Dampak Kontruktivisme Bagi Guru Fisika

2. Teori Multiple Inteligensi

Inteligensi adalah kemampuan untuk memecahkan persoalan dan menghasilkan produk dalam suatu seting yang bermacam-macam dan situasi yang nyata Gardner, 1983 ; 1993 dalam Suparno 2007 :21. Jelas bahwa inteligensi bukan hanya kemampuan seseorang menjawab suatu test IQ dalam suatu kamar yang lepas dari konteks lingkungannya. Inteligensi dalam pengertian Gardner bukan hanya kemampuan untuk memecahkan persoalan teoritis, tetapi juga dalam pengalaman nyata dan dalam berbagai situasi. Misalnya, orang yang ber IQ tinggi belum pasti sukses dalam menjalin hubungan dengan teman-teman atau sukses dalam pertandingan olah raga atau bermain musik. Hal ini disebabkan karena pengukuran IQ lebih ditekankan pada inteligensi matematis-logis dan linguistik dan kurang memperhatikan inteligensi-inteligensi yang lain. Ini menunjukan bahwa inteligensi itu merupakan kemampuan yang masih dapat ditingkatkan. Disinilah pendidikan mempunyai fungsi, membantu agar setiap inteligensi pada diri seseorang berkembang secara optimal. Ada sembilan inteligensi yang dipunyai manusia yaitu sebagai berikut Gardner, 1983 ; 1993 dalam Suparno, 2004: 25-42. 1 Inteligensi Linguistik verbal adalah kemampuan untuk menggunakan dan mengolah kata-kata secara efektif baik secara lisan atau tertulis seperti yang dimiliki para pencipta puisi, editor, jurnalis, dramawan, sastrawan, pemain sandiwara, maupun orator. Kemampuan ini berkaitan dengan penggunaan bahasa secara umum dan khusus. Orang yang berinteligensi linguistik tinggi akan berbahasa lancar, baik, dan lengkap. 2 Inteligensi Matematis-Logis adalah kemampuan yang berkaitan dengan penggunaan bilangan dan logika secara efektif, seperti yang dipunyai matematikus, saintis, programer, dan logikus. Termasuk dalam inteligensi tersebut adalah kepekaan dalam pola logika, abstraksi, kategorisasi, dan perhitungan. 3 Inteligensi Ruang-Visual adalah kemampuan untuk menangkap dunia ruang-visual secara tepat, seperti dipunyai para pemburu, arsitek, navigator, dan dekorator. Termasuk di dalamnya adalah kemampuan untuk mengenal bentuk dan benda secara tepat, melakukan perubahan suatu benda dalam pikirannya dan mengenali perubahan itu, menggambarkan suatu halbenda dalam pikiran dan mengubahnya dalam bentuk nyata, serta mengungkapkannya dalam suatu grafik. 4 Inteligensi Kinestik-Badani adalah kemampuan menggunakan tubuh atau gerak tubuh untuk mengekspresikan gagasan dan perasaan seperti ada pada aktor, atlet, penari, pemahat, dan ahli bedah. Dalam inteligensi ini termasuk koordinasi dan fleksibilitas tubuh. Orang yang mempunyai inteligensi kinestik- badani dengan mudah dapat menungkapkan diri dengan gerak tubuh mereka. Apa yang mereka pikirkan dan rasakan dengan mudah diekspresikan dengan tubuh gerak tubuh, dengan tarian dan ekspresi tubuh. 5 Inteligensi Musikal adalah kemampuan untuk mengembangkan, mengekspresikan, dan menikmati bentuk-bentuk musik dan suara. Di dalamnya termasuk kepekaan akan ritme, melodi, dan intonasi; kemampuan memainkan alat musik; kemampuan menyanyi; kemampuan untuk mencipta lagu; kemampuan untuk menikmati lagu, musik, dan nyanyian. Orang yang menonjol inteligensi musikalnya dengan peka terhadap suara dan musik. Mereka dengan mudah belajar dan main musik secara baik. 6 Inteligensi Interpersonal adalah kemampuan untuk mengerti dan menjadi peka terhadap perasaan, intensi, motivasi, watak, temperamen orang lain. Kepekaan akan ekspresi wajah, suara, isyarat dari orang lain termasuk juga dalam inteligensi ini. Secara umum inteligensi interpersonal berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk menjalin relasi dan komunikasi dengan berbagai orang. Inteligensi ini banyak dipunyai oleh para komunikator, fasilitator, dan penggerak massa. Orang yang kuat dalam inteligensi interpersonal biasanya sangat mudah bekerja sama dengan orang lain, mudah berkomunikasi dengan orang lain. 7 Inteligensi Intrapersonal adalah kemampuan yang berkaitan dengan pengetahuan akan diri sendiri dan kemampuan untuk bertindak secara adaptatif berdasar pengenalan diri itu. Termasuk

Dokumen yang terkait

ANALISIS DAN STANDARISASI BUKU PELAJARAN KIMIA SMA KELAS XI SEMESTER 1 BERDASARKAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN.

0 1 15

PENGEMBANGAN BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA SMA KELAS XI SEMESTER GANJIL BERDASARKAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP).

0 2 20

Pemahaman dan miskonsepsi tentang gerak dan gaya pada siswa SMA negeri di Kabupaten Kutai Barat Kalimantan Timur.

1 7 168

Pengetahuan lokal sebagai bagian dalam pembelajaran sains pada pokok bahasan fase-fase bulan kelas VIII SMP Negeri 32 Sendawar Kabupaten Kutai Barat Kalimantan Timur.

0 0 135

Pengetahuan lokal sebagai bagian dalam pembelajaran sains pada pokok bahasan fase fase bulan kelas VIII SMP Negeri 32 Sendawar Kabupaten Kutai Barat Kalimantan Timur

0 1 133

Implementasi Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Pada Kelas 2 SMA Negeri 1 Pangkah Kabupaten Tegal.

0 0 235

DESAIN PEMBELAJARAN FISIKA SMA KELAS X SEMESTER I KABUPATEN SINTANG KALIMANTAN BARAT BERDASAR KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

0 21 402

DESAIN PEMBELAJARAN FISIKA SMA KELAS X SEMESTER II KABUPATEN KUTAI BARAT KALIMANTAN TIMUR BERDASAR KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

0 15 263

Upaya meningkatkan pemahaman siswa pada materi gaya melalui metode demonstrasi dan eksperimen siswa kelas VIII semester 2 SMP Negeri 32 Sendawar Kabupaten Kutai Barat Kalimantan Timur - USD Repository

0 0 200

DESAIN PEMBELAJARAN FISIKA SMA NEGERI 2 SENDAWAR KELAS XI SEMESTER 1 KABUPATEN KUTAI BARAT KALIMANTAN TIMUR BERDASAR KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pe

0 7 243