74 lampu
gantung bekas dan mejakursi marmer bekas, furniture antik, mobil antik, motor
antik, dan barang antik lainnya 3. Kelompok
52594, yaitu perdagangan eceran kaki lima barang antik yang mencakup usaha
perdagangan eceran barang‐barang antik yang dilakukan di pinggir jalan umum,
serambi muka emper, toko, atau tempat tetap di pasar yang dapat dipindah‐ pindah
atau didorong, seperti: guci bekas, bokor bekas, lampu gantung bekas, mejakursi
marmer bekas, furniture antik, dan barang antik lainnya 4. Kelompok
53900, yaitu aktivitas mengekspor barang‐barang antik 5. Kelompok
92321, yaitu aktivitas jasa galeri dan rumah lelang untuk barang seni dan barang
antik yang dilakukan oleh pemerintah 6. Kelompok
92322, yaitu jasa galeri dan rumah lelang untuk barang seni dan barang antik,
baik yang dilakukan oleh swasta Dirasakan
perlu mendefinisikan ulang dan mengklasifikasi ulang kelompok usaha pada KBLI
2005, yang terkait dengan Pasar Barang Seni. Hal ini disebabkan karena pada setiap kelompok
di atas, ternyata menyebutkan kata “antik”. Bagi pihak‐pihak yang bekecimpung pada
dunia cagar budaya, istilah “antik” identik dengan barang‐barang cagar budaya yang memiliki
nilai sejarah dan dilindungi undang‐undang sehingga tidak bisa diperjual belikan. Ada
pula lelompok 52594 yang terkesan seolah‐olah mengkonotasikan perdagangan barang bekas
sebagai barang loakan. Padahal yang dimaksud bukan sekedar barang loakan, namun barang
yang dibuat pada masa lampau, misalnya, lukisan Affandi, sudah pasti “bekas” karena
Affandi sudah meninggal dunia, tetapi karyanya merupakan benda seni yang langka dan
diperjualbelikan.
I.4 Jenis Pekerjaan di Subsektor Industri Pasar Barang Seni
Jenis pekerjaan di subsektor pasar barang seni ini antara lain meliputi: pemiliki galeri,
kurator museum, kurator lelang, penilai seni art appraisal, kritikus seni, akademisi, dan
seniman.
A. P
EMILIK
G
ALERI
A
RT
D
EALER
Pada umumnya, pemilik galeri adalah seorang pencita seni. Pemilik galeri yang berhasil
adalah yang mampu membangun jejaring dengan seniman‐seniman yang akan
dipayunginya dan secara terus menerus melebarkan jaringan dengan kolektor dan museum
yang mungkin akan tertarik dengan karya‐karya seniman yang dipayunginya tersebut, dan
harus memiliki reputasi yang baik. Reputasi yang baik bahkan mampu mendongkrak
permintaan konsumen terhadap karya seniman tertentu hanya dengan cara mengadakan
pameran karya seni seniman tersebut di galeri miliknya. Pada umumnya pemilik galeri
memiliki tema‐tema tertentu yang menjadi spesialisasinya. Bisa berdasarkan usia atau
periode karya seni, penggayaan style atau jenis aliran, misalnya karya lukis abad 18 atau
hasil karya seniman asal perguruan tinggi seni atau yang bersifat kontemporer. Pemilik
galeri harus terus menerus mengikuti perkembangan dunia seni, khususnya pada bidang‐
bidang yang ia dalami. Karir sebagai pemilik galeri adalah bagaimana membangun jejaring
dengan kritikus seni, kurator, balai lelang, seniman dan kolektor.
75 Pasar
Barang Seni memiliki kecenderungan tidak pasti volatile, sehingga bisnis seperti ini mengikuti
sifat yang seperti itu juga. Mengantisipasi naik dan turunnya permintaan karya seni
ini cukup sulit dipahami walaupun sudah dikelola oleh seorang yang profesional. Yang menggiurkan
ialah untung besar yang diperolah pemilik galeri pada saat suatu gaya yang sedang
diajukan ternyata meledak dipasar. Banyak cara menjadi pemilik galeri, pada umumnya
adalah kelanjutan setelah yang bersangkutan lulus dari pendidikan berbasis seni atau
sejarah seni. Lebih
lengkapnya seorang art dealer harus: 1. Memiliki
dan menjalankan bidang ini paling tidak selama 5 tahun 2. Memiliki
ruang pamer yang permanen dan dengan jumlah koleksi yang memadai 3. Memiliki
reputasi kejujuran dan dan integritas dalam berhadapan dengan masyarakat, museum
dan juga dealer yang lain 4. Ahli
meriset dan memiliki pengetahuan yang dalam tentang karya‐karya, seniman‐ seniman,
periode‐periode seni yang menjadi fokusnya. 5. Selalu
bekerja dengan standar estetika yang tinggi, menggarap pameran, menerbitkan katalog
dengan baik dan mendalam
B. K