Pengembangan produk oleokimia dan bio-diesel

191

6.1.3. Strategi Kebijakan Periode Tahun 2000-2020

Phase ketiga pengembangan pasar minyak kelapa sawit periode tahun 2000-2020 meliputi :

6.1.3.1. Pengembangan produk oleokimia dan bio-diesel

India sebagai negara pengimpor minyak sawit terbesar, akhir-akhir ini telah menurunkan permintaan minyak sawit dengan pengenaan pajak impor yang lebih besar dibandingkan minyak kedele. Disisi lain, eksportir minyak sawit Malaysia bersaing dengan eksportir minyak sawit Indonesia yang telah menurunkan harga minyak sawit ke negara tersebut terlebih dahulu, akibatnya harga minyak sawit Malaysia kembali turun dibandingkan minyak kedele. Menurut Kim dan Mauborgne 2005, sesuai teori tentang kebijakan laut biru “Blue Ocean Strategy” maka pengembangan industri bio-diesel menjadi salah satu solusi dari ketatnya persaingan perdagangan minyak sawit selama ini. Sebagai sumber permintaan baru, pengembangan industri biodiesel menjadi sumber bisnis dengan permintaan tanpa batas dimasa datang. Jika harga minyak sawit dibawah harga minyak bumi, terdapat peluang dan keuntungan besar di pasar bahan bakar berbasiskan minyak sawit, sehingga pola persaingan minyak sawit Malaysia dengan minyak sawit Indonesia dan dengan minyak kedele seperti selama ini terjadi, tidak relevan lagi setelah ditetapkannya minyak sawit sebagai sumber bahan bakar sekaligus sebagai bahan makanan. Seballiknya, Jika harga minyak 192 sawit melebihi harga minyak bumi maka minyak sawit akan terus dipakai sebagai bahan makanan. Bagi suplier minyak sawit Malaysia, manfaat yang didapat dari strategi pengembangan biodiesel seperti ditunjukkan Gambar 11., dengan potensi permintaan baru diharapkan mampu menurunkan stok minyak sawit malaysia sekaligus menaikkan harga minyak sawit dunia serta dapat menetralisir kembali tekanan harga akibat pengenaan pajak impor India dan penurunan harga jual minyak sawit Indonesia di pasar dunia. Pada Gambar 12. dapat dilihat bahwa tahun 2001 harga minyak sawit Malaysia tertekan akibat tingginya pajak impor India dan rendahnya harga jual minyak sawit Indonesia. Seiring terjadinya krisis minyak bumi di seluruh dunia, mulai tahun 2003 harga minyak bumi naik tajam, energi alternatif biodiesel menjadi salah satu solusinya. Malaysia mulai menggalakkan pemasaran minyak sawit sebagai bahan bakar alternatif ke seluruh dunia serta membuat regulasi tentang biodiesel. Data harga dan produksi minyak sawit Malaysia lihat Lampiran 2. Selanjutnya , strategi penguasaan pangsa pasar market share minyak sawit dan produk Sawit dunia periode tahun 2006-2020, Industri minyak sawit dan produk sawit Malaysia menekankan pada langkah-langkah sebagai berikut : 1. Mempromosikan produk sawit yang memiliki nilai tambah yang tinggi hight value added product ke negara dengan pangsa pasar yang besar dan pangsa pasar cadangan, mengembangkan jaringan penelitian yang komprehensif di sektor swasta maupun pemerintah 193 Sumber : Data diproses dari MPOB, 2008 Gambar 12. Phase Pengembangan Pasar Minyak Sawit Malaysia Tahun 2000-an serta melakukan negosiasi intensif dengan negara bilateral, regional maupun multilateral, memperbesar akses pasar minyak sawit dan produk sawit seiring pelaksanaan pasar bebas di kawasan ASEAN dan kawasan Asia Pasifik Free Trade Agreements--FTAs. 2. Pengembangan pangsa pasar serta pengembangan citra produk sawit Malaysia product image yaitu : - Membangun pusat penyuluhan dan teknik pengolahan produk sawit di negara pengimpor. Pusat penyuluhan ini sekaligus sebagai tempat pengujian kualitas, penanganan dan penggunaan produk berbasis sawit, mengelola informasi dan teknik pemasaran agar citra produk minyak dan lemak sawit Malaysia diterima pasar. 