171
LaporanTahunan2012• BNI
Eksposur Risiko dan Penerapan Manajemen Risiko
A. Empat Pilar Penerapan Manajemen Risiko BNI Secara Umum
Penerapan Manajemen Risiko BNI secara umum diatur dalam Pedoman Penerapan Manajemen
Risiko Secara Umum yang mencakup 4 empat pilar sebagai berikut:
1. Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Direksi
Pengawasan aktif Dewan Komisaris BNI antara lain tercermin dari persetujuan dan evaluasi
Dewan Komisaris atas kebijakan manajemen risiko yang disusun oleh Direksi, serta evaluasi
pelaksanaan kebijakan manajemen risiko melalui forum Rapat Direksi dan Komisaris
secara berkala. Dalam pelaksanaannya, pengawasan aktif Dewan Komisaris tersebut
juga didukung oleh Komite Pemantau Risiko.
Pengawasan aktif Direksi BNI antara lain dilaksanakan melalui penyusunan, penerapan
serta evaluasi atas kebijakan dan prosedur manajemen risiko. Pelaksanaan pengawasan
aktif juga dilakukan melalui forum Rapat Direksi serta Komite Risiko dan Kapital Bidang
Manajemen Risiko, Bidang Kebijakan Kredit dan Bidang Asset Liability.
Sebagai bagian dari pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi, kualitas Sumber Daya
Manusia SDM yang memadai merupakan salah satu aspek penting dalam penerapan
manajemen risiko. Pemenuhan kualitas SDM tersebut antara lain dilakukan melalui
pengembangan program pendidikan dan pelatihan pegawai seperti program Sertifikasi
Manajemen Risiko serta program pelatihan sosialisasi internal dengan materi Manajemen
Risiko. Selain itu sebagai soft variable proses manajemen risiko, terus dilakukan
pengembangan Budaya Risiko dengan tujuan agar segenap insan BNI menyadari, well-
equipped
dan termotivasi untuk melakukan risk-return assessment
secara optimal.
Risk Exposure and Risk Management Implementation
A. Four Pillars of General Implementation of Risk Management at BNI
The implementation of Risk Management at BNI is governed by the General Guidelines for Risk
Management that comprise the four 4 pillars as follows:
1. Active Oversight of the Board of Commissioners and Directors
Active supervision by the Board of Commissioners is reflected, among other
things, in the evaluation and approval by the Board of Commissioners for the risk
management policy established by the Board of Directors, as well as the evaluation of the
implementation of risk management policies through regular meetings of the Board of
Directors and Board of Commissioners. In practice, the active supervision by the Board of
Commissioners is supported through the Risk Oversight Committee.
Active supervision by the Board of Directors, among others, is carried out through the
development, implementation and evaluation of policies and risk management procedures.
Implementation of active supervision is conducted through meetings of the Board
of Directors as well as through meetings of the Risk and Capital Committee in Risk
Management, Credit Policy, and Asset Liability.
As part of the active supervision by the Board of Commissioners and Board of Directors, the
quality of Human Resources HR is also a key aspect of risk management. The fulfillment
of quality human resources is undertaken, among others, through the development of
educational and employee training programs such as Risk Management Certification as
well as internal trainingsocialization programs on Risk Management. In addition, as a soft
variable of risk management processes, BNI continue to enhance a strong risk culture
so that each employee has sufficient risk awareness, well-equipped, and motivated to
perform optimum risk-return assessment.
172
2012AnnualReport• BNI
2. Kecukupan Kebijakan, Prosedur, dan Penetapan Limit
Penerapan Manajemen Risiko yang efektif di BNI didukung dengan kebijakan dan prosedur
Manajemen Risiko yang komprehensif. Kebijakan Manajemen Risiko di BNI terdiri dari:
a. Pedoman Penerapan Manajemen Risiko
secara Umum. b. Pedoman Penerapan Manajemen Risiko
untuk 8 delapan jenis Risiko yaitu Risiko Kredit, Pasar, Operasional, Likuiditas,
Hukum, Stratejik, Kepatuhan dan Reputasi. c. Pedoman Penilaian Profil Risiko.
d. Pedoman Sistem Pengendalian Intern. Kebijakan Manajemen Risiko tersebut lebih
rinci dijabarkan dalam Standard Operating Procedure
SOP untuk delapan jenis risiko. 3. Kecukupan Proses Identifikasi, Pengukuran,
Pemantauan, dan Pengendalian Risiko, serta Sistem Informasi Manajemen Risiko
Proses Manajemen Risiko BNI meliputi identifikasi, pengukuran, pemantauan dan
pengendalian terhadap 8 delapan jenis risiko serta Sistem Informasi Manajemen Risiko.
Bank mengidentifikasi risiko dengan menganalisis seluruh sumber risiko yang
melekat pada bisnis produkportofolio aktivitas Bank dan kemudian mengukur secara
kuantitatif danatau kualitatif sesuai metode pengukuran yang ditetapkan oleh Regulator
atau metode alternatif seperti metode internal khusus untuk pengukuran Risiko Kredit dan
Risiko Pasar. Sistem pengukuran Risiko BNI juga dilengkapi dengan stress testing
untuk Risiko Kredit, Risiko Pasar dan Risiko Likuiditas. Selanjutnya proses pemantauan
Risiko dilakukan oleh Risk Owner Unit dan Risk Control Unit
, dan disajikan dalam laporan berkala seperti Laporan Profil Risiko, Laporan
Portofolio Pinjaman, Laporan Pemantauan Risiko Pasar, Laporan Operational Risk Self
Assessment ORSA, dan Internal Risk Report.
Demikian pula untuk pengendalian Risiko dilakukan oleh Risk Owner Unit bekerja sama
dengan Risk Control Unit.
Sistem Informasi Manajemen Risiko BNI digunakan untuk mendukung pelaksanaan
proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian Risiko. BNI telah
membangun beberapa aplikasi manajemen risiko, antara lain Internal Rating System,
Manajemen Risiko
Risk Management
2. Adequacy of Policies, Procedures and Limit Setting
Effective Risk Management in BNI is supported by comprehensive Risk
Management policies and procedures. Risk Management Policy in BNI consists of:
a. General Guidelines for Risk Management. b. Guidelines for Risk Management
Implementation for 8 eight types of risk are as follows: Credit, Market, Operational,
Liquidity, Legal, Strategic, Compliance and Reputation Risk.
c. Guidelines for Risk Profile Assessment. d. Guidelines for Internal Control Systems.
Furthermore, Risk Management Policy is described in more detail in the Standard
Operating Procedure SOP for the eight types of risk.
3. Adequacy Process of Risk Identification, Measurement, Monitoring, Controlling, and
Risk Management Information System BNI’s Risk Management process consist of
identification, measurement, monitoring and controlling of the 8 eight types of risk and
Risk Management Information System.
Bank identifies risks by analyzing all potential sources of risk inherent in the business
productportfolioactivity of the Bank and then performs quantitative andor qualitative risk
measurement using the appropriate method specified by the Regulator or alternative
methods such as internal methods especially for credit risk and market risk measurement.
BNI risk measurement system is also equipped with a stress testing for Credit Risk,
Market Risk and Liquidity Risk. Subsequently, the risk monitoring process is carried out by
the Risk Owner Unit and Risk Control Unit, and presented in regular reports such as Risk
Profile Report, Loan Portfolio Report, Market Risk Monitoring Report, Operational Risk Self
Assessment Report ORSA, and Internal Risk Report. Risk control is likewise undertaken by
the Risk Owner Unit in collaboration with Risk Control Unit.
BNI’s Risk Management Information System is used to support the process of risk
identification, measurement, monitoring, and controlling. BNI has developed a number
of risk management applications, including Internal Rating System, Scoring System,
173
LaporanTahunan2012• BNI
Scoring System , Periskop, Market Risk
Management Tools . Selain itu BNI juga telah
membangun sistem database dan risk engine sebagai bagian dari proses manajemen risiko
tersebut.
4. Sistem Pengendalian Intern Sistem pengendalian intern dikembangkan
dan diimplementasikan dengan menggunakan model Three Lines of Defense yang tediri atas:
a. First Line of Defense: Risk OwnerTaking
Unit b. Second Line of Defense: Risk Control Unit
c. Third Line of Defense: Risk Assurance Unit Secara umum model Three Lines of Defense
tersebut digambarkan sebagai berikut:
Direksi
Board of Directors
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
External Audit Regulator
Manajemen Eksekutif DirekturCBROCommittee
Executive Management DirectorCBROCommittee
Business Banking Units Consumer Retail Units
Business Risk Units Other Business
Functional Units Divisi Manajemen Risiko Bank
Enterprise Risk Management Division
Unit Tata Kelola Kebijakan
Policy Governance Unit
Divisi Kepatuhan
Compliance Division
Risk Taking Unit or 1
st
Line of Defense Risk Control Unit or
2
nd
Line of Defense Risk Assurance Unit
or 3
rd
Line of Defense Komite Audit
Audit Committee
Satuan Pengawasan Internal
Internal Audit
Regular comm.escalationvalidation Corrective
Komite Risiko dan Kapital Bidang Manajemen Risiko
Risk Management Committee
Pengendalian intern dilakukan dengan koordinasi antar Three Lines of Defense yang
saling melengkapi, terkoordinasi dan terjalin komunikasi yang baik antar line of defense.
Periskop, and Market Risk Management Tools. BNI has also built a database system and
risk engine as part of the risk management process.
4. Internal Control System Internal control systems are developed
and implemented using the Three Lines of Defense model consisting of:
a. First Line of Defense: Risk OwnerTaking
Units b. Second Line of Defense: Risk Control Unit
c. Third Line of Defense: Risk Assurance Unit In broad terms, the Three Lines of Defense
model is described as follows:
Internal control is undertaken by the Three Lines of Defense in a coordinated and
complementary effort while establishing excellent communication between the lines of
defense.
174
2012AnnualReport• BNI
Risk OwnerTaking Unit merupakan unit yang
melaksanakan aktivitas bisnis dan proses operasional bisnis sehari-hari sebagai first
line of defense . Dalam implementasi di BNI,
unit ini sebagai risk owner atas aktivitas yang dilaksanakannya. Unit ini merupakan unit
yang paling bertanggung jawab terhadap pengelolaan dan pengendalian risiko atas
aktivitas harian yang dilakukannya.
Pada second line of defense atau Risk Control terdapat Divisi Manajemen Risiko Bank dan
Unit Tata Kelola Kebijakan yang bertanggung jawab kepada Direktur Risiko serta Divisi
Kepatuhan yang bertanggung jawab kepada Direktur Kepatuhan Hukum.
Sebagai third line of defense atau Risk Assurance Unit
, BNI memiliki Satuan Pengawas Internal yang bertanggung jawab
kepada Direktur Utama. Risk Assurance memastikan bahwa kebijakan dan prosedur
Manajemen Risiko telah memadai dan penerapan manajemen risiko telah sesuai
dengan kebijakan dan prosedur yang berlaku termasuk melakukan kaji ulang secara berkala
terhadap penerapan manajemen risiko, serta verifikasi kecukupan dan akurasi informasi.
B. Penerapan Manajemen Risiko BNI Untuk Masing-masing Risiko