I Rantai Nilai Subsektor Industri Pasar Barang Seni

72 Hal ‐hal sensitif yang perlu dicermati secara hati‐hati adalah penggunaan kata barang antik, yang masih harus disosialisasikan dengan benar. Menurut pakar budaya, yang dimaksud barang antik adalah benda cagar budaya, baik bergerak patung, lukisan, keramik, artefak lain maupun tidak bergerak candi yang dilindungi undang undang nomor 5 tahun 1992 51992 tentang Benda Cagar Budaya. Barang antik sebagai cagar budaya bergerak menjadi sensitif karena barang‐barang tersebut tidak diproduksi lagi dan sudah tidak ada pembuatnya. Sehingga apabila itu diperjual belikan ke luar negeri, negara Indonesia tidak memiliki lagi saksi‐saksi sejarah berupa peninggalan barang antik tersebut.

I.2 Rantai Nilai Subsektor Industri Pasar Barang Seni

Rantai nilai dalam subsektor industri Pasar Barang Seni adalah sebagai berikut: SenimanPerupa Lukis Galeri Art Dealer PASAR Kolektor, Turis, Konsumen peminat barang seni Galeri art dealer KREASI KURASI APRESIASI KOMERSIALISASI DISTRIBUSI ADVERTISING AGENCY SenimanPerupa Patung SenimanPerupa Keramik SenimanPerupa Kriya Produsen Replika Barang Antik Produsen barang seni berestetika tinggi Asosiasi senimanPerupa Kurator Art Appraisal Private Dealer Lembaga sertifikasi Asosiasi Kurator dan Art Dealer ADVERTISING AGENCY ADVERTISING AGENCY ADVERTISING AGENCY ADVERTISING AGENCY Museum Eksporter Online Gallery Art Shop Kawasan Pasar Seni Mall Dept. Store Asosiasi Kolektor Gambar 7 Rantai Nilai Industri Pasar Barang Seni

A. I

NDUSTRI P EMBUATAN B ARANG S ENI Ini merupakan produksi barang‐barang yang mempunyai nilai seni, atau membuat replika barang ‐barang antik dan barang‐barang cagar budaya barang baru tetapi menimbulkan kesan antik. Industri semacam ini beririsan dengan industri kerajinan. Untuk industri replika yang menggunakan material, warna dan dimensi yang sama dengan yang aslinya harus dilengkapi dengan keterangan yang jelas agar tidak disalahgunakan sebagai pemalsuan. Barang‐barang replika dapat pula menghasilkan nilai ekonomi yang tinggi, misalnya barang replika untuk merchandiser sebuah museum. Semakin lengkap informasi tentang replika itu dan semakin detail pengerjaannya, akan semakin meningkatkan nilai ekonomis barang replika tersebut. Bila informasi tentang benda aslinya sangat minim atau tidak ada, bisa dilakukan dengan cara menganalogikan dengan benda yang hampir sama dalam satu periode atau jaman yang sama. 73 Tidak selamanya replika barang antik dibuat persis sama. Bisa pula dengan menambahkan unsur ‐unsur baru yang menunjukan kemampuan kreativitas si pembuatnya disertai dengan kualitas yang tinggi sebagai faktor pendukung.

B. I