2000 4000 6000 8000 10000 12000 14000 16000 18000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 100 200 300 400 500 600 700 800 900 Harga CPO Malaysia Harga turun karena : - Tekanan harga CPO dari Indonesia - Kenaikan Pajak Impor India Bio-Diesel Mulai Digalakkan Produksi CPO Malaysia 000 ton US ton Harga CPO Naik karena kenaikan Permintaan Biodiesel 194 - Membangun merek branding minyak dan lemak berbasis sawit melalui kolaborasi pemerintah, industri dan lembaga penelitian secara komprehensif. Merek sebagai cerminan dari jaminan mutu, pembangunan berkelanjutan, pegelolaan perusahaan yang baik di seluruh rantai pemasaran dari kebun sampai ke konsumen akhir. - Promosi minyak sawit sehat yang berlabel bebas lemak trans serta memenuhi selera konsumen negara maju seperti USA dan ke pasar internasional lainnya. - Promosi produk sawit sebagai hasil pembangunan berkelanjutan. Dalam hal ini pemerintah Malaysia berkolaborasi dengan lembaga ekonomi internasional, misalnya dengan organisasi negara-negara penghasil sawit dunia Rounttable on Sustainable Palm Oil-RSPO dan dengan stakeholder lainnya agar mampu mengelola industri sawit dan produk sawit secara lestari. 3. Untuk mempertahankan daya saing, industri sawit Malaysia mengem- bangkan produktivitas tertinggi dengan tolok ukur : - Menekankan mutu pelatihan dan profesionalitas - Menjamin pangsa pasar yang lebih besar pada pasar global melalui upaya intensifikasi merek, promosi, akses dan pemenerimaan pasar yang lebih besar - Diversifikasi produk dan pengembangan nilai tambah produk yang lebih tinggi berbasiskan pengelolaan usaha yang berkelanjutan, ramah lingkungan serta pemakaian energi biomass dan bio-diesel. 195 - Mempromosikan integrasi usaha dan komersialisasi riset dan pengembangan industri dan lembaga peneliti dengan menerapkan strategi produk sawit tanpa limbah zero waste strategy. 4. Diversifikasi Produk Berikut ini produk yang dikembangkan : - Produk turunan oleokimia dan bagian-bagiannya seperti lemak amino lemak amida, surfaktan, deterjen, produk kosmetik, produk perlindungan kesehatan dan produk kecantikan dan lain-lain - Produk kebersihan seperti alfa-sulfonat methil ester - Polyols dan pemakaiannya untuk polyurethane, coating dan bahan perekat - Bahan bio-diesel sebagai sumber energi yang dapat diperbaharui - Bio-diesel palm methyl ester - Pembangkit listrik dari batang sawit termasuk pelepah, tandan buah kosong - Bio-gas dari pabrik pengilangan kelapa sawit. - Bahan makanan bergizi dan ramuan - Produk turunan bernilai tinggi dari minyak sawit merah - Produk-produk berformula bebas lemak trans - Produk ikutan seperti caroptenoid sawit dan tocotrinol sawit - Produk ramuan, produk berbasiskan bio-teknologi - Penerapan kultur jaringan dan teknik genetik untuk memproduksi minyak berkualitas maupun klon tahan terhadap hama - Produk Oleik transgenik yang sesuai untuk makanan dan oleokimia 196 - Bahan obat-obatan - Produk bio-mass - Bahan panel seperti papan fibre, papan partikel dari tandan buah kosong atau papan hijau green plywood - Komponen bodi mobil dan bahan kotak makanan - Bubur kertas dan kertas - Bahan komposit seperti bio-plastik

6.2. Strategi dan Implikasi