C. Beban Belajar dan Alokasi Waktu
1. Beban Belajar
Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan oleh peserta didik untuk mengikuti program pembelajaran
melalui sistem tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. Semua itu dimaksudkan untuk mencapai
standar kompetensi lulusan dengan memperhatikan tingkat
perkembangan peserta didik. Tabel 2. Beban Belajar Siswa
Satuan Pendidikan
Kelas Satu jam pembelajaran tatap muka menit
Jumlah jam pembelajaran
Per minggu jam
Minggu efektif per tahun ajaran
SMA XI
45 3
34-38
2. Alokasi Waktu
Alokasi waktu untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah yang telah ditetapkan oleh Pemerintah selengkapnya seperti tabel 3 berikut
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 Tanggal 23 Mei 2006: 42:
Tabel 3. Alokasi Waktu Pada Kalender Pendidikan
No Kegiatan
Alokasi waktu Keterangan
1. Minggu efektif belajar
Minimum 34 minggu dan maksimum 38
minggu Digunakan
untuk kegiatan
pembelajaran efektif pada setiap satuan pendidikan
2. Jeda tengah semester
Maksimun 2 minggu Satu minggu setiap semester
3. Jeda antar semester
Maksimun 2 minggu Antara semester I dan II
4. Libur akhir tahun pelajaran
Maksimun 3 minggu Digunakan untuk mempersiapkan
kegiatan dan administrasi akhir.
3. Penetapan Kalender Pendidikan
Penetapan kalender pendidikan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22
Tahun 2006 Tanggal 23 Mei 2006: 43 sebagai berikut: 1 Permulaan tahun pelajaran adalah bulan Juli setiap tahun dan
berakhir pada bulan Juni tahun berikutnya. 2 Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri
Pendidikan Nasional, danatau Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya keagamaan, Kepala Daerah tingkat
Kabupatenkota, danatau
organisasi penyelenggaraan
pendidikan dapat menetapkan hari libur khusus. 3 Pemerintah PusatProvinsiKabupatenKota dapat menetapkan
hari libur serentak untuk satuan-satuan pendidikan. 4 Kalender pendidikan untuk setiap satuan pendidikan disusun
oleh masing-masing satuan pendidikan berdasarkan alokasi waktu sebagaimana tersebut pada dokumen Standar Isi ini
dengan memperhatikan ketentuan dari pemerintahpemerintah daerah.
D. Konteks Kabupaten Kutai Barat Kalimantan Timur
1. Kutai Barat Secara Umum
Kabupaten Kutai Barat adalah salah satu kabupaten yang ada di Kalimantan Timur dengan ibu kota Sendawar. Kutai Barat
merupakan kabupaten baru hasil pemekaran dari wilayah Kabupaten
Kutai yang telah ditetapkan berdasarkan UU. Nomor 47 Tahun 1999. Kabupaten Kutai Barat terbagi menjadi 21 Kecamatan dan 238
Kampung. Letak Desa-desa pada umumnya berada di Daerah tepian sungai 119 desa, di daerah dataran 86 desa dan di
lerengpunggung bukit 18 desa. Mayoritas Penduduk Kabupaten Kutai Barat adalah Masyarakat Adat yang terdiri dari bermacam
suku, bahasa, adat-istiadat serta kultur dan budayanya. Konsepsi kepemilikan wilayah-wilayah Adat kawasan kelola dipahami
mereka secara utuh dalam satu kesatuan berdasarkan faktor genealogis dan teritorial yang ada, berdasarkan asal-usul sejarah
yang sudah ada secara turun-temurun jauh sebelum Repulik Indonesia ada. Kabupaten Kutai Barat dibagi menjadi beberapa
kecamatan dan setiap kecamatan dibagi menjadi beberapa kampung, setingkat
desa atau
kelurahan. http:id.wikipedia.orgwikiKabupaten_Kutai_Barat
2. Ciri Khas Kutai Barat
Secara umum kebanyakan masyarakat Kutai Barat menjadi tani dan berkebun, menjadi petani yaitu menanam padi di ladang yang
dapat sekali panen. Berkebun yaitu menanam sayur, menoreh pohon karet yang dapat dilakukan setiap hari. Daerah Kutai Barat masih
kaya dengan hasil alamnya, di mana sebagian masyarakat masih tergantung dengan hasil alam seperti rotan, kayu, dammar, babi
hutan, dan sungai-sungai yang juga menjadi transpotasi utama bagi masyarakat pedalaman.