201
6.2.3. Strategi Penguasaan Sumber Daya Resources Seeker Strategy
Strategi pengembangan Industri Sawit Malaysia dalam buku rencana pembangunan jangka panjang ke 3 IMP3 periode 2006-2020 menyangkut
pasar dunia adalah melakukan promosi dan pengembangan jaringan pemasaran internasional melalui investasi industri prosesing minyak kelapa
sawit di negara kaya sawit seperti Indonesia dan Vietnam. Selain pengembangan industri prosesing di berbagai negara strategis
di seluruh dunia, Industri Sawit Malaysia telah memperluas kebun kelapa sawit di berbagai negara seperti di Indonesia, Vietnam, Brazil. Disinyalir di
Indonesia ada sekitar 1 juta Ha lahan perkebunan sawit adalah milik saham langsung atau tidak langsung dari industriawan Malaysia.
6.3. Strategi Kebebasan Investasi bagi Perusahaan Agribisnis Strategi lain pada periode tahun 2000-2020 adalah memberlakukan
kebijakan bebas investasi bidang pertanian sesuai perencanaan komoditi unggulan yang menguntungkan bagi sipenanam modal investor dengan
skala usaha yang lebih besar. Hal ini lebih menjamin pengalokasian sumber daya yang efisien dari pola tanam dan operasional usahatani yang
menguntungkan, sehingga tujuan pengelolaan industri sawit Malaysia dapat terwujud sebagai usahatani komersial penuh full commercial.
6.4. Skala Operasi
Industri kelapa sawit Malaysia dapat berkompetisi dengan industri minyak dan lemak lain pada dekade terakhir, salah satu alasan adalah skala
ekonomis usaha perkebunan dan kelompok tani telah tercapai. Industri
202
sektor perkebunan akan terus menanam kelapa sawit selama tanaman ini menguntungkan.
Bahkan, kelompok tani kecil yang terdiri dari dua macam yaitu usaha bersifat independen dan usahatani kelompok terorganisir yang tergabung
dalam koperasi, kebun inti dan sebagainya dapat menjamin operasional perkebunan dengan skala usaha yang ekonomis. Salah satu strategi untuk
mendorong organisasi perkebunan rakyat mencapai skala ekonomis adalah adanya aturan di Malaysia agar masing-masing keluarga petani sawit
memiliki kebun minimal seluas 20 acres semenjak tahun 1960-an.
6.5. Inovasi pada Produk Minyak Sawit dan Produk Sampingannya
Minyak sawit makin diminati banyak orang, didukung oleh berbagai kepandaian pengusaha dan pemerintah Malaysia dibidang teknis
pengolahan minyak sawit dan penambahan nutrisi minyak sawit baik minyak sawit sebagai bahan persiapan makanan maupun bahan makanan seperti
minyak goreng, lemak kue, vanasvati, minyak sayur, makanan hiasan maupun makan ringan snack. Disamping itu minyak sawit juga digunakan
sebagai bahan non makanan seperti sabun, deterjen, peralatan mandi, kosmetik dan produk industri lainnya.
Seperti uraian terdahulu, bahwa Investasi pada bidang riset kembali meningkatkan kemampuan merubah kelapa sawit menjadi bermacam produk
makanan maupun non makanan, dengan berbagai inovasi secara terus menerus secara langsung meningkatkan permintaan minyak sawit dan harga
produk sawit di pasar internasional.
203
Di sisi lain, minyak sawit dapat dicampur dengan bahan bakar minyak bumi dengan kadar sedang medium fuel oil-MFO dan sebagai bahan bakar
perebusan air boiler pembangkit listrik pabrik dan bahan pencampur bahan bakar mesin diesel. Semua cara baru ini adalah temuan dari penelitian
Badan Kelapa Sawit Malaysia MPOB. Penerapan minyak sawit sebagai bahan bakar memberikan potensi
besar dibandingkan pangsa pasar makanan dan oleokimia. Minyak sawit merupakan produk strategis karena produk ini dapat diperbaharui dan
diharapkan dapat sebagai sumber energi alternatif dalam jangka panjang. Kelapa sawit juga menghasilkan produk sampingan seperti biomass
dan berbagai produk papan medium density fibre board-MDF. Produk ini memanfaatkan tandan buah kosong EFB, pelepah daun fronds dan
batang trunks dan bahan ini juga dapat diproses menjadi plywood dan bubur kertas pulp. Cara-cara kreatif ini diterapkan pada seluruh bagian
minyak sawit maupun produk sampingan menjadi produk bernilai tambah tinggi high value added-product.
6.6. Komersialisasi Riset dan Pengembangan