154
5.1.2. Rasio Konsentrasi dan Pangsa Pasar Empat Besar Perusahaan Sawit Malaysia
Analisis struktur, perilaku dalam penelitian ini hanya meneliti pasar Industri Minyak Sawit Malaysia dari sisi penjual, mengingat pembelian impor
minyak sawit Malaysia tidak signifikan. Data menunjukkan pada tahun 2006 impor Minyak Sawit Malaysia hanya 602 000 ton, pada tahun 2007 turun
menjadi 267 000 ton, sedangkan impor sawit Malaysia tahun 2008 adalah 538 000 ton atau 3 dari produksi total Minyak Sawit Malaysia tahun 2008
yaitu 17,7 juta ton. Semenjak tahun 1999, Industri kelapa sawit Malaysia berada dibawah
pengelolaan dan pengawasan tiga kementerian yaitu Kementerian Perusahaan Perladangan dan Komoditi Malaysia, Kementerian Keuangan
dan Kementerian Perdagangan Antar Bangsa dan Industri. Asosiasi Minyak Sawit Malaysia Malaysian Palm Oil Association-MPOA, Badan Minyak
Sawit Malaysia Malaysian Palm Oil Board-MPOB dan Konsulat Minyak Sawit Malaysia Malaysian Palm Oil Council-MPOC, Asosiasi Perusahaan
Minyak Makan Orang Malayu MEOMA, Kelompok Perusahaan Olekimia Malaysia MOMG, Persatuan Petani Kecil Sawit Malaysia NASH, Asosiasi
Perusahaan Penjernih Minyak Sawit Malaysia PORAM yang bekerja menurut bidangnya secara profesional. Lihat Lampiran 3.
Lembaga tertinggi pengelola industri sawit Malaysia adalah Kementerian Perusahaan Perladangan dan Komoditi Malaysia yang
mengatur arah kebijakan industri sawit dan pasar produk sawit secara makro dimasa lalu, sekarang dan masa yang akan datang seperti dalam rencana
155
pembangunan jangka panjang ke-3 IMP3 tahun 2000-2020 sektor pertanian, perikanan, kehutanan sesuai Undang-undang Kerajaan Malaysia.
Disamping instansi pemerintahan, juga terdapat perkumpulan pengusaha industri Minyak Sawit Malaysia yang tergabung dalam Asosiasi
Minyak Sawit Malaysia MPOA, mengatur dan mengkoordinir anggotanya dan dapat bertindak sebagai kartel dalam strategi menguasai pasar, bahkan
memiliki cabang di Indonesia dengan nama APIMI. Lihat Lampiran 3a. Sedangkan Badan Minyak Sawit Malaysia MPOB, bertugas pada
bidang penelitian teknologi produksi, prosesing, fabrikasi dan berbagai jenis minyak sawit dan produk sawit, mengatur lembaga ekonomi dalam industri
sawit, melakukan penelitian menyangkut isu kesehatan konsumen dan isu lingkungan industri produk berbasis kelapa sawit. Lihat Lampiran 3b.
MPOB berdiri pada tanggal 1 Mei 2000 menurut Undang-undang Negara Malaysia Akta 582 hasil penggabungan dari Badan Perizinan Minyak
Sawit Malaysia PORLA akta 179 dan Institut Penyelidikan Minyak Sawit Malaysia PORIM Akta 218. Tujuan pendirian MPOB adalah : untuk
menggalakkan dan memajukan industri sawit Malaysia, untuk mewujudkan tujuan pembangunan negara Malaysia dibidang sawit agar industri sawit
Malaysia maju dan teratur. Dua bidang pekerjaan hasil penggabungan PORLA dan PORIM ada pada dua skop pekerjaan yaitu :
1. Penelitian dan Pengembangan Research and Development meliputi : - Menggiring industri sawit Malaysia memiliki teknologi canggih
156
- Penelitian dan pengembangan kelapa sawit dan produk turunannya serta lainnya minyak dan lemak menyumbang kepada keinginan
industri sawit - Temuan dari penelitian dan pengembangan adalah untuk memberi
manfaat kepada keinginan industri kelapa sawit - Untuk memajukan dan mengkomersialkan temuan-temuan dari
penyelidikan bagi kepentingan industri sawit Malaysia. - Menggalakkan penggunaan temuan penyelidikan secara komersial
2. Perizinan - Untuk memastikan industri sawit berkembang secara teratur dan
sejahtera melalui kegiatan pengawasan, pemeliharaan dan penyelarasan
- Produk kelapa sawit yang dikeluarkan sesuai standar kontrak dan memenuhi kehendak pembeli
- Industri mematuhi peraturan MPOB agar industri berdisiplin dan maju Khusus bidang marketing, baik cakupan Nasional, Internasional,
Multinasional maupun marketing global lebih khusus ditangani oleh Kementerian Perdagangan Antar Bangsa dan Industri MITI, Konsulat
Minyak Sawit Malaysia Malaysian Palm Oil Council-MPOC yang telah memiliki perwakilan di berbagai tempat di seluruh dunia. Gambaran umum
dari MPOC dapat dilihat pada Lampiran 3c. Secara institusional, industri sawit Malaysia diatur secara profesional
dan memiliki fokus yang jelas bahwa komoditi sawit adalah komoditi komersial penuh full commercial. Untuk mampu bersaing di pasar
157
internasional maka prinsip efektifitas, efisensi dan profitabilitas amat diperhatikan dengan seksama, bahkan struktur pasar industri minyak sawit
dan produk sawit dalam negeri Malaysia adalah oligopoli kuat hight oligopoly dengan konsentrasi CR4 mendekati 90 . Pada Tabel 47. dan
Tabel 48., dapat dilihat rasio konsentrasi CR4 pangsa pasar empat besar perusahaan sawit dalam negeri Malaysia dan persentase pangsa pasar
industri sawit Malaysia pada pasar dunia.
Tabel 47. Tingkat Konsentrasi Empat Perusahaan Terbesar CR4 Tahun 1980-2008
Sumber : Hasil Analisis, 2009.
Dari tabel hasil perhitungan CR4 di atas, yaitu dengan membagi jumlah output empat perusahaan terbesar dengan jumlah output pada
industri kelapa sawit, maka pada tahun 1980, struktur pasar industri kelapa sawit CPO dalam negeri Malaysia adalah monopoli, karena pada tahun ini
tingkat konsentrasi industri ini sangat tinggi yaitu mencapai 93. Sedang di tahun 1985-2008, tingkat konsentrasi mulai mengalami penurunan yaitu dari
91 menjadi 86, ini menandakan struktur pasar Industri Kelapa Sawit
Kepemilikan Tahun
CR4 1980
CR4 1985
CR4 1990
CR4 1995
CR4 2000
CR4 2006
CR4 2008
1. Perusahaan 56
50 45
49 59
59 60
Swasta MPOA
Perusahaan Pemerintah :
2. FELDA MPOA
29 31
30 27
18 16
15 3. FELCRA
19 33
54 56
46 38
36 4. Milik Negara
Kerajaan 61
64 86
78 72
78 72
Total 93
91 89
89 89
87 86
158
Malaysia menuju struktur oligopoli kuat. Menurut teori yang sudah dikemukakan sebelumnya, jika tingkat konsentrasi suatu pasar tinggi salah
satu faktor penyebabnya adalah faktor hambatan masuk. Berarti, pada tahun mulai 1995 hingga 2008 seiring dengan perkembangan pasar, maka semakin
banyak produsen baru memasuki pasar. Ini menandakan, bahwa hambatan pasar pada tahun tersebut mulai melonggar. Selanjutnya dapat dilihat
pangsa pasar CPO Malaysia pada pasar dunia, lihat Tabel 48.
Tabel 48. Pangsa Pasar Empat Besar Perusahaan Sawit Malaysia dari kode Produk MSIC 15142 pada Pasar Dunia Tahun 1998-2008
Tahun Pangsa Pasar
Ekspor Sawit Dunia
Perubahan Pangsa Pasar
Minyak dan Lemak Dunia
Perubahan
1998 68.5
- 26.0
- 1999
64.3 -6.1
29.0 11.4
2000 60.5
-5.9 27.6
-4.8 2001
60.5 30.6
10.6 2002
56.0 -7.4
29.1 -4.8
2003 56.0
30.2 3.8
2004 51.9
-7.3 28.8
-4.5 2005
50.7 -2.3
28.6 -0.8
2006 48.1
-5.1 27.3
-4.5 2007
46.3 -3.7
26.0 -4.9
2008 45.8
-1.5 25.3
-2.7 Sumber : Hasil Analisis, 2009.
Meskipun pada Tabel 48., jumlah ekspor Minyak sawit dan produk sawit Malaysia dari kode MSIC 15142 naik dari tahun 1998 sampai
tahun 2008, namun dari penguasaan pangsa pasar mengalami penurunan dari 68.5 tahun 1998 secara periodik sampai tahun 2008 menjadi 45.8 ,
kemungkinan karena terbatasnya perluasan lahan perkebunan di Malaysia dan cepatnya perluasan kebun sawit dan pertumbuhan produksi sawit di
Indonesia, Vietnam dan Brazil dan ada indikasi bahwa terjadi perubahan formasi industri Sawit Malaysia dari penghasil minyak mentah mengarah ke
159
industri prosesing produk setengah jadi dan produk jadi, bahkan sebagai penyedia komponen industri berbasis sawit di seluruh dunia.
Dari Tabel 48., dapat dijelaskan bahwa makin turun persentase pangsa pasar minyak sawit Malaysia terhadap pasar dunia dan pasar minyak
dan lemak dunia, berarti kemampuan industri sawit Malaysia mendominasi pasar minyak sawit mentah CPO dunia makin turun. Begitu juga
penguasaan pangsa pasar minyak dan lemak nabati dunia sepuluh tahun 2008 relatif lemah dan tetap, rata-rata pangsa pasar CR4 hanya + 55.3 .
Sedangkan pangsa pasar empat besar industri minyak inti sawit Malaysia PKO dari kode MSIC 15143 terhadap pangsa pasar industri
minyak inti sawit dunia bersifat berfluktuatif dan relatif kuat medium oligopoly CR4 sekitar 43.2 , namun sangat lemah pada pasar minyak dan
lemak dunia CR4 hanya sekitar 1,7, lihat Tabel 49.
Tabel 49. Pangsa Pasar Empat Besar Perusahaan Minyak Inti dan Produk Inti Sawit Malaysia kode MSIC 15143 pada Pasar Dunia Tahun 1998-2008
Tahun Pangsa Pasar
terhadap Ekspor Minyak inti Sawit
Dunia Perubahan
Pangsa Pasar terhadap Minyak dan
Lemak Dunia Perubahan
1998 44.4
17.2 1.4
16.9 1999
42.5 -4.3
1.6 11.5
2000 42.6
0.4 1.4
-8.5 2001
48.4 13.6
1.8 21.4
2002 44.3
-8.5 1.7