BAB II LANDASAN TEORI
A. Hakikat Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan merupakan kurikulum yang berorientasi pada pencapaian kompetensi, oleh karena itu kurikulum ini
merupakan penyempurnaan dari Kurikulum Berbasis Kompetensi atau yang lebih dikenal KBK Kurikulum 2004. Hal ini dilihat dari unsur
yang melekat pada KTSP itu sendiri, yakni adanya standar kompetensi dan kompetensi dasar serta adanya prinsip yang sama dalam pengolaan
kurikulum yakni yang disebut dengan Kurikulum Berbasis Sekolah KBS. KTSP merupakan salah satu kurikulum yang disarankan oleh
pemerintah dalam mengembangkan dan memajukan mutu pendidikan di Indonesia. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, lahir dari semangat
otonomi daerah, dimana urusan pendidikan tidak semuanya menjadi tanggung jawab pusat, akan tetapi sebagian menjadi tanggung jawab
daerah. Sekolah diberi wewenang mengembangkan kurikulum berdasarkan potensi yang ada di daerah masing-masing, sehingga
seluruh potensi anak didik harus digali dan dikembangkan untuk
membantu aktualisasi dan profesinya di masa depan. 1.
Pengertian KTSP
KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan merupakan kurikulum yang prinsip
6
pengembangan dan pelaksanaannya sesuai dengan konteks atau peraturan Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 Tanggal 23
Mei 2006. Yang dimaksud dengan satuan pendidikan sekolah adalah sekolah. Misalnya sekolah yang ada di kabupaten Kutai Barat
Kalimantan Timur berbeda dengan sekolah –sekolah yang berada di
daerah Jawa. Di dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan hal yang terpenting adalah pembelajaran yang berdasarkan konteks
daerah tersebut agar siswa-siswinya dapat lebih mudah memahami fisika dan motivasi siswa semakin meningkat untuk belajar fisika.
Dalam pelaksanaan KTSP tetap saja tidak boleh meninggalkan sepenuhnya kelima pilar belajar walaupun penerapannya berada di
luar Jawa, tanpa terkecuali di Kalimantan Timur khususnya di Kabupaten Kutai Barat. Kelima pilar merupakan hal minimal yang
harus dipunyai oleh seluruh siswa untuk kelangsungan studinya di masa kini, baik untuk pribadi maupun untuk hidup di masyarakat.
Kelima pilar pendidikan tersebut menurut KTSP yaitu : 1 belajar untuk beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, 2
belajar untuk memahami dan menghayati, 3 belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif, 4 belajar untuk hidup
bersama dan berguna untuk orang lain, dan 5 belajar untuk membangun dan menemukan jati diri, melalui proses pembelajaran
yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Indonesia Nomor 22 Tahun 2006: 1.