1981,
diacu dalam Parson 1995. Terdapat beberapa ahli yang kemudian mengembangkan berbagai model analisis dengan maksud untuk dapat