Pakem WARISAN ABADI BUMI PENGTINGSARI

SMAN 1 Pakem WARISAN ABADI BUMI PENGTINGSARI

Pentingsari yang berjuluk Dewi Peri kini kian tumbuh men- jadi desa wisata penuh pesona. Alam Pentingsari yang damai dan sejuk kian mengurai keistimewaannya. Kepenatan dan hiruk-pikuk nuansa perkotaan mampu tersingkir sejenak saat menginjakkan kaki di alam damai Pentingsari. Riuh suara kicauan burung dan keramah-tamahan penduduk sekitar mampu mengusir dilema antara keluarga dan bekerja. Menenangkan fikiran sejenak dan mulai mengendorkan otot-otot yang tegang selama bekerja menjadi tujuan utama berdiam dalam nuansa surga.

Pentingsari merupakan desa wisata yang terletak di Keca- matan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istime- wa Yogyakarta. Layaknya desa-desa pada umumnya, seluruh kegiatan dalam desa ini merupakan aktivitas tradisional. Masya- rakat masih hidup dengan solidaritas dan rasa kebersamaan yang tinggi. Mata pencaharian penduduk sebagian besar masih bertani. Banyak para wanita yang telah lanjut usia masih bekerja, bahkan turun di ladang. Nilai-nilai luhur yang diwariskan oleh nenek moyang tetap dipertahankan hingga kini.

Pentingsari masa lalu merupakan tempat persembunyian dan perjuangan sekaligus sebagai tempat tinggal prajurit Pangeran Diponegoro saat menghadapi tentara penjajah. Hal ini akibat lokasi desa ini yang sangat strategis. Namun, sebelum kedatangan Pangeran Diponegoro dan pasukannya, tidak pernah ada orang yang bisa menempati desa ini dalam kurun waktu yang lama. Mengapa? Karena mereka yang berusaha menghidupkan wilayah

• Pesona Alam dan Budaya Jogja •

Kehidupan mistik alam Pentingsari makin terasa dengan adanya Pