440
I.3 Lapangan Usaha dan Industri yang terkait dengan Subsektor Industri
Riset Dan Pengembangan
Lapangan usaha yang termasuk dalam subsektor Riset dan Pengembangan, yang mengacu
pada Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia KBLI 2005 adalah
56
: 1. Kelompok
73120, yaitu usaha penelitian dan pengembangan yang dilakukan secara sistematis
diselenggarakan oleh swasta berkaitan dengan teknologi dan rekayasa; 2. Kelompok
73210, yaitu penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan sosial yang mencakup
usaha penelitian dan pengembangan yang dilakukan secara sistematis, diselenggarakan
oleh swasta, berkaitan dengan ilmu sosial, seperti penelitian dan pengembangan
ekonomi, psikologi, sosiologi, ilmu hukum dan lainnya; 3. Kelompok
73220, yaitu penelitian dan pengembangan humaniora yang mencakup usaha penelitian
dan pengembangan yang dilakukan secara teratur yang diselenggarakan oleh swasta
berkaitan dengan humaniora seperti penelitian dan pengembangan bahasa, sastra,
dan seni; 4. Kelompok
74140, yaitu jasa konsultasi bisnis dan manajemen yang mencakup usaha pemberian
saran dan bantuan operasional pada dunia bisnis, seperti konsultansi pada bidang
hubungan masyarakat dan berbagai fungsi manajemen, konsultasi manajemen oleh
agronomis, dan agrikultural ekonomis pada bidang pertanian dan sejenisnya. Dalam
hal ini, memang definisi yang membatasi aktivitas penelitian dan pengembangan pada
lingkup 3 kelompok lapangan usaha yang pertama sudah cukup luas menampung definisi
riset dan pengembangan dalam UU No. 18 Tahun 2002, karena telah mencakup bidang
ilmu teknologi dan engineering kelompok 73120, ilmu sosial kelompok 73210, dan humaniora
kelompok 73220. Selain itu definisi yang mencakup jasa konsultasi bidang bisnis
dan manajemen 74140 merupakan aplikasi lebih lanjut dari kegiatan penelitian dan pengembangan
untuk bidang bisnis.
I.4 Jenis Pekerjaan di Subsektor Industri Riset Dan Pengembangan
Profesi yang paling signifikan perannya dalam riset dan pengembangan tentunya adalah
peneliti researcher. Seorang peneliti researcher atau penelliti ilmiah scientific researcher
sendiri didefinisikan sebagai seseorang yang secara professional terlibat dalam penelitian
ilmiah scientific research, penelitian teknologi technological research, atau penelitian
kerekayasaan engineering research.
Para peneliti ini bisa dijumpai bekerja di lembaga penelitian milik pemerintah, industri
swasta maupun akademik pendidikan. Di lembaga pendidikan misalkan, terkadang
terdapat pembedaan klasifikasi profesor sebagai pengajar teaching professor atau peneliti
research professor. Selain itu, peneliti dapat dikategorikan pada tingkatan peneliti junior,
peneliti dan peneliti senior.
56
Studi Pemetaan Industri Kreatif Departemen Perdagangan Indonesia 2007, yang diambil dari Klasifikasi Baku
Lapangan Usaha Indonesia 2005.
441 Secara
umum, setiap negara termasuk Indonesia memiliki berbagai lembaga‐ peneilitian dengan
profil yang berbeda. Sebagai contoh, pemerintah Indonesia memiliki LIPI Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia, BPPT Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Lembaga Eijkman,
dll. Lembaga penelitian swasta juga cukup banyak di negeri ini, walaupun kebanyakan
di domain ilmu sosial terutama ekonomi dan politik, seperti Centre for Strategic and
International Studies CSIS, Lembaga Survey Indonesia LSI. Sangat jarang dijumpai lembaga
riset swasta di bidang teknologi dan ilmu pengetahuan alam, satu di antara sedikit tersebut
misalkan adalah Mochtar Riady Center for Nanotechnology and Bioengineering. Terdapat
banyak area spesialisasi bagi peneliti, akan tetapi peneliti dengan latar belakang yang
bersifat interdisiplin semakin banyak dibutuhkan terutama di lembaga penelitan yang besar.
Tantangannya sekarang adalah menghadapi perubahan cepat yang terjadi di dunia ilmu
pengetahuan, termasuk dalam hal sistem, peralatan yang dimiliki dan masalah yang dihadapi.
Selain profesi peneliti, peran lain yang tak kalah pentingnya adalah manajer riset, yang
dapat berperan menjembatani hasil penelitian ke arah komersialisasi. Hal ini adalah salah
satu tantangan utama industri riset dan pengembangan di Indonesia.
442
II. K