Peningkatan kualitas dan kuantitas insan periklanan tenaga pendidik insan Penciptaan iklim usaha yang kondusif bagi industri periklanan.

25

IV. R

ENCANA STRATEGIS P ENGEMBANGAN S UBSEKTOR I NDUSTRI PERIKLANAN

IV.1 Sasaran Arah Pengembangan Subsektor Industri Periklanan

Sasaran pengembangan subsektor industri Periklanan pada periode 2009‐2015 adalah: “Terbentuknya SDM Periklanan yang kreatif berkualifikasi internasional dan dapat memanfaatkan local content dengan industri yang unggul di pasar domestik” Arah pengembangan subsektor Industri kreatif Periklanan pada periode 2009‐2015 adalah:

1. Peningkatan kualitas dan kuantitas insan periklanan tenaga pendidik insan

periklanan Indonesia Industri periklanan sangat tergantung pada kualitas SDM yang terlibat di dalam industri tersebut. Dalam penciptaan proses penciptaan pada industri ini, sangat bergantung dari pengetahuan, kreativitas serta ketrampilan dari individunya. Oleh karena itu SDM merupakan faktor yang fundamental untuk dikembangkan jika menginginkan industri ini dapat unggul di dalam negeri dan dapat melakukan ekspansi ke luar negeri. Kualitas SDM yang dihasilkan sendiri tentunya sangat bergantung pada tenaga pendidik yang bertanggungjawab untuk mendidik anak didiknya ke arah pendidikan yang sesuai. Saat ini tenaga pendidik tidak memiliki pengalaman kontekstual mengenai bagaimana melakukan produksi iklan dan perkembangan teknologi di industri periklanan, sehingga mengakibatkan lulusan yang dihasilkan tidak dapat menjawab kebutuhan pasar tenaga kerja di industri periklanan dengan baik.

2. Penciptaan iklim usaha yang kondusif bagi industri periklanan.

Penciptaan situasi serta kondisi lingkungan usaha yang dapat mendukung pertumbuhan industri periklanan ini berupa penyediaan infrastruktur, insentif yang diejawantahkan menjadi kebijakan dan regulasi, serta perlindungan atas HKI yang dapat mendukung pertumbuhan industri periklanan Indonesia. Salah satu insentif yang dapat diberikan pada industri periklanan ini adalah dalam bentuk presiasi terhadap karya dan insan kreatif periklanan yang dapat memotivasi pada insan kreatif periklanan untuk terus berkarya dan diajak bahu‐membahu untuk mengkampanyekan nilai‐nilai lokal di masyarakat dalam negeri maupun luar negeri. Apresiasi yang diharapkan disini bukanlah semata‐mata berupa insentif finansial tetapi juga dapat berupa insentif non finansial seperti kesempatan untuk membuat iklan dengan ide‐ide kreatif yang bersifat eksperimental atau revitalisasi aturan konten periklanan yang sifatnya memasung kreativitas insan periklanan Indonesia

3. Penguatan dan perluasan pasar dalam negeri.