Banguntapan, Bantul RUMAH TELETUBIS DI JOGJA?

SMAN 2 Banguntapan, Bantul RUMAH TELETUBIS DI JOGJA?

Kita ingat Gempa Yogyakarta dan sekitarnya 4 tahun yang lalu yaitu sabtu dini hari 27 Mei 2006 Gempa tektonik berkekuatan 5,6 skala richter yang telah menelan banyak korban jiwa dan mem- porak-porandakan semua harta benda. Kurang lebih 6.000 nyawa melayang. Di kecamatan Prambanan khususnya di New Nglepen tampak dari udara berdiri kokoh bangunan setengah lingkaran yang menyerupai rumah Teletubis film untuk anak-anak yang diproduksi oleh Ragdoll Produciton yang disiarkan oleh BBC antara tahun 1997—2001.

Bangunan yang berbentuk setengah lingakaran itu adalah rumah Dome. Rumah Dome adalah rumah yang berbentuk ling- karan dan terdapat di Dusun New Nglepen, Desa Sumber Harjo, Prambanan, Sleman, Yogyakarta. Rumah tersebut dinamakan rumah Dome karena berbentuk setengah lingkaran yang telung- kup sama persis dengan rumah teletubis dalam film anak-anak tersebut. Rumah Dome dibangun untuk mengantikan rumah pen- duduk Nglepen lama yang luluh lantak karena gempa dan longsor pada sabtu dini hari 27 Mei 2006 karena letak Nglepen lama yang berada di dataran tinggi sekitar 80% rumah rata tanah.

Karena keadaan tanah di Nglepen lama ambles akibat longsor dan tidak memungkinkan lagi untuk membuat rumah lagi. Maka pemerintah menganjurkan untuk membuatkan rumah tahan gem- pa bagi masyarakat Nglepen. Menurut Ibu Widi salah satu peng- huni rumah Dome blok C1 mengatakan bahwa rumah tersebut dibangun atas bantuan dari World Assosiaction of non Goverenmental

• Antologi Feature Bengkel Sastra Indonesia 2010 •

Organizations (WANGO) yang berada di New York, Amerika Serikat. Dari penjelasan ibu Widi ada 71 rumah di kompleks kampung Dome yang masing-masing rumah berukuran 6 x 6,2 kamar tidur, 1 dapur karena bentuk rumah Dome setengah lingkaran maka ada sisa di ruangan atas dari rumah Dome dibuat untuk ruang keluarga. Dan fasilitas di rumah Dome pun sudah lengkap antara lain adanya air bersih, 12 MCK yang masing-masing keluarga memegang kunci sendiri, dan ada puskesmas, mushola, dan Taman Kanak-Kanak. Menurut saya rumah Dome bagi masyarakat Nglepen sangat baik untuk menunjang hidup mereka karena setelah adanya rumah Dome hidup mereka lebih layak dan terfasilitasi karena dulu saat mereka masih di Nglepen lama untuk mendapatkan air bersihpun susah. Dulu saat mereka masih tinggal di Nglepen lama mata pencaharian hidup mereka adalah sebagai petani yang mengharuskan mereka untuk naik dan turun gunung karena kebanyakan sawah mereka berada di dataran rendah. Saat ini pun sama setelah mereka dialokasikan di Village New Nglepen (Desa Nglepen bar) mata pencharian mereka pun masih sama sebagai petani.

Namun, perbedaanya mereka saat ini tidak harus capek-capek naik turun gunung karena Village New Nglepen berada di dataran rendah yang menempati tanah kas desa seluas 2,5 hektar. Saat ini

juga mereka harus dituntut un- tuk beradaptasi tinggal di ru- mah Dome yang ukurannya pas-pasan, kehidupan yang lebih modern contohnya mere- ka dulu saat memasak masih menggunakan kayu bakar dan saat ini mereka dituntut untuk bisa mengunakan kompor gas. Seperti yang telah saya sebut- kan tadi bahwa mata pencaha-

Gambar 1. Village New Nglepen

• Pesona Alam dan Budaya Jogja •

Dulu masyarakat Nglepen menyimpan hasil panen mereka di dalam rumah mereka tetapi sekarang setelah mereka pindah di rumah Dome yang kita tahu ukuran rumah Dome hanya 6 x 6 yang mengharuskan mereka harus beradaptasi di rumah yang kecil maka, mau tidak mau mereka membuat gubuk di belakang rumah mereka untuk menyimpan hasil panen mereka. Setelah diresmikan rumah Dome pada tanggal 30 April 2007 kampung tidak pernah sepi dikunjungi para wisatawan, baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri, yang ingin melihat bentuk sesungguhnya dari rumah Dome terebut. Sebenarnya ada daya tarik wisata di kam- pung Dome yang kita lihat dari bentuk bangunan yang unik.

Kampung Dome akan menjadi Desa wisata tetapi ada ba- nyak kendala yang dirasakan masyarakat Nglepen, yaitu jika wisatawan yang datang dari luar yang ingin berkunjung di rumah Dome mereka, maka masyarakat Nglepen dipaksa harus bisa berbahasa Inggris, menyiapkan cinderamata khas rumah Dome.

Umumnya, saat ini masyarakat Dome banyak yang mendiri- kan warung di depan rumah mereka untuk singgah para wisa- tawan dan untuk mencari keuntungan dalam segi kehidupan ma- syarakat Nglepen.

Gambar 2. Salah satu warung di Nglepen

• Antologi Feature Bengkel Sastra Indonesia 2010 •

Ada banyak manfaat dari berbagai segi, tinggal di rumah Dome yaitu antara lain. Dari segi ekonomi, masyarakat Nglepen banyak mendapatkan keuntungan dari usaha warung yang mere- ka dirikan di depan rumah mereka. Dan besok kalau sudah men- jadi Desa wisata kampung Dome maka, pendapatan hidup mereka akan sedikit bertambah.

Dari segi sosial, masyarakat Nglepen mendapatkan kehidupan yang baru yang lebih modern dan nyaman sehingga menjadikan cara berfikir mereka akan sedikit lebih rasional.

Dari segi budaya, kegiatan pertanian yang menjadi penopang hidup mereka semakin giat mereka lakukan karena sekarang mereka lebih mudah untuk mengolah dan menjaga tanah pertani- an mereka, karena letak sawah mereka berada didataran rendah. Jadi mereka tidak harus capek-capek naik turun gunung seperti yang dulu mereka lakukan saat masih tinggal di Nglepen lama.***

• Pesona Alam dan Budaya Jogja •

Ratna Marista Kartika Dewi