Kecerdasan Emosi dan Keterampilan Sosial

Kegiatan Pembelajaran 4 keterampilan sosial merupakan keterampilan yang menunjang popularitas, kepemimpinan, dan keberhasilan antarpribadi. Orang-orang yang memiliki keterampilan yang tinggi dalam hubungan antar pribadi, akan sukses dalam bidang apapun yang mengandalkan pergaulan dengan orang lain. Jadi keterampilan sosial merupakan aspek perilaku sosial yang berkaitan dengan membina hubungan sosial dengan orang lain. 185. Remaja yang memiliki keterampilan sosial yang tinggi akan disenangi oleh teman-temannya dan cenderung menjadi anak yang populer. Contohnya anak yang ramah, suka bergaul, bersahabat, suka menolong, dan sangat mudah bekerjasama dengan orang lain, cenderung riang. Sedangkan yang keterampilan sosial rendah cenderung ditolak atau diabaikan. Contohnya anak yang agresif, jarang bergaul, dan menarik diri. 186. Penolakan oleh teman sebaya akan memberikan pengaruh terhadap masalah emosi, kepribadian peserta didik, dan prestasi belajar. Kecerdasan emosi dan keterampilan sosial akan membentuk karakter, berdasarkan beberapa hasil penelitian bahwa kecerdasan emosi dan keterampilan sosial lebih penting dari inteligensi IQ dalam mencapai keberhasilan hidup. Kecerdasan emosi EQ membuat anak memiliki semangat yang tinggi dalam belajar atau disukai oleh teman-temannya dalam kegiatan bermain. Hal itu akan membawa keberhasilan ketika memasuki dunia kerja atau berkeluarga. Menurut Shapiro 1997:1975 bahwa kecerdasan emosi dan keterampilan sosial dapat diajarkan kepada anak sesuai dengan usia dan tahap perkembangannya. Disarikan dari penjelasan Shapiro cara mengajarkan kecerdasan emosi dan keterampilan sosial antara lain bagaimana 1 membina hubungan persahabatan; 2 tata karma; 3 bekerja dalam kelompok; 4 berbicara dan mendengarkan secara efektif; 5 mengatasi masalah dengan teman yang nakal; 6 berempati terhadap orang lain; 7 mencapai prestasi tinggi; 8 memecahkan masalah; 9 memotivasi diri bila menghadapi masa-masa yang sulit; 10 percaya diri saat menghadapi situasi yang sulit; 11 menjalin keakraban.

3. Identifikasi Kecerdasan Emosi atau Perilaku Sosial Peserta Didik

187. Guru dapat melakukan identifikasi kecerdasan emosi dan keterampilan sosial peserta didik dengan cara membandingkan ciri-ciri remaja dengan kecerdasan emosi baik atau ciri-ciri remaja yang berperilaku sosial baik dengan kondisi ril peserta didik. Ciri-ciri kecerdasan emosi atau keterampilan sosial peserta didik yang ril dapat dikoleksi antara lain melalui: a. pengamatan, guru mengamati perilaku peserta didik pada saat KBM dengan menggunakan pedoman pengamatan, dan pengamatan insidentil; b. wawancara, angket atau inventori, dan studi dokumentasi; c. bekerja sama dengan wali kelas dan guru BK; d. informasi dari rekan guru dan orangtua serta teman-teman peserta didik. 4. Implementasi dalam Pembelajaran 1 Prioritaskan identifikasi peserta didik yang diduga memiliki kecerdasan emosi dan perilaku sosial yang kurang memadai. 2 Pahami keragaman dalam kecerdasan emosi dan perilaku sosial peserta didik, serta bersikap bijak menghadapi mereka yang memiliki kecerdasan emosi dan perilaku sosial yang kurang memadai. 3 Sebagai model sosial tampilkan perilaku yang mencerminkan kecerdasan emosi dan perilaku sosial yang bertanggung jawab.serta ikhlas dalam mengajar. 4 Ciptakan iklim belajar yang kondusif bagi perkembangan kecerdasan emosi dan sosial, yaitu iklim yang demokratis, nyaman, tidak tegang, diselingi humor, dan suasana gembira. 5 Rancang pembelajaran dengan memasukan aspek kecerdasan emosi dan sosial.melalui disiplin, bimbingan dan pembiasaan yang disertai penguatan, serta pembelajaran berbasis kelompok disamping klasikal. 6 Bimbing peserta didik untuk mengekspresikan emosi yang bisa diterima secara sosial. 7 Bekerja sama dengan guru BK, wali kelas dan orang tua untuk membantu peserta didik mengembangkan kecerdasan emosi dan keterampilan sosial. 188.