Diagnostik Kesulitan Belajar Kesulitan Belajar

Kegiatan Pembelajaran 7 368.Tujuan tahap ini untuk menemukan siapakah yang diduga mengalami kelemahan tertentu, biasa digunakan tes baku, seperti yang digunakan untuk evaluasi dan pengukuran hasil belajar dan psikologis 2 Diagnosis Analitik 369.Tujuannya untuk mengetahui di mana letak kelemahan itu terjadi. Pada tahap ini biasanya digunakan tes diagnosis. 3 Diagnosis Psikologi 370.Tujuannya untuk mengetahui faktor penyebab kesulitan belajar. Teknik, pendekatan, dan instrumen yang digunakan antara lain sebagai berikut a Observasi; b Analisis karya tulis; c Analisi proses dan respon lisan; d Analisis berbagai catatan objektif;e Analisi berbagai catatan objektif;f Wawancara; g pendekatan laboratories dan klinis;h Studi kasus. 371. 372. 373. 374. 375. 376. 377. 1 2 378. 379. 380. 381. 382. 383. 384.Sumber : Makmun, 2009:311 Input 1: Informasidata prestasi dan proses belajar 2 . Identifikasi masalah Menandai dan melokalisasi di mana letak kesulitan Input 2: Informasidata tesanalisis diagnosis 3 . Identifikasi faktor penyebab kesulitan Menandai jenis dan karakteristik kesulitan dengan faktor penyebabnya Input 3: Informasidata diagnostik psikologis 4 . Prognosis Mengambil kesimplulan dan keputusan serta meramalkan kemungkinan penyembuhan 5. Rekomendasireferal Membuat saran alternatif pemecahan masalah 385. Gambar 6. Prosedur dan Teknik Diagnostik Kesulitan Belajar 386. 387. Menurut Makmun 2009:311 pola pendekatan operasional mengenai prosedur dan diagnostik teknik kesulitan belajar dapat digambarkan seperti bagan di atas. Layanan diagnostik kesulitan belajar hanya sampai pada rekomendasi mengenai kemungkinan alternatif tindakan penyembuhan. Sedangkan teknik penyembuhan, khususnya berkaitan dengan upaya pembelajaran remedial remedial teaching.

c. Prosedur dan Teknik Diagnostik Kesulitan Belajar

Peserta Didik 388. Pada prosedur dan teknik diagnostik kesulitan belajar, kegiatan identifikasi kesulitan belajar hanya pada langkah identifikasi kasus dan identifikasi masalah. Berikut adalah rincian langkah-langkah diagnostik kesulitan belajar. 1 Menandai dan Menemukan Kesulitan Belajar Identifikasi Kasus a Untuk mengetahui peserta didik yang diduga mengalami kesulitan belajar dilakukan dengan membandingkan nilai peserta didik dengan kriteria yang telah ditetapkan sebagai batas lulus KKM, rata-rata kelas. Peserta didik yang prestasi belajarnya di bawah KKM diduga memiliki kesulitan belajar. b Untuk mengidentifikasi siswa yang diduga mengalami kesulitan belajar dapat pula dilakukan dengan memperhatikan atau menganalisa catatan observasi atau laporan proses kegiatan belajar, yaitu 1 Penggunaan catatan belajar siswa untuk mengetahui cepat atau lambat dalam menyelesaikan tugas atau pekerjaannya; 2 Catatan kehadiran; 3 catatan atau bagan partisipasi untuk mengetahui aktivitas dan partisipasi peserta didik; 4 catatan sosiometri dilakukan pada bidang sstudi yang menuntut bekerja sama dalam peserta didik kelompok. 2 Melokalisasikan Letak Kesulitan Belajar Identifikasi Masalah 389.Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui pada bidang studi mana kesulitan belajar itu terjadi dan bagaimana karakteristik kesulitan belajar peserta didik. Berikut ini adalah cara melokalisasi letak kesulitan belajar. Kegiatan Pembelajaran 7 a Mengidentifikasi Kesulitan Belajar pada Bidang Studi Tertentu. Pada bidang studi mana saja peserta didik mengalami kesulitan belajar. b Mengidentifikasi pada Kawasan Tujuan Belajar dan Bagian Ruang Lingkup Materi Pelajaran Manakah Kesulitan Belajar Terjadi. Untuk mengetahui materi pelajaran yang mengalami kesulitan belajar bisa dilakukan dengan menganalisa lembar jawaban siswa pada tes ulangan umum semester, dapat pula pada pelaksanaan evaluasi reflektif, formatif, atau dengan rancangan pre-post test bila belum ada tes diagnostik khusus. c Analisis Terhadap Catatan Mengenai Proses Belajar. Untuk mengetahui kesulitan belajar pada aspek-aspek proses belajar tertentu dilakukan dengan menganalisis empiris terhadap catatan keterlambatan penyelesaian tugas atau soal, absensi, kurang aktif dalam partisipasi, kurang penyesuaian sosial. Hasil analisis tersebut dengan jelas menunjukkan posisi dari kasus-kasus yang bersangkutan. 3 Mengidentifikasi Faktor Penyebab Kesulitan Belajar a Bila kasus kelompok mayoritas peserta didik memiliki kesulitan belajar maka faktor penyebab kesulitan belajar berasal luar diri peserta didik. Kemungkinan besar faktor penyebabnya kondisi sekolah atau faktor guru. b Bila kasusnya individual maka faktor penyebabnya kemungkinan berasal dari diri peserta didik, yaitu dapat bersumber pada a Kemampuan dasar atau potensi yaitu intelegensi dan bakat; b Bukan yang bersifat potensial, yaitu kurang memiliki keterampilan dan pengetahuan dasar yang diperlukan dari suatu bidang studi; aspek fisik; emosional kecemasan, phobia, penyesuaian yang salah, kurang minat dan motivasi belajar, sikap dan kebiasaan belajar yang negatif, kurang konsentrasi, kurang mampu menyesuaikan diri, dsb. 4 Membuat Alternatif Bantuan. 390. Pengambilan keputusan berdasarkan hasil diagnosis menjadi dasar dalam kegiatan memberikan bantuan kepada peserta didik yang memiliki kesulitan belajar. 5 Melakukan Tindak Remedial atau Membuat Referal. 391.Bila permasalahan yang bertalian dengan sistem pembelajaran dan masih dalam kesanggupan guru, maka bisa diberikan oleg guru