Kegiatan Pembelajaran 3
dapat diperkirakan sebelumnya. Perubahan tersebut nampak jelas pada masa remaja awal.
139. Perubahan-perubahan fisik yang penting dan yang terjadi pada
masa remaja menurut Sunarto 2002:82 adalah 1 perubahan ukuran tubuh; 2 tubuh yang kurang proporsional; 3 ciri kelamin primer; 4 ciri
kelamin sekunder. Perbedaan proporsi tubuh di antara remaja disebabkan percepatan pertumbuhan dan proses kematangan seksual.
3. Dampak Perubahan Fisik
140. Perubahan fisik pada masa remaja berpengaruh terhadap
keadaan fisik dan psikologis remaja, di antaranya terhadap aspek emosional, sosial maupun kepribadian. Hal ini akan memberikan
pengaruh terhadap karakteristik sikap dan perilaku remaja. Menurut Ridwan 2004: 118-119 beberapa pengaruh perubahan fisik terhadap
sikap dan perilaku, yaitu: a. Ingin menyendiri. Remaja mulai menarik diri dari teman-temannya dan dari
berbagai kegiatan keluarga. b. Bosan. Remaja mulai bosan dengan permainan yang sebelumnya amat
digemari, bosan dengan tugas-tugas sekolah, kegiatan-kegiatan sosial dan kehidupan pada umumnya.
c. Inkoordinasi. Pertumbuhan pesat dan tidak seimbang memengaruhi pada koordinasi gerakan. Remaja merasa canggung dan janggal selama beberapa
waktu. d. Antagonisme Sosial. Remaja sering kali tidak mau bekerja sama, sering
membantah dan menentang, bermusuhan antara dua jenis kelamin. e. Emosi yang meninggi. Kemurungan, merajuk, ledakan amarah dan
kecenderungan untuk menangis. f. Hilangnya kepercayaan diri. Remaja banyak yang mengalami rendah diri
karena kritik yang bertubi-tubi datang dari orang tuanya. g. Terlalu sederhana. Remaja berpenampilan sangat sederhana karena takut
orang lain akan memperhatikan perubahan tubuhnya dan memberi komentar yang buruk.
4. Cara Mengidentifikasi Pertumbuhan Fisik dan Kesehatan Fisik Peserta Didik
141. Guru dapat melakukan identifikasi kondisi dan kesehatan fisik
peserta didik dengan cara membandingkan ciri-ciri remaja dengan kondisi
dan kesehatan fisik yang baik dengan kondisi ril peserta didik. Ciri-ciri kondisi dan kesehatan fisik peserta didik yang ril dapat dikoleksi antara
lain melalui: a. pengamatan, guru mengamati perilaku peserta didik pada saat KBM dengan
menggunakan pedoman pengamatan, dan pengamatan insidentil; b. wawancara, angket atau inventori, dan studi dokumentasi;
c. bekerja sama dengan wali kelas dan guru BK;
d. informasi dari rekan guru dan orangtua serta teman-teman peserta didik.
5. Implikasi dalam Pembelajaran 142.
Normalitas jasmaniah, keterlambatan, atau terlalu cepatnya dalam mencapai kematangan dalam pertumbuhan fisik serta kesehatan dapat
menimbulkan permasalahan terhadap sikap dan perilaku peserta didik pada umumnya dan pada kegiatan belajar khususnya. Berikut ini hal yang
dapat dilakukan guru. a. Miliki data kondisi fisik dan kesehatan setiap peserta didik, dan
memperhatikan kesehatan peserta didik pada awal pembelajaran. b. Beri perhatian khusus kepada peserta didik yang mengalami gangguan panca
indera. c. Miliki pemahaman yang empatik kepada peserta didik yang memiliki penyakit
kronisbawaan dan tubuh kurang normal seperti cacat fisik. d. Kerja sama dengan guru BK, wali kelas, dan orang tua, serta dengan tenaga
ahli dokter dan psikolog jika diperlukan penanganan khusus. e. Bimbing peserta didik untuk mensyukuri keadaan fisiknya dan bagaimana
memelihara kesehatan serta menggunakan tubuhnya secara efektif. 143.