Definisi Subsektor Industri Seni Pertunjukan Rantai Nilai Subsektor Industri Seni Pertunjukan

325 SENI PERTUNJUKAN

I. P

EMAHAMAN U MUM S UBSEKTOR I NDUSTRI S ENI P ERTUNJUKAN

I.1 Definisi Subsektor Industri Seni Pertunjukan

Industri Kreatif kelompok seni pertunjukan meliputi kegiatan kreatif yang berkaitan dengan usaha yang berkaitan dengan pengembangan konten, produksi pertunjukan, pertunjukan balet, tarian tradisional, tarian kontemporer, drama, musik‐tradisional, musik‐teater, opera, termasuk tur musik etnik, desain dan pembuatan busana pertunjukan, tata panggung, dan tata pencahayaan. Usulan definisi: Dalam konteks pengkategorian baku ilmu seni, seni pertunjukan memasukkan seni musik, seni drama dan teater serta seni tari. Namun, pembahasan dalam industri kreatif melepaskan seni musik menjadi kelompok subsektor tersendiri. Sehingga, kelompok industri kreatif subsektor seni pertunjukan hanya melingkupi kegiatan yang berhubungan dengan seni drama, teater dan karawitan serta tari baik tanpa membedakan antara klasik, tradisi, modern, populer maupun kontemporer. Termasuk di dalamnya industri pendukung yang berkaitan seperti tata panggung, pencahayaan, busana dan tata suara. Seni pertunjukan adalah karya yang melibatkan aksi individu maupun kelompok yang menyajikan tontonan bernilai seni tanpa terbatas oleh media tertentu walaupun dalam beberapa kasus, penggunaan media perantara seperti media elektronik dan internet dapat mengurangi nuansa dari karya seni tersebut.

I.2 Rantai Nilai Subsektor Industri Seni Pertunjukan

Seniman Institusi Pendidikan MARKET Domestik, Internasional CREATION PRODUCTION COMMERCILAIZATION DISTRIBUTION Event Organizer Produser Hotel Publikasi Gedung Pertunjukan Hotel Komunitas Pemerintah Agen Perjalanan Media Gambar 26 Rantai Nilai Subsektor Industri Seni Pertunjukan Produk industri seni pertunjukan bersifat intangible dan dinikmati oleh audiens dalam sebuah tontonan. Produk ini tercipta melalui aktivitas proses kreasi yang dikemas oleh produser atau event organizer dan dilanjutkan dengan aktivitas komersialisasi oleh pemilik acara baik atas dasar permintaan konsumen akhir maupun atas inisiatif sendiri. Seni pertunjukan ini dapat ditonton langsung seperti pada gedung pertunjukan, hotel, restaurant, ruang publik ataupun melalui perantara media seperti televisi dan internet. Produk industri seni pertunjukan kadang tidak berdiri sendiri melainkan tergabung dalam sebuah paket acara. Hal ini ditemukan seperti pada paket pariwisata, pendukung sebuah 326 acara atau eksebisi hingga sarana promosi negara yang notabene pemerintah sebagai promotor seni budaya bangsa juga berada sebagai pihak pembeli. Proses kreasi Proses kreasi merupakan titik awal penting dalam penciptaan produk seni pertunjukan. Pihak yang terlibat dalam proses kreasi ini meliputi seniman per individu, dan komunitas seni. Selain itu juga banyak ditemukan bahwa proses kreasi muncul dari lembaga pendidikan. Dalam berkreasi, seniman tidak memikirkan terlalu dalam mengenai aspek komersial yang dapat diperoleh karena seni tidak semata mata ditujukan untuk mencari keuntungan. Hal ini perlu dijaga mengingat beberapa jenis pertunjukan terutama yang berkaitan dengan kegiatan keagamaan tidak diperkenankan untuk dilakukan modifikasi dengan tujuan permintaan konsumen. Diharapkan tidak terjadi pendangkalan seni dan kooptasi serta hegemoni pemilik modal pada karya seni pertunjukan. Proses produksi Seni pertunjukan dikemas menjadi sebuah pagelaran yang menarik berkonteks komersial mencari keuntungan oleh produser atau event organizer. Pihak inilah yang berposisi sebagai pengemas dan mengorganisasi sebuah karya seni pertunjukan untuk menjadi produk tontonan. Proses komersialisasi Komersialisasi seni pertunjukan terletak kepada industri terkait seperti pariwisata, media promosi dan pemerintah yang berkepentingan untuk mempromosikan budaya ataupun menggunakan budaya sebagai salah satu bagian dalam kegiatan atau acara yang dikerjakan. Misalkan seni pertunjukan yang dipakai dalam acara promosi sebuah produk wisata. Proses distribusi Distribusi produk seni pertunjukan ditujukan kepada proses menyalurkan seni kepada konsumen baik untuk dinikmati langsung maupun melalui media perantara. Walaupun pada produk tertentu, ada kalanya penggunaan media perantara seperti elektronik dan internet akan mengurangi kenikmatan pemirsa. Seni pertunjukan didistribusikan kepada konsumen melalui gedung pertunjukan. Mengingat minimnya sarana gedung pertunjukan telah mencuatkan isu untuk menampilkan seni diruang ruang publik non ruang seni pertunjukan.

I.3 Lapangan Usaha dan Industri yang terkait dengan Subsektor Industri