39
I.2 Rantai Nilai Subsektor Industri Arsitektur
Proses karya arsitektur sangat jarang ditemukan pembuatan desain secara masal maupun
untuk tujuan stokpenyimpanan. Hal ini dikarenakan keunikan yang terdapat pada masing
masing lokasi atau tempat diimplementasikannya desain arsitektur ditambah keinginan
yang spesifik dari konsumen.
Model permintaan berupa make on demand membuat arsitek, baik biro maupun perorangan,
hanya akan mendapat pekerjaan jika ada konsumen yang meminta jasanya. Implikasinya
adalah aspek pemasaran dari arsitek sangat menentukan permintaan. Aspek pemasaran ini
pada umumnya sangat bergantung kepada derajat kemashuran dari arsitek. Hal ini dapat
dipenuhi melalui pengenalan karya cipta sebelumnya sebagai gambaran kualitas maupun
kemampuan dari arsitek untuk dipilih oleh konsumen.
Rantai nilai yang terjadi pada industri arsitektur melalui proses sebagai berikut:
a. Permintaan konsumenpengguna jasa
Konsumen merupakan pihak yang ingin dibuatkan sebuah karya arsitektur dengan
spesifikasi dan permintaan tertentu pada sebuah lokasi tempat dibangunnya karya
arsitektur. Konsumen ini dapat berupa individu, organisasi swasta maupun pemerintah.
Konsumen atau pengguna jasa menurut Ikatan Arsitektur Indonesia didefinisikan
sebagai perorangan, kelompok orang atau suatu badan usaha yang memberikan
penugasan atau pemberian tugas kepada arsitek, baik untuk melakukan suatu kegiatan
atau pekerjaan perancangan arsitektur danatau pengawasan konstruksi maupun
pengelolaan proses pembangunan lingkungan arsitektur bangunan danatau
lingkungan binaan.
Konsumen atau pengguna jasa dengan pemilik dapat merupakan entitas yang sama
maupun entitas yang berbeda. Menurut Ikatan Arsitektur Indonesia Pemilik owner
dapat didefinisikan sebagai perorangan, kelompok orang, atau suatu badan yang
memiliki proyek pembangunan.
b. Pembuatan rancangan arsitektur
Menurut Ikatan Arsitek Indonesia, rancangan arsitektur adalah hasil penyusunan
perencanaan mulai dari proses pembuatan sampai tahap penjabaran TORTerm of
Reference atau KAKKerangka Acuan Kerja dan perancangan konsep rancangan,
prarancangan, pengembangan rancangan dan gambar kerja, penyiapan dokumen
pelaksanaan dan proses pengadaan pelaksana konstruksi, serta pengawasan berkala
sampai terbentuknya karya arsitektur, baik untuk proses perizinan maupun proses
pelaksanaan konstruksi.
17
Dalam proses pembuatan rancangan arsitektur ini, terdapat beberapa proses yang harus
dilakukan, yaitu:
• Proses kreasi. Proses kreasi merupakan sebuah proses konseptualisasi, yang
dilakukan secara intensif antara arsitek dengan pemberi pekerjaan. Dari proses
17
Anggaran rumah tangga Ikatan Arsitek Indonesia, BAB2: Pengertian Umum, pasal 2, http:www.iai.or.idindex.php?option=com_contenttask=viewid=71Itemid=48
40 konseptualisasi
ini akan dihasilkan draft gambar sebagai dasar pembuatan gambar teknik
yang lebih detail.
• Produksi gambar teknik. Gambar teknik merupakan pengejawantahan dari sketsa
menjadi objek yang dapat dilihat sebagai medium dalam mengkomunikasikan ide
pada proses kreasi menjadi gambar yang dapat dipakai untuk implementasi.
Medium yang dapat dipakai untuk penyampaian ide dapat berupa gambar dua
dimensi maupun animasi tiga dimensi seperti digital mock‐up unit DMU baik secara
fisik seperti gambar dan maket maupun dalam bentuk softcopy.
c. Pengiriman hasil desain