LATAR BELAKANG MASALAH PENDAHULUAN

mendengarkan bunyi dari penumbuk padi tersebut. Contoh tersebut sangat mudah didapat di lingkungan dimana mereka berada. Kedua adalah metode pengajaran guru kurang mengaktifkan siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar. Akibatnya siswa seperti bejana kosong yang harus selalu diisi. Ini tentu tidak baik untuk perkembangan pengetahuan siswa. Dalam belajar fisika yang terpenting sebenarnya adalah siswa yang aktif belajar fisika. Maka semua usaha guru harus diarahkan untuk membantu dan mendorong agar siswa mau mempelajari fisika sendiri Suparno, 2007: 2. Dalam belajar fisika yang terpenting adalah siswa yang aktif belajar fisika. Ketiga adalah kurangnya kemampuan guru untuk mengerti kesulitan siswa dalam belajar fisika. Hal ini biasa terjadi karena kurangnya komunikasi yang baik antara guru dan siswa, bahkan gurunya cenderung menakutkan. Dalam konteks pembelajaran fisika yang konstruktif, guru fisika diharapkan lebih dekat dengan siswa, banyak humor, dan menjalin relasi yang dialogis. Dengan demikian, siswa tidak lagi takut kepada guru fisika, siswa diharapkan lebih berani bertanya kepada guru tentang pelajaran fisika yang belum ia mengerti Suparno, 2006. Keempat adalah kurangnya siswa dilatih untuk berpikir kritis dalam memecahkan soal-soal fisika dengan konsep-konsep yang benar. Berdasarkan pengalaman dan permasalahan di atas, penulis tertarik untuk membuat desain pembelajaran fisika yang sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP serta relevan dengan daerah penulis, yang melatih siswa untuk berpikir kritis dalam memecahkan soal-soal fisika, yang gurunya berusaha mengerti kesulitan siswa belajar fisika dan mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran fisika di sekolah. Dengan demikian pelajaran fisika dapat dimengerti, dipahami dan dapat menarik minat siswa untuk belajar fisika secara kontinu.

B. RUMUSAN MASALAH

Permasalahan yang akan dikaji dalam penulisan ini adalah bagaimana membuat desain pembelajaran fisika SMA kelas XI semester 1 berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP, yang bercirikan: 1. Kontekstual dengan daerah di Kalimantan Timur Kab. Kutai Barat; 2. Mengaktifkan siswa dalam belajar fisika; 3. Mengajak siswa berpikir lebih kritis dalam memecahkan soal-soal fisika.

C. TUJUAN

Tujuan penulisan ini adalah membuat desain pembelajaran fisika yang berdasarkan KTSP pada siswa SMA kelas XI semester 1 di Kabupaten Kutai Barat Kalimantan Timur, yang bercirikan: 1 kontekstual dengan daerah di Kalimantan Timur Kab. Kutai Barat, 2 mengaktifkan siswa dalam belajar fisika, 3 mengajak siswa berpikir lebih kritis dalam memecahkan soal-soal fisika.

D. MANFAAT PENULISAN

Manfaat yang dapat diambil melalui penulisan ini antara lain: 1. Guru dapat menggunakan untuk mengajar mata pelajaran fisika di Kabupaten Kutai Barat Kaltim khususnya di SMA kelas XI semester 1. 2. Membuka wawasan dan dorongan untuk diadakannya desain pembelajaran lanjutan tentang fisika SMA, khususnya untuk kelas XI semester 2 dan XII.

BAB II LANDASAN TEORI

A. Hakikat Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan merupakan kurikulum yang berorientasi pada pencapaian kompetensi, oleh karena itu kurikulum ini merupakan penyempurnaan dari Kurikulum Berbasis Kompetensi atau yang lebih dikenal KBK Kurikulum 2004. Hal ini dilihat dari unsur yang melekat pada KTSP itu sendiri, yakni adanya standar kompetensi dan kompetensi dasar serta adanya prinsip yang sama dalam pengolaan kurikulum yakni yang disebut dengan Kurikulum Berbasis Sekolah KBS. KTSP merupakan salah satu kurikulum yang disarankan oleh pemerintah dalam mengembangkan dan memajukan mutu pendidikan di Indonesia. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, lahir dari semangat otonomi daerah, dimana urusan pendidikan tidak semuanya menjadi tanggung jawab pusat, akan tetapi sebagian menjadi tanggung jawab daerah. Sekolah diberi wewenang mengembangkan kurikulum berdasarkan potensi yang ada di daerah masing-masing, sehingga seluruh potensi anak didik harus digali dan dikembangkan untuk membantu aktualisasi dan profesinya di masa depan. 1. Pengertian KTSP KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan merupakan kurikulum yang prinsip 6

Dokumen yang terkait

ANALISIS DAN STANDARISASI BUKU PELAJARAN KIMIA SMA KELAS XI SEMESTER 1 BERDASARKAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN.

0 1 15

PENGEMBANGAN BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA SMA KELAS XI SEMESTER GANJIL BERDASARKAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP).

0 2 20

Pemahaman dan miskonsepsi tentang gerak dan gaya pada siswa SMA negeri di Kabupaten Kutai Barat Kalimantan Timur.

1 7 168

Pengetahuan lokal sebagai bagian dalam pembelajaran sains pada pokok bahasan fase-fase bulan kelas VIII SMP Negeri 32 Sendawar Kabupaten Kutai Barat Kalimantan Timur.

0 0 135

Pengetahuan lokal sebagai bagian dalam pembelajaran sains pada pokok bahasan fase fase bulan kelas VIII SMP Negeri 32 Sendawar Kabupaten Kutai Barat Kalimantan Timur

0 1 133

Implementasi Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Pada Kelas 2 SMA Negeri 1 Pangkah Kabupaten Tegal.

0 0 235

DESAIN PEMBELAJARAN FISIKA SMA KELAS X SEMESTER I KABUPATEN SINTANG KALIMANTAN BARAT BERDASAR KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

0 21 402

DESAIN PEMBELAJARAN FISIKA SMA KELAS X SEMESTER II KABUPATEN KUTAI BARAT KALIMANTAN TIMUR BERDASAR KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

0 15 263

Upaya meningkatkan pemahaman siswa pada materi gaya melalui metode demonstrasi dan eksperimen siswa kelas VIII semester 2 SMP Negeri 32 Sendawar Kabupaten Kutai Barat Kalimantan Timur - USD Repository

0 0 200

DESAIN PEMBELAJARAN FISIKA SMA NEGERI 2 SENDAWAR KELAS XI SEMESTER 1 KABUPATEN KUTAI BARAT KALIMANTAN TIMUR BERDASAR KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pe

0 7 243