Keragaman individual terjadi karena adanya interelasi dan interdependensi antara faktor pembawaan, lingkungan
, dan kematangan siap berfungsinya
aspek-aspek psikofisik individu. Pemahaman yang memadai terhadap karakteristik individual peserta didik
berkontribusi dalam bentuk perlakuan, tindakan-tindakan yang bijaksana, tepat sesuai kondisi dan situasi. Pendidik akan menyiapkan dan menyampaikan
pelajaran media, bahan ajar, metode pembelajaran, memberikan tugas, latihan dan bimbingan disesuaikan dengan karakteristik peserta didik sebagai individu.
Dengan demikian dalam proses pembelajaran setiap individu memerlukan perlakuan yang berbeda sehingga untuk itu guru perlu menggunakan
modelmetodeteknik pembelajaran yang variatif.
3. Perkembangan Masa Remaja
Masa remaja merupakan periode yang penting. Pada masa ini, perubahan- perubahan yang dialami masa remaja akan memberikan dampak langsung pada
individu dan akan memengaruhi periode selanjutnya. Perkembangan fisik dan mental yang cepat menuntut remaja untuk menyesuaikan diri dengan perubahan
tersebut dan membentuk perilaku, nilai, dan sikap baru. Menurut Konopka Yusuf, 2006:7, masa remaja merupakan segmen kehidupan yang penting
dalam siklus perkembangan peserta didik dan merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang diarahkan kepada perkembangan
masa dewasa yang sehat. Masa remaja menurut Mappiare Ali dan Asrori, 2014:9 dibagi menjadi masa
remaja awal : usia 1213 s.d. 1718 tahun dan remaja akhir usia 1718 tahun s.d. 2122 tahun. Selanjutnya, Santrock 2012:20-21 menyatakan bahwa masa
remaja awal early adolescence kurang lebih berlangsung pada usia menengah pertama atau menengah akhir
. Menurut Erickson Santrock, 2012:87, masa remaja merupakan masa
berkembangnya self-identity kesadaran akan identitas diri. Ini merupakan tahap perkembangan yang kelima yaitu identitas versus kebingungan identitas identity
versus identity confusion. Hal yang paling penting dalam diri remaja adalah pencarian identitas. Remaja harus memutuskan siapakah dirinya, apa
keunikannya, apa tujuan hidupnya, seperti apakah keseluruhan diri saya.
Kegiatan Pembelajaran 1
Pertanyaan-pertanyaan itu jarang muncul pada masa kanak-kanak namun hampir selalu muncul pada masa remaja dan perguruan tinggi.
Identitas adalah potret diri Santrock, 2012:436 yang tersusun dari berbagai aspek yang meliputi:
Identitas fisik ciri-ciri tubuh seseorang
Karakteristik kepribadian individual seperti introvert atau ekstrovert,
bersemangat atau tenang, bersahabat atau kasar, dsb.
Identitas spiritual keyakinan spiritual seseorang.
Minat hal-hal yang senang dilakukan seseorang, seperti olahraga, hobi, musik, dan sebagainya
Identitas prestasi, intelektual sejauh mana seseorang memiliki motivasi untuk
berprestasi dan intelektualitasnya
Identitas seksual
Identitas karir jejak karir dan pekerjaan yang ingin dirintisnya.
Identitas politik
Identitas relasi seseorang itu lajang atau menikah, dan sebagainya
Identitas budayaetnik Remaja dihadapkan pada–peran baru dan status orang dewasa, pekerjaan dan
romantisme. Dalam pencarian identitas remaja bereksperimen dengan berbagai peran dan kepribadian. Pada suatu waktu, misalnya mereka ingin mengejar karir
menjadi polisi lain waktu ingin menjadi dokter atau, suatu waktu mungkin mereka berpakaian rapih sedangkan di waktu lain tidak rapih. Eksperimen merupakan
upaya yang disengaja oleh remaja agar menemukan peran yang sesuai. Jika mereka menjajagi peran-peran dengan cara yang sehat maka identitas yang
positif akan dicapai. Bila remaja berhasil menemukan jati dirinya, maka akan memiliki kepribadian yang sehat. Sebaliknya, apabila gagal mengatasi krisis
identitas, maka akan mengalami kebingungan identitas confusion identity sehingga cenderung memiliki kepribadian yang tidak sehat maladjustment.
Mereka dapat bersikap menarik diri, mengasingkan diri dari teman-teman dan keluarga, atau melibatkan diri pada kehidupan kelompok yang dampaknya
mungkin mengarah kepada kenakalan remaja. Menemukan identitas diri adalah tugas perkembangan remaja yang sangat
penting dalam perkembangan kepribadian individu. Agar remaja menjajagi peran- peran dengan cara yang sehat sehingga menemukan identitas yang positif, maka