BNI Secara Konsolidasi BNI Consolidated

170 2012฀Annual฀Report฀•฀ BNI Realisasi modal BNI secara individu posisi Desember 2012 adalah Rp39,2 triliun, dengan rasio KPMM sebesar 16,7 memenuhi ketentuan Bank Indonesia minimal 8. Perhitungan Aktiva Tertimbang Menurut Risiko ATMR untuk menghitung rasio kecukupan modal tersebut dilakukan dengan metode sebagai berikut: 1 Risiko Kredit dengan Metode Standar 2 Risiko Pasar dengan Metode Standar 3 Risiko Operasional dengan Pendekatan Indikator Dasar Berdasarkan jumlah modal dan ATMR serta hasil perhitungan rasio KPMM tersebut, posisi permodalan BNI secara individu dapat dikategorikan sangat kuat dan mampu mendukung pertumbuhan bisnis BNI saat ini maupun yang akan datang melalui ekspansi kredit dan bisnis yang berkualitas.

B. BNI Secara Konsolidasi

Struktur permodalan BNI secara konsolidasi juga didominasi oleh modal inti 89,8 dari total modal BNI secara konsolidasi, yang terdiri dari modal disetor dan cadangan tambahan modal. Tingkat permodalan BNI secara individu dan konsolidasi relatif sama, karena besarnya penyertaan modal BNI pada Perusahaan Anak relatif tidak material sehingga tidak berpengaruh secara signifikan terhadap permodalan BNI secara konsolidasi. Realisasi permodalan BNI secara konsolidasi posisi Desember 2012 sebesar Rp40,8 triliun dan rasio KPMM BNI secara konsolidasi posisi Desember 2012 adalah 16,5 menunjukkan posisi permodalan BNI secara konsolidasi yang dapat dikategorikan sangat kuat dan mampu mendukung pertumbuhan bisnis BNI secara konsolidasi saat ini maupun masa yang akan datang. Sesuai ketentuan Bank Indonesia mengenai penerapan manajemen risiko secara konsolidasi bagi Bank yang melakukan pengendalian terhadap Perusahaan Anak, eksposur perusahaan asuransi dikecualikan dalam perhitungan ATMR. Pengungkapan kuantitatif struktur permodalan Bank secara individu dan konsolidasi dimuat dalam Tabel 1.a. Manajemen Risiko Risk Management The realized capital of BNI bank only on December 2012 is Rp39.2 trillion, with a Capital Adequacy Ratio of 16.7, in compliance with Bank Indonesia minimum CAR of 8. The calculation of Risk Weighted Assets RWA to determine Capital Adequacy Ratio is carried out using the following methods: 1 Credit Risk with Standardized Method 2 Market Risk with Standardized Method 3 Operational Risk with Basic Indicator Approach Based on the amount of capital, RWA and Capital Adequacy Ratio calculation, the capital position of BNI bank only is very strong and capable to support business growth through credit expansion and quality of business, at present and in the future.

B. BNI Consolidated

The capital structure of BNI consolidated is also dominated by core capital 89.8 of the total consolidated capital of BNI, consisting of paid-in capital and additional paid-in capital reserves. BNI consolidated capital is relatively the same as those of BNI bank only, as the amounts of BNI’s equity participation in subsidiaries are not material enough to have a significant difference to the amount of capital of BNI consolidated. The actual position of BNI consolidated capital as of December 2012 amounted to Rp40.8 trillion and BNI consolidated CAR position in December 2012 is 16.5. This demonstrates that BNI consolidated capital position is very strong and capable to support business growth for BNI consolidated, at present and in the future. In accordance with Bank Indonesia regulations on the implementation of risk management for banks with controlling interest in subsidiaries, exposures of insurance company subsidiary is excluded from the calculation of RWA. Quantitative disclosure on the capital structure of the bank - bank only and consolidated - is given in Table 1.a. 171 Laporan฀Tahunan฀2012฀•฀ BNI Eksposur Risiko dan Penerapan Manajemen Risiko

A. Empat Pilar Penerapan Manajemen Risiko BNI Secara Umum