Kecerdasan Emosi Perkembangan Emosi
Kegiatan Pembelajaran 4
172. Menurut Goleman 1997:57 setiap orang tentu memiliki
kemampuan yang berbeda-beda dalam wilayah kecerdasan emosi, mungkin beberapa orang yang amat terampil dalam menangani
kecemasan sendiri akan tetapi sulit mengatasi rasa marah. 173.
Kecerdasan emosional memiliki lima wilayah utama, yaitu sebagai berikut ini.
1 Mengenali emosi diri, yaitu mengenali perasaan saat perasaan itu muncul merupakan dasar dari kecerdasan emosi yang melandasi terbentuknya
kecakapan-kecakapan emosi yang lain. Lebih lanjut Yusuf 2014:113 menjelaskan karakteristik perilaku dari aspek kesadaran diri, yaitu mengenali
perasaan sendiri, merasakan emosi sendiri, memahami penyebab timbulnya suatu perasaan, dan mengenal pengaruh perasaan terhadap tindakan
2 Mengelola emosi, yaitu kemampuan mengendalikan diri, mengatur suasana hati yang didasari oleh kemampuan seseorang dalam memahami diri. Yusuf
2014:114 menyatakan karakteristik perilaku dari aspek mengelola emosi, yaitu memiliki toleransi terhadap frustasi dan kemampuan dalam a
mengendalikan serta mengungkapkan amarah lebih baik dan tepat tanpa berkelahi, b mengendalikan emosi yang bersifat destruktif dan agresif, c
mempunyai perasaan yang positif terhadap diri sendiri dan orang lain, keluarga dan sekolah, d mengelola stress dengan baik, e mengatasi
perasaan kesepian dan kecemasan dalam pergaulan. 1 Memotivasi diri sendiri, yaitu kemampuan mengelola emosi sebagai alat untuk
mencapai tujuan, merupakan hal sangat penting dalam kaitan untuk memberi perhatian, untuk memotivasi diri sendiri, dan menguasai diri sendiri, serta
untuk berkreasi. Yusuf 2014:114 menyebutkan karakteristik perilaku dari aspek memanfaatkan emosi secara produktif, yaitu memiliki tanggung jawab ,
dapat memusatkan perhatian pada tugas yang dikerjakan, dapat mengendalikan diri, dan tidak bersikap impulsif.
2 Mengenali emosi orang lain, yaitu kemampuan berempati kepada orang lain. Seseorang dapat berempati kepada orang lain apabila telah memahami
emosinya sendiri. Kemampuan berempati merupakan “keterampilan bergaul” dan memupuk sikap altruisme yaitu dorongan untuk membantu. Dinyatakan
Yusuf 2014:114 karakteristik perilaku dari aspek empati, yaitu dapat
menerima sudut pandang orang lain, mempunyai sikap empati atau kepekaan terhadap perasaan orang lain, memiliki kemampuan untuk
mendengarkan orang lain. 3 Membina hubungan dengan orang lain sebagian besar merupakan
keterampilan memahami dan mengelola emosi orang lain. Dijelaskan juga oleh Yusuf 2014:114 bahwa menyatakan karakteristik perilaku dari aspek
membina hubungan, yaitu kemampuan untuk a memahami dan menganalisis hubungan dengan orang lain, b menyelesaikan konflik dengan
orang, c berkomunikasi dengan orang lain, mudah bergaul dan bersikap bersahabat dengan teman sebaya, d memberikan perhatian dan tenggang
rasa terhadap orang lain, suka menolong, e menyesuaikan diri dengan kelompok, dan f senang berbagi rasa.
174. Peserta didik yang memiliki kecerdasan emosi yang tinggi akan
tercermin dalam sikap dan perilakunya. Salovey dan Mayer menjelaskan kualitas-kualitas emosional yang penting untuk mencapai kesuksesan
Shapiro, 1997:5 di antaranya adalah: 1 empati; 2 mengungkapkan dan memahami perasaan; 3 mengendalikan amarah; 4 kemandirian;
5 kemampuan menyesuaikan diri; 6 disukai; 7 kemampuan memecahkan masalah antarpribadi, 8 ketekunan; 9 kesetiakawanan;
10 keramahan; 11 sikap hormat. 175.
Mengingat kecerdasan emosi aspek yang sangat penting dalam keberhasilan peserta dalam bidang akademik, dan keberhasilan di dunia
kerja serta dalam kehidupannya, maka guru seyogyanya mengembangkan kecerdasan emosi peserta didik yang diintegrasikan
dalam kegiatan belajar mengajar.