V. ANALISIS DESKRIPTIF TENTANG STRUKTUR DAN PERILAKU INDUSTRI KELAPA SAWIT MALAYSIA
Bab ini membahas tentang hasil analisis deskriptif struktur dan perilaku industri sawit Malaysia mencakup; permintaan minyak sawit,
penggunaan teknologi sebagai dasar pengembangan pasar minyak sawit, analisis struktur pasar minyak sawit, pangsa pasar empat besar
industri sawit CR4, skala ekonomi minimum MES, diferensiasi produk
minyak sawit, diversifikasi pasar, dan bahasan tentang perilaku perusahaan.
5.1. Analisis Deskriptif Struktur Industri Sawit Malaysia
Analisis Struktur sebagai bagian dari komponen analisis Struktur, Perilaku dan Kinerja SCP, menekankan pengembangan pasar menurut
kerangka pemikiran Bain dan Mason 1959, Koeh 1980, Martin, 1993. Penelitian ini melakukan modifikasi model SCP sesuai realita pengembangan
industri sawit di Malaysia tahun 1960-2008. 5.1.1. Analisis Permintaan Minyak Sawit Malaysia
Menurut paradigma dari aliran ekonomi klasik, besarnya permintaan
konsumen ditentukan oleh besarnya suplai barang supply creates own demand, namun pada era globalisasi sekarang beberapa produk turunan
sawit di Malaysia telah berlaku sebaliknya, bahwa besarnya suplai ditentukan
oleh permintaan konsumen demand creates own supply. Keadaan
permintaan minyak sawit CPO Malaysia tahun 1975-2008 dapat dilihat Tabel 42.
150
Tabel 42. Perkembangan Jumlah Permintaan CPO, Elastisitas Harga dan Elastisitas Substitusi Minyak Sawit Malaysia 1975-2008.
Tahun M Sawit
US ton M Kedele
US ton Permintaan
M Sawit MLS 000 ton
Es Ep
1975 435
563 1257573
1976 396
438 1391965
-0.48 -1.19
1977 530
576 1612747
0.50 0.47
1978 600
607 1785525
1.99 0.81
1979 654
662 2188699
2.49 2.51
1980 583
598 2573173
-1.82 -1.62
1981 571
507 2822144
-0.64 -4.70
1982 445
447 3510920
-2.06 -1.11
1983 501
527 3016481
-0.79 -1.12
1984 729
725 3714795
0.62 0.51
1985 501
576 4134463
-0.55 -0.36
1986 257
342 4542249
-0.24 -0.20
1987 343
334 4531960
0.10 -0.01
1988 437
463 5027496
0.28 0.40
1989 350
432 6056501
-3.06 -1.03
1990 290
447 6094622
0.18 -0.04
1991 339
454 6141353
0.49 0.05
1992 394
425 6373461
-0.59 0.23
1993 378
480 7403498
1.25 -3.98
1994 528
615 7220631
-0.09 -0.06
1995 628
625 7810546
5.02 0.43
1996 531
552 8385886
-0.63 -0.48
1997 546
665 9068728
0.40 2.88
1998 671
626 8319682
1.41 -0.36
1999 436
427 10553918
-0.84 -0.77
2000 310
338 10842095
-0.13 -0.09
2001 286
354 11803788
1.87 -1.15
2002 390
454 11909298
0.03 0.02
2003 443
554 13354769
0.55 0.89
2004 471
616 13976182
0.42 0.74
2005 422
545 14961654
-0.61 -0.68
2006 478
599 15880786
0.62 0.46
2007 780
889 15823745
-0.01 -0.01
2008 949
1 258 17734441
0.29 0.56
Rata-rata 0.17
-0.24 Sumber : MPOB, 2008.
Menurut Carlton dan Perlof 2001, jika rata-rata elastisitas harga permintaan minyak sawit Malaysia sesuai Tabel 37. adalah -0.24 dan
besaran ini berada pada kisaran 1 [Ep] 0, berarti tergolong kecil atau
151
besarnya perubahan permintaan minyak sawit Malaysia kurang sensitif terhadap perubahan harga, dalam hal ini industri minyak sawit Malaysia
disebut sebagai pengambil harga price taker, bukan sebagai penentu harga price setter. Berikut ini hasil regresi perubahan harga minyak sawit dengan
permintaan CPO Malaysia 1975-2008, lihat Tabel 43. Begitu juga, elastisitas substitusi minyak kedele dunia tehadap minyak
sawit Malaysia tergolong kecil 0.17, berarti perubahan harga minyak kedele dunia berpengaruh relatif kecil terhadap perubahan jumlah permintaan
minyak sawit Malaysia. Regresi harga minyak kedele dengan permintaan CPO Malaysia 1975-2008 dapat dilihat pada Tabel 44.
Tabel 43. Perkiraan Parameter Model Regresi Linear Harga CPO dan Permintaan CPO Malaysia 1975-2007
Dependent Variable: Harga minyak Sawit
Equation Model Summary
Parameter Estimates R Square
F Df1
Df2 Sig.
Constant b1
Linear .003
.088 1
32 .769
485.273 -1.542E-6
The independent variable is Volume Permintaan CPO.
Menurut konsep teori, jika suatu industri berlaku sebagai pengambil harga price taker berarti upaya untuk memperoleh keuntungan usaha relatif
sulit, namun terdapat temuan yang unik dalam penelitian ini yaitu pertumbuhan luas areal perkebunan sawit Malaysia rata-rata 6,2 per
tahun dan pertumbuhan penerimaan rata-rata penjualan minyak sawit per tahun jauh lebih besar yaitu 13,4 . Dalam kaitan ini, Penulis menjelaskan
bahwa pesatnya perkembangan luas areal kebun sawit dan pesatnya
152
penawaran dan permintaan CPO Malaysia tidak ditentukan semata oleh kekuatan supply dan demand dari mekanisme pasar, tetapi lebih ditentukan
oleh faktor kebijakan pemerintah Malaysia dalam mendorong pengembangan indutri produk turunan untuk mendapatkan penerimaan yang lebih besar.
Lihat Tabel 45 dan Tabel 46, dimana regresi perubahan harga minyak sawit dengan perubahan nilai penjualan CPO Malaysia menurut regresi kubik.
Tabel 44. Perkiraan Parameter Model Regresi Linear Harga Kedele dan Permintaan CPO Malaysia 1975-2007
Dependent Variable: Harga Kedele
Equation Model Summary
Parameter Estimates R Square
F Df1
df2 Sig.
Constant b1
Linear .022
.705 1
32 .408
500.427 4.049E-6
The independent variable is VOLUME1.
Tabel 45. Perkiraan Parameter Model Regresi Kubik Harga CPO dan Nilai Penerimaan CPO Malaysia 1975-2007
Dependent Variable: Nilai Penerimaan CPO Malaysia Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error
Beta HARGA
2.558E8 1.006E8
13.235 2.543
.017 HARGA 2
-542845.054 204470.333
-28.533 -2.655
.013 HARGA 3
371.757 132.686
15.987 2.802
.009 Constant
-3.566E10 1.577E10
-2.261 .031
R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate .593
.351 .284
2.121E9 The independent variable is HARGA.
153
Tabel 46. Perkembangan Areal Perkebunan Sawit dan Perkembangan Nilai Jual Minyak Sawit Malaysia 1975-2008 Menurut Harga Berlaku.
Tahun Harga
M Sawit US
Jumlah Areal
Ha Produksi
M Sawit 000 ton
Nilai Jual M Sawit
US Pertumbuhan
Areal Sawit Pertumbuhan
Nilai M Sawit 1975
435 641791
1257573 547044255
1976 396
714600 1391965
551218140 11.3
0.8 1977
530 781814
1612747 854755910
9.4 55.1
1978 600
852979 1785525
1071315000 9.1
25.3 1979
654 938863
2188699 1431409146
10.1 33.6
1980 583
1023306 2573173
1500159859 9.0
4.8 1981
571 1107863
2822144 1611444224
8.3 7.4
1982 445
1182797 3510920
1562359400 6.8
-3.0 1983
501 1253040
3016481 1511256981
5.9 -3.3
1984 729
1330266 3714795
2708085555 6.2
79.2 1985
501 1482399
4134463 2071365963
11.4 -23.5
1986 257
1599311 4542249
1167357993 7.9
-43.6 1987
343 1672875
4531960 1554462280
4.6 33.2
1988 437
1805923 5027496
2197015752 8.0
41.3 1989
350 1946559
6056501 2119775350
7.8 -3.5
1990 290
2029464 6094622
1767440380 4.3
-16.6 1991
339 2094028
6141353 2081918667
3.2 17.8
1992 394
2197660 6373461
2511143634 4.9
20.6 1993
378 2305925
7403498 2798522244
4.9 11.4
1994 528
2411999 7220631
3812493168 4.6
36.2 1995
628 2540087
7810546 4905022888
5.3 28.7
1996 531
2692286 8385886
4452905466 6.0
-9.2 1997
546 2893089
9068728 4951525488
7.5 11.2
1998 671
3078116 8319682
5582506622 6.4
12.7 1999
436 3313393 10553918
4601508248 7.6
-17.6 2000
310 3376664 10842095
3361049450 1.9
-27.0 2001
286 3499012 11803788
3375883368 3.6
0.4 2002
390 3670243 11909298
4644626220 4.9
37.6 2003
443 3802040 13354769
5916162667 3.6
27.4 2004
471 3875327 13976182
6582781722 1.9
11.3 2005
422 4051374 14961654
6313817988 4.5
-4.1 2006
478 4165215 15880786
7591015708 2.8
20.2 2007
780 4304913 15823745
12342521100 3.4
62.6
2008 949
4487957 17734441 16829984509
4.3 36.4