326 acara
atau eksebisi hingga sarana promosi negara yang notabene pemerintah sebagai promotor
seni budaya bangsa juga berada sebagai pihak pembeli.
Proses kreasi
Proses kreasi merupakan titik awal penting dalam penciptaan produk seni pertunjukan.
Pihak yang terlibat dalam proses kreasi ini meliputi seniman per individu, dan komunitas
seni. Selain itu juga banyak ditemukan bahwa proses kreasi muncul dari lembaga
pendidikan. Dalam berkreasi, seniman tidak memikirkan terlalu dalam mengenai aspek
komersial yang dapat diperoleh karena seni tidak semata mata ditujukan untuk mencari
keuntungan. Hal ini perlu dijaga mengingat beberapa jenis pertunjukan terutama yang
berkaitan dengan kegiatan keagamaan tidak diperkenankan untuk dilakukan modifikasi
dengan tujuan permintaan konsumen. Diharapkan tidak terjadi pendangkalan seni dan
kooptasi serta hegemoni pemilik modal pada karya seni pertunjukan.
Proses produksi
Seni pertunjukan dikemas menjadi sebuah pagelaran yang menarik berkonteks komersial
mencari keuntungan oleh produser atau event organizer. Pihak inilah yang berposisi sebagai
pengemas dan mengorganisasi sebuah karya seni pertunjukan untuk menjadi produk
tontonan.
Proses komersialisasi
Komersialisasi seni pertunjukan terletak kepada industri terkait seperti pariwisata, media
promosi dan pemerintah yang berkepentingan untuk mempromosikan budaya ataupun
menggunakan budaya sebagai salah satu bagian dalam kegiatan atau acara yang dikerjakan.
Misalkan seni pertunjukan yang dipakai dalam acara promosi sebuah produk wisata.
Proses distribusi
Distribusi produk seni pertunjukan ditujukan kepada proses menyalurkan seni kepada
konsumen baik untuk dinikmati langsung maupun melalui media perantara. Walaupun
pada produk tertentu, ada kalanya penggunaan media perantara seperti elektronik dan
internet akan mengurangi kenikmatan pemirsa. Seni pertunjukan didistribusikan kepada
konsumen melalui gedung pertunjukan. Mengingat minimnya sarana gedung pertunjukan
telah mencuatkan isu untuk menampilkan seni diruang ruang publik non ruang seni
pertunjukan.
I.3 Lapangan Usaha dan Industri yang terkait dengan Subsektor Industri
Seni Pertunjukan
Lapangan usaha yang termasuk dalam subsektor Seni Pertunjukan, yang mengacu pada
Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia KBLI 2005 adalah
40
: 1. Kelompok
63450, yaitu Impresariat yang mencakup kegiatan pengurusan dan penyelenggaraan
pertunjukan hiburan baik yang berupa mendatangkan, mengirim, maupun
mengembalikan serta menentukan tempat, waktu, dan jenis hiburan, khususnya meliputi
bidang seni;
40
Studi Pemetaan Industri Kreatif Departemen Perdagangan Republik Indonesia 2007, yang diambil dari
Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia 2005.
327 2. Kelompok
92141, yaitu kegiatan drama dan hiburan lainnya oleh pemerintah yang mencakup
kegiatan pemerintah dalam usaha menyelenggarakan hiburan baik melalui siaran
radio, dan televisi, maupun tidak, seperti: drama seri, dengan tujuan sebagai media
hiburan; 3. Kelompok
92142, yaitu kegiatan drama dan hiburan lainnya oleh swasta yang mencakup usaha
pertunjukan kesenian dan hiburan panggung yang dikelola oleh swasta seperti: opera,
sandiwara, perkumpulan kesenian daerah, juga usaha jasa hiburan seperti: band, orkestra,
dan sejenisnya, termasuk penulis cerita dan pengarang lainnya, aktor,penari sandiwara,
penari dan seniman panggung lainnya yang sejenis; 4. Kelompok
92143, yaitu jasa penunjang Hiburan yang mencakup usaha jasa penunjang hiburan
seperti: jasa juru kamera, juru lampu, juru rias, penata musik, dan jasa peralatan lainnya
sebagai penunjang seni panggung. Termasuk juga agen penjualan karcis tiket pertunjukan
seni dan hiburan.
I.4 Jenis Pekerjaan di Subsektor Industri Seni Pertunjukan
Profesi yang ada pada industri seni pertunjukan khususnya seni tradisi sangat berkorelasi
dengan latar belakang budaya dan etnis setiap seniman. Walau sangat dimungkinkan bahwa
seni sebuah etnis tertentu dipelajari oleh seniman berlatar belakang etnis yang berbeda.
Namun hal ini tidak berlaku pada seni pertunjukan modern, misalnya seniman Bali akan
kental nuansa tradisi Bali yang banyak berlatar belakang keagamaan, dan adat begitu pula
dengan Jawa dengan pewayangan sebagai salah satu contoh.
Profesi utama di subsektor industri Seni pertunjukan meliputi:
1. Sutradara yaitu profesi yang melakukan aktivitas memimpin dan mengarahkan
seniman dalam sebuah acara pertunjukan
2. Aktor sebagai profesi yang menampilkan seni pertunjukan sebagai pemain termasuk
sebagai story teller.
3. Koreografer sebagai profesi yang melakukan penata tari, gerak dan olah tubuh
4. Penulis naskah yaitu profesi yang merumuskan alur cerita.
5. Manajer artissenimanteater yaitu profesi yang melakukan aktivitas pengaturan dan
negosiator ke pihak lain atas nama artisseniman.
6. Penata cahaya yaitu profesi yang mengatur pencahayaan saat pertunjukan
berlangsung 7. Penata
suara yaitu profesi yang bertugas untuk mengatur tata suara saat pertunjukan 8. Penata
busana yaitu profesi yang mendukung acara pertunjukan dari sisi busana.
328
II. K