340 Perluasan
pasar domestik dan internasional bagi industri seni pertunjukan Indonesia dapat
dicapai dengan berbagai cara, misalnya: dengan melakukan kolaborasi dengan industri
lain, meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni pertunjukan Indonesia, dan
dengan melakukan aktivitas pemasaran bagi seni pertunjukan Indonesia. Pasar
akan terbentuk dengan baik apabila didahului dengan tingkat apresiasi masyarakat
yang tinggi atas seni pertunjukan. Memasyarakatkan seni pertunjukan ini harus
dimulai sejak dini pada usia sekolah. Usaha melalui langkah ini baru akan terlihat pada
jangka panjang. Sedangkan
target untuk menciptakan pasar dalam jangka pendek dapat dimulai dengan kegiatan
pemasaran yang dapat diarahkan kepada pasar internasional maupun pasar domestik.
Kegiatan pemasaran ini dapat dilakukan dengan mengikuti kegiatan‐kegiatan khusus
– tour pertunjukan, mengisi acara di kedutaan besar, dsb‐ ,mengikuti kegiatan festivalbursa
seni pertunjukan di dalam maupun di luar negeri, ataupun melakukan promosi
melalui media elektronik maupun cetak. Langkah
kolaborasi bersama industri lain dapat dilakukan dengan cara mengemas sebuah
produk atau kegiatan dimana salah satu unsurnya adalah seni pertunjukan. Hal ini
mungkin dilakukan pada kegiatan pariwisata ataupun perusahaan saat launching produk
lain dengan seni pertunjukan sebagai salah satu pengisi acara.
2. Perlindungan penghargaan terhadap karya dan pelaku seni pertunjukan
Seni pertunjukan Indonesia sebagian besar merupakan seni pertunjukan tradisi, yaitu
seni pertunjukan yang mengakar pada budaya dan warisan budaya bangsa Indonesia.
Oleh karena itu, Pemerintah, industri dan masyarakat pilar people harus saling bahu
membahu untuk turut menjaga warisan budaya yang kita miliki.
Pemerintah memiliki peran sentral dalam hal perlindungan atas hak cipta dari karya seni
pertunjukan Indonesia sehingga dapat dihindari tindakan pengakuan atas seni
pertunjukan tradisi oleh negara lain. Dari sisi kesiapan regulasi, diperlukan langkah
penanganan aturan penggunaan dan perijinan dari pemakaian seni tradisi tersebut.
Selain itu pemerintah juga dapat menunjukkan simpatinya kepada para maestro pelaku
seni pertunjukan dengan menempatkan mereka sebagai national heritage yang berjasa
dalam melestarikan kebudayaan bangsa.
3. Peningkatan kualitas SDM dari sisi penguasaan teknologi, pengemasan dan bisnis
manajemen seni pertunjukan
Kualitas SDM harus ditingkatkan melalui jalur pendidikan formal maupun non formal.
Bidang yang harus dikuasai adalah seni pertunjukan itu sendiri dan kemampuan bisnis
manajemen. Tidak harus dilakukan oleh seniman itu sendiri namun profesi manajer
kelompok kesenian dapat diangkat menjadi sebuah profesi yang menjanjikan.
Kritik besar mengenai kemasan produk seni pertunjukan yang tidak sesuai dengan selera
pasar perlu dibenahi dengan menaikkan kualitas SDM untuk mampu memahami selera
pasar market driven dan mencari jalan keluar antara tuntutan pasar dan pendangkalan
seni yang acap kali saling bertentangan.
341 Pemakaian
teknologi pada pementasan seni pertunjukan menjadi sebuah keniscayaan. Teknologi
bukan saja dari distribusi tetapi juga produksi. Ketertinggalan SDM pada pemakaian
teknologi tak lepas dari ketersediaan teknologi itu sendiri baik teknologi pada
gedung pertunjukan maupun pada lembaga pendidikan, mengingat mahalnya peralatan
tersebut. Kesempatan yang bisa dilakukan adalah mengindukkan proses pembelajaran
dan transfer pengetahuan melalui proses magang apabila ada pementasan seni
pertunjukan dari luar negeri.
4. Penciptaan iklim kreatif yang mendukung tumbuh kembangnya seni pertunjukan.