Analisis Pengembalian Modal Return of Invesment- ROI

106

4.1.2.2. Deskriptif Perilaku Pasar Conduct

Analisis deskripsi perilaku pasar conduct, dijelaskan sesuai teori perilaku pelaku pasar dan adanya kemungkinan pemerintah dan perusahaan swasta Malaysia melakukan promosi, riset dan pengembangan, pilihan produk, diskriminasi harga, potongan harga, jaminan kualitas, taktik legal, kolusi, merger dan sistem kontrak, strategis menghadapi pesaing seperti; strategi kerja sama cooperative strategy, strategi tidak bekerjsama non-cooperative strategy, integrasi vertikal, dan restriksi vertikal pada industri minyak sawit dan produk industri kelapa sawit Malaysia dan sebagainya.

4.1.2.3. Deskriptif Kinerja Performance

Untuk mengukur kinerja pasar baik secara langsung maupun tidak langsung mencerminkan keuntungan perusahaan atau hubungan antara harga dengan biaya biasanya digunakan : pertama, tingkat pengembalian modal rate of return-ROR, yaitu keuntungan per mata uang yang diinvestasikkan. Kedua, harga dikurangi biaya marginal atau harga dikurangi biaya rata-rata.

1. Analisis Pengembalian Modal Return of Invesment- ROI

Tingkat pengembalian modal Return of Invesment-ROI, adalah ukuran seberapa banyak perolehan uang dari invetasi yang ditanamkan. Untuk mengukur Return of Invesment-ROI dengan tepat adalah pekerjaan sulit, untuk itu perlu adanya kesepakatan-kesepakatan. 107 Hubungan antara ROI dan keuntungan ekonomi, dimana keuntungan ekonomi adalah hasil pengurangan penerimaan dengan biaya oportunitas opportunity cost dan bukan biaya menurut akunting. Perbedaan yang jelas antara keuntungan ekonomi dengan keuntungan akunting adalah, keuntungan ekonomi sama dengan penerimaan dikurang biaya tenaga kerja dan biaya material sedangkan keuntungan akunting adalah pemerimaan dikurang biaya sesuai kaedah akuntansi. Keuntungan ekonomi dapat ditulis sebagai, π I = R - biaya tenaga kerja - biaya material - biaya modal dimana π I adalah keuntungan ekonomi, R adalah penerimaan dikurang biaya tenaga kerja, biaya bahan baku matrial dan biaya modal sebagai biaya rental modal menurut waktu dari jumlah modal yang dipakai. Nilai modal dapat dirumuskan sebagai p k K, dimana p k adalah harga rental modal dan K adalah jumlah modal yang dipakai. Jika sewa modal adalah r + ∗, kemudian keuntungan dapat ditulis, π I = R - biaya tenaga kerja - biaya material - r + ∗ p k K ….. 6 Pada pasar persaingan, maka keuntungan ekonomi sama dengan nol, π I = 0 diperoleh nilai ROR sebagai, r dari persamaan 6, r = R - biaya tenaga kerja - biaya material - ∗ p k K p k dengan demikian tingkat pengembalian modal rate of return-ROR, adalah pendapatan bersih dibagi nilai aset, atau pendapatan bersih adalah K 108 penerimaan dikurang dengan biaya tenaga kerja, dikurang biaya material, dikurang dengan penyusutan. Dalam melakukan analisa organisasi industri terdapat empat cara untuk mengamati hubungan atau keterkaitan antara struktur, perilaku dan kinerja. Keempat cara tersebut terdiri dari Hasibuan,1993; pertama, hanya memperhatikan hubungan antara struktur dengan kinerja tanpa terlalu memperhatikan perilaku, kedua, menelaah kaitan antara struktur dengan perilaku, kemudian mengamati kinerja industri. Ketiga, menelaah hubungan antara kinerja dan perilaku, kemudian mengaitkannya dengan struktur. Keempat, tidak mengamati kinerja sama sekali karena dianggap sudah terjawab dari menelaah hubungan antara perilaku dan struktur. Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan studi literatur, analisa deskriptif dan menggunakan model ekonometrika. Berdasarkan kerangka pikir SCP, maka model yang digunakan adalah model yang menggambarkan hubungan antara kinerja suatu industri dengan struktur industri itu sendiri dan membahas tentang strategi secara lebih luas. Orang yang pertama kali mengadakan penelitian tentang hubungan antara struktur, perilaku, dan kinerja dalam bentuk empiris adalah Joe. S. Bain 1956. Bain membuktikan hal tersebut dengan menggunakan limit price model. Hipotesis yang dibuat Bain adalah : 1. Konsentrasi menimbulkan kolusi 2. Kolusi akan menciptakan keuntungan jika hambatan masuk tinggi 3. Efek ini akan terasa pada perusahaan-perusahaan besar 109 Model ekonometrika yang digunakan untuk menguji hipotesa dalam disertasi ini adalah model yang pernah digunakan oleh domowitz,1986, hubbard dan peterson, 1986, yang merupakan pengembangan dari apa yang telah disampaikan oleh Joe. S. Bain, 1956, dalam karyanya yang berjudul “Barriers to New Entry”. Modelnya adalah sebagai berikut : PCM = α + β 1 CR 4+β 2 K + β 3 GD S Di mana : PCM = Price-Cost Margin CR4 = Tingkat konsentrasi empat perusahaan terbesar KS = Capital-Sales Ratio GD = Geographic Dispersion penyebaran geografi Kemudian Domowitz, 1986, mengembangkan model ini dengan menambahkan variabel advertising-sales ratio AS untuk menggantikan variabel penyebaran geografi dan rasio capital-output KQ sebagai variabel penyesuaian untuk rasio kapital penjualan. Sehingga persamaan di atas menjadi : PCM = α + β 1 CR4 it +β 2 KQ it + β 3 AS it + ε it Di mana : PCM = Price-Cost Margin CR4 = Tingkat konsentrasi empat perusahaan terbesar KQ = Capital-Output Ratio 110 AS = Advertising-Sales Ratio i = Industri t = Periode Waktu

4.2. Kerangka Pemikiran