Manfaat Penelitian The policy model of business development of the environmentally sound micro-scale dairy cattle in Subang Regency

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pembangunan Berkelanjutan

Pembangunan berkelanjutan didefinisikan sebagai pembangunan yang dapat memenuhi kebutuhan generasi sekarang tanpa mengorbankan kemampuan generasi yang akan datang untuk memenuhi kebutuhannya World Commission on Environment and Development - WCED 1987. Komisi Brundtland pada tahun 1987 Our Common Future, menyebutkan bahwa pembangunan berkelanjutan adalah “pembangunan untuk memenuhi kebutuhan generasi sekarang tanpa mengorbankan kepentingan generasi mendat ang”. Dalam Undang-undang nomor 23 tahun 1997 tentang Lingkungan Hidup, pembangunan berkelanjutan didefinisikan sebagai: “upaya sadar dan terencana yang memadukan lingkungan hidup, termasuk sumberdaya ke dalam proses pembangunan untuk menjamin kemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidup generasi kini dan generasi depan”. Pembangunan berkelanjutan secara sederhana dimaknai sebagai sebuah pendekatan pembangunan untuk mencapai taraf hidup yang lebih baik untuk masa kini dan mendatang. Dalam pelaksanaannya, pembangunan berkelanjutan senantiasa berlandaskan “tiga pilar utama” ekonomi, sosial dan lingkungan yang berlaku secara simultan yakni bahwa setiap kegiatan pembangunan haruslah layak secara ekonomi economically viable, dapat diterima secara sosial socially acceptable, serta ramah lingkungan environmentally-friendly. Pembangunan berkelanjutan adalah suatu proses yang dinamis dari pembangunan dan pemanfaatan sumberdaya, pemanfaatan teknologi untuk pembangunan, kelembagaan dan perubahan sosial budaya termasuk populasi, dan pembangunan investasi ekonomi untuk keharmonisan dan keseimbangan saat ini dan potensi masa depan dari kesejahteraan umat manusia. Empat prinsip pembangunan berkelanjutan yaitu: 1 prinsip efisien dalam pemanfaatan sumberdaya, sumberdaya tidak boleh dieksploitasi tanpa pemanfaatan secara maksimal; 2 prinsip pemenuhan, yaitu pemanfaatan sumberdaya dibatasi hanya untuk kebutuhan yang tidak berlebihan dengan memperhatikan kepentingan generasi yang akan datang; 3 prinsip konsistensi, yaitu subsistem harus dapat bersatu dengan subsistem lainnya tanpa ada yang merasa lebih ataupun kurang