438
RISET DAN PENGEMBANGAN
I. P
EMAHAMAN
U
MUM
S
UBSEKTOR
I
NDUSTRI
R
ISET
D
AN
P
ENGEMBANGAN
I.1 Definisi Subsektor Industri Riset Dan Pengembangan
Industri Kreatif subsektor riset dan pengembangan meliputi kegiatan kreatif yang terkait
dengan usaha inovatif yang menawarkan penemuan ilmu dan teknologi dan penerapan ilmu
dan pengetahuan tersebut untuk perbaikan produk dan kreasi produk baru, proses baru,
material baru, alat baru, metode baru, dan teknologi baru yang dapat memenuhi kebutuhan
pasar. Akan
tetapi, definisi riset dan pengembangan tersebut menurut masukan dari beberapa sumber
dipandang belum cukup merefleksikan aktivitas riset dan pengembangan yang sesungguhnya.
Definisi dari komoditi riset dan pengembangan mempunyai landasan regulasi
sendiri yaitu UU No. 18 tahun 2002. Definisi riset dan pengembangan menurut UU No.
182002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi adalah: Penelitian
adalah kegiatan yang dilakukan menurut kaidah dan metode ilmiah secara sistematis
untuk memperoleh informasi, data, dan keterangan yang berkaitan dengan pemahaman
dan pembuktian kebenaran atau ketidakbenaran suatu asumsi danatau hipotesis
di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi serta menarik kesimpulan ilmiah bagi keperluan
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pengembangan
adalah kegiatan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bertujuan memanfaatkan
kaidah dan teori ilmu pengetahuan yang telah terbukti kebenarannya untuk meningkatkan
fungsi, manfaat, dan aplikasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ada, atau
menghasilkan teknologi baru. Dalam
hal ini, perlu untuk melakukan penyamaan persepsi mengenai definisi ini. Sesuai definisi
menurut UU No. 182002 di atas, definisi industri kreatif subsektor riset dan pengembangan
nampaknya lebih memfokuskan pada aspek pengembangan, yaitu untuk penerapan
ilmu pengetahuan dan teknologi. Sedangkan aspek riset yang berupa upaya pemahaman
dan pembuktian kebenaran atau ketdakbenaran suatu asumsi danatau hipotesis
mendapat penekanan yang lebih sedikit.
I.2 Rantai Nilai Subsektor Riset Dan Pengembangan
Rantai nilai dalam industri penelitian dan pengembangan memiliki situasi yang berbeda
dibandingkan industri lainnya. Hal ini terutama dikarenakan:
• Penelitian dan pengembangan biasanya menjadi fase front‐end dalam pengembangan
sebuah produk di industri atau perusahaan, sehingga fase produksi dan replikasinya
sudah masuk dalam domain industri lain
• Output dari sebuah penelitian dan pengembangan biasanya adalah intermediate output
yang diserap oleh industri lain, sehingga nilai komersialnya sulit tertangkap secara
statistik, misalkan dalam data perdagangan atau ekspor
439 • Pelaku
riset dan pengembangan di Indonesia masih didominasi oleh unsur pemerintah,
baik itu dalam lembaga litbang pemerintah maupun lembaga pendidikan
tinggi dan litbang Rantai
nilai generik yang terdiri atas Kreasi‐Produksi‐Distribusi‐Komersialisasi seperti digambarkan
pada skema berikut nampak kurang tepat menggambarkan situasi yang terjadi dalam
penelitian dan pengembangan. Hal ini terutama karena: • Aktivitas
utama dalam penelitian dan pengembangan biasanya terpusat pada Creation
• Produksi biasanya dilakukan oleh industri yang menyerap hasil riset tersebut
• Distribusi tidak signifikan perannya, melainkan difusi teknologi
• Komersialisasi menjadi fase kedua setelah kreasi, karena lembaga litbang bertugas
mendayagunakan hasil penelitiannya untuk tujuan ekonomi
Creation Origination
Production Commercialization
Gambar 35 Rantai Nilai Generik Subsektor Penelitian dan Pengembangan
Isu penting adalah kreasi dan komersialisasi, produksi repilkasi dilakukan oleh industri
terkait yang menyerapnya, oleh karena itu, rantai nilai riset dan pengembangan dapat
digambarkan pada skema berikut:
Sistem Pendidikan dan Litbang
Pendidikan dan Pelatihan Profesi
Pendidikan Tinggi dan Litbang
Litbang Pemerintah
Intermediaries
Lembaga Riset Brokers
Konsumen permintaan akhir Produsen permintaan antara
Permintaan Demand
Sistem Industri
Perusahaan Besar
UKM “Matang Mapan”
PPBT
Sistem Politik
Pemerintah Penadbiran
Governance Kebijakan RPT
Gambar 36 Rantai Nilai Subsektor Industri Penelitian dan Pengembangan
55
55
Sumber: Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional RPJMN 2010‐2014 Bidang Iptek, Kementerian
Negara Riset dan Teknologi
440
I.3 Lapangan Usaha dan Industri yang terkait dengan Subsektor Industri