491
LaporanTahunan2012• BNI
PT BANK NEGARA INDONESIA PERSERO Tbk DAN ENTITAS ANAKAND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011 Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011 Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated
3. PENGGUNAAN
ESTIMASI DAN
PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING lanjutan
3. USE OF CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES
AND JUDGMENTS continued Sumber utama ketidakpastian estimasi lanjutan
Key sources of estimation uncertainty continued d.
Pertimbangan signifikan diperlukan dalam menentukan provisi perpajakan
d. Significant
judgement is
required in
determining the provision for taxes Grup
menentukan provisi
perpajakan berdasarkan
estimasi atas
kemungkinan adanya tambahan beban pajak. Jika hasil
akhir dari hal ini berbeda dengan jumlah yang dicatat semula, maka perbedaan tersebut
akan berdampak terhadap labarugi. Group provides for tax provision based on
estimates whether the additional taxes will be due. Where the final tax outcome of these
matters is different from the amounts that were initially recorded, such differences will impact
the profitloss.
e. Liabilitas asuransi untuk kontrak asuransi dan
Test Kecukupan Liabilitas LAT e.
Insurance liabilities on insurance contracts and Liability Adequacy Test LAT
Cadangan teknis Entitas Anak dicatat di laporan
posisi keuangan
konsolidasian sebagai
bagian dari
“Liabilitas lain-lain”
berdasarkan perhitungan
aktuaris dengan
menggunakan asumsi
aktuarial. Termasuk
dalam cadangan
teknis adalah
liabilitas manfaat polis masa depan, estimasi liabilitas
klaim, premi
yang belum
merupakan pendapatan dan liabilitas kepada pemegang
unit-link. Entitas Anak juga menilai pada setiap tanggal pelaporan kecukupan dari liabilitas
asuransi dengan menggunakan estimasi kini atas arus kas masa depan dari kontrak
asuransi. Jika penilaian tersebut menunjukkan bahwa nilai tercatat liabilitas asuransi tidak
mencukupi maka seluruh kekurangan tersebut diakui dalam laporan laba rugi.
Technical reserves of Subsidiaries are stated in the consolidated statement of financial
position as
part of
“Other liabilities”,
in accordance
with the
actuarial calculation
based on
certain actuarial
assumptions. Included in the technical reserves are liability
for future policy benefits, estimated claim liabilities, unearned premium income and
liability to unit-linked holders. The Subsidiaries also assess at each reporting date the
adequacy of its insurance liabilities using current estimates of future cash flows of its
insurance contract. If the assessment shows that the carrying amount of its insurance
liability is inadequate, the entire deficiency shall be recognised in profit or loss.
4. KAS
4. CASH
2012 2011
Rupiah 7,669,677
6,018,414 Rupiah
Mata uang asing Foreign currencies
Dolar Amerika Serikat 201,778
129,293 United States Dollar
Dolar Singapura 36,179
17,775 Singapore Dollar
Ringgit Malaysia 17,093
11,292 Malaysian Ringgit
Real Arab Saudi 14,417
7,458 Saudi Arabian Real
Euro 9,450
4,376 Euro
Dolar Australia 6,865
1,693 Australian Dollar
Yen Jepang 6,234
2,222 Japanese Yen
Dolar Hong Kong 6,227
4,746 Hong Kong Dollar
Pound Sterling Inggris 1,020
302 Great Britain Pound Sterling
Franc Swiss 326
124 Swiss Franc
Dolar Kanada 98
30 Canadian Dollar
Yuan Cina 14
6 Chinese Yuan
299,701 179,317
Total 7,969,378
6,197,731 Total
492
2012AnnualReport• BNI
PT BANK NEGARA INDONESIA PERSERO Tbk DAN ENTITAS ANAKAND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011 Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011 Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated
4. KAS lanjutan
4. CASH continued
Saldo dalam mata uang Rupiah termasuk uang pada
mesin ATM
Anjungan Tunai
Mandiri sejumlah Rp2.149.832 dan Rp2.412.139 masing-
masing pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. The Rupiah balance includes cash in ATMs
Automatic Teller Machines of Rp2,149,832 and Rp2,412,139 as at 31 December 2012 and 2011,
respectively.
5. GIRO PADA BANK INDONESIA
5. CURRENT ACCOUNTS WITH BANK INDONESIA
2012 2011
Rupiah 19,364,586
16,266,606 Rupiah
Dolar Amerika Serikat 3,057,497
2,628,722 United States Dollar
Total 22,422,083
18,895,328 Total
Bank dipersyaratkan untuk memiliki Giro Wajib Minimum GWM dalam mata uang Rupiah dalam
kegiatannya sebagai bank umum dan syariah, serta
GWM dalam
mata uang
asing dalam
kegiatannya melakukan transaksi mata uang asing. The
Bank is
required to
maintain minimum
statutory reserves
GWM in
Rupiah for
conventional and sharia banking and statutory reserves in foreign currencies for foreign exchange
banking.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Giro Wajib Minimum GWM Bank telah sesuai dengan
PBI No. 1219PBI2010 tanggal 4 Oktober 2010 yang telah diubah dengan PBI No. 1310PBI2011
tanggal 9 Februari 2011 tentang Perubahan atas PBI
No. 1219PBI2010
tentang Giro
Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalam
Rupiah dan valuta asing yang masing-masing sebesar:
As at 31 December 2012 and 2011, the Bank’s Minimum Statutory Reserve complies with BI
Regulation No. 1219PBI2010 dated 4 October 2010 which has been amended with BI Regulation
No.
1310PBI2011 dated
9 February
2011 regarding
the changes
of BI regulation
No. 1219PBI2010
concerning Minimum
Statutory Reserve of Commercial Banks with BI in Rupiah
and foreign currency which are as follows:
2012 2011
Rupiah Rupiah
- GWM Primer 8.00
8.00 Primary Minimum Statutory Reserve -
- GWM Sekunder 2.50
2.50 Secondary Minimum Statutory Reserve - Mata uang asing
8.00 8.00
Foreign Currencies
GWM Primer adalah simpanan minimum yang wajib dipelihara oleh Bank dalam bentuk saldo
Rekening Giro
pada Bank
Indonesia. GWM
Sekunder adalah cadangan minimum yang wajib dipelihara oleh Bank berupa SBI, Surat Utang
Negara SUN, Surat Berharga Syariah Negara SBSN yang merupakan kelebihan saldo Rekening
Giro Rupiah Bank dari GWM Primer. GWM Loan to Deposit Ratio LDR adalah tambahan simpanan
minimum yang wajib dipelihara oleh Bank dalam bentuk saldo Rekening Giro pada Bank Indonesia,
jika LDR Bank dibawah minimum LDR target Bank Indonesia 78.
Primary Minimum Statutory Reserve is a minimum reserve that should be maintained by the Bank in
the Current
Accounts with
Bank Indonesia.
Secondary Minimum Statutory Reserve is the minimum reserves that should be maintained by
the Bank, comprises of Certificates of Bank Indonesia SBI, Government Debenture Debt
SUN, Sharia Government Securities SBSN, which represent the excess reserve of the Bank’s
Current Accounts in Rupiah over the Primary Minimum
Statutory Reserve.
The Minimum
Statutory Reserve on Loan to Deposit Ratio LDR is the additional reserve that should be maintained
by the Bank in the form of Current Account with Bank Indonesia, if the Bank’s LDR below the
minimum of LDR targeted by Bank Indonesia 78.
493
LaporanTahunan2012• BNI
PT BANK NEGARA INDONESIA PERSERO Tbk DAN ENTITAS ANAKAND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011 Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2012 AND 2011 Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated
5. GIRO PADA BANK INDONESIA lanjutan