Model dan Perspektif Game Theory

22

2.5. Model dan Perspektif Game Theory

Disamping tiga aliran di atas terdapat aliran baru sebagai alternatif teori tentang organisasi industri New Industrial Organization Theory. Aliran dalam organisasi industri New Industrial Organization School menentukan analisis abstrak dan keadaan dua perusahaan dengan pengembangan teori permainan Game Theory, khusus untuk perilaku perusahaan kategori oligopoli non-kooperatif noncooperative oligopoly. Ada dua kategori model dalam pendekatan teori permainan oligopoli non-kooperatif Game Theory yaitu, pertama, model oligopoli dalam periode tunggal antara lain perspektif menurut Nash Equilibrium, The Cournot Model, The Betrand Model, The Stachelberg Leader-Follower Model, dan Comparison of The Major Model. Sedangkan yang kedua, model oligopoli dalam berbagai periode, yaitu model dilema tahanan ”Single-Period Prisoners-Dilemma Game”, dilema tahanan ”Infinitely Repeat Prisoners-Dilemma Game”, dan type of Equilibria in Multiple Games. Semua kategori dari model teori permainan ini memberikan hasil out come yang sangat tergantung pada asumsi sekaligus menjadi kelemahan teori ini. Lima asumsi kuat yang dipakai dalam permainan game pada non-kooperatif oligopoli non-cooperative oligopoly ini adalah : 1. Konsumen bertindak sebagai pengambil harga price takers 2. Semua perusahaan menghasilkan produk sejenis homogenous 3. Tidak ada pendatang baru dalam industri, jumlah perusahan tetap no entry. 23 4. Perusahaan secara kolektif memiliki kekuatan pasar, mereka dapat menetapkan harga diatas biaya marginal, market power. 5. Masing-masing perusahaan hanya menetapkan harga atau jumlah out put tertentu not advertising or other variabels Teori permainan game theory menganalisa interaksi secara rasional, keputusan dari perusahaan secara individual tidak mungkin diramal. Model dari perilaku kooperatif cooperative dan non-kooperatif noncooperative oligopoly dapat dilihat dari strategi permainan seperti penetapan jumlah out put, harga, atau tingkat advertensi. Permainan Oligopolistik memiliki tiga elemen umum yaitu : 1. Ada dua atau lebih perusahaan dalam permainan players 2. Masing-masing perusahaan berusaha memaksimumkan keuntungan pay off. 3. Masing-masing perusahaan mewaspadai tindakan perusahaan lain yang dapat mempengaruhi keuntungan perusahaannya profit. Beberapa model oligopoli dibedakan atas tindakan yang dilakukan perusahan seperti penetapan harga atau output. Jika keputusan perusahaan menetapkan harga, maka berikutnya adalah menetapkan waktu permainan, apakah satu periode atau banyak periode permainan. Ada tiga model yang terkenal dalam oligopoli yaitu Cournot, Betrand, dan model Stachelberg. Jika perusahaan menetapkan output maka asumsi yang dipakai adalah model Cournot dan Stachelberg, sedangkan jika perusahaan menetapkan harga dipakai asumsi dari model Betrand. Semua perusahaan bertindak dalam waktu bersamaan dalam model Cournot dan 24 Betrand dimana satu perusahaan menetapkan tingkat output sebelum perusahaan lain menetapkan output. Perbedaan tindakan dalam perusahaan bermaksud agar titik keseimbangan yang dicapai berbeda pada masing-masing model. Bersamaan dengan itu, beberapa pasar hanya bermain dalam satu periode sementara yang lain bermain dalam banyak periode. Permainan satu periode dapat dijelaskan bahwa pertemuan hanya berlangsung dalam satu kali pertemuan misalnya dalam satu pekan raya tertentu, perusahaan menetapkan harga atau output pada hari itu saja dan tidak memiliki kesempatan menyelidiki prilaku perusahaan saingannya dan tindakan perusahaan saingannya dimasa yang akan datang Single-Period Oligopoly Models. Model dalam permainan banyak periode, analisa yang digunakan adalah masing-masing perusahaan memiliki kesempatan untuk saling menyelidiki perilaku pesaingnya dari hari ke hari sepanjang tahun. Kemungkinan yang terjadi adalah masing-masing perusahaan bersaing secara berulang-ulang dan melakukan berbagai penyesuaian atas tindakan pesaingnya Multiperiod Games. Model ini sangat tergantung kepada asumsi yang dibuat dan belum cocok untuk menjelaskan perkembangan industri sawit Malaysia dari tahun 1960 sampai tahun 2008 karena tidak dapat mengungkap strategi dan peranan Pemerintah Malaysia dalam membangun industri sawit Malaysia. 25

2.6. Model dan Perspektif ”New-Harvard Tradition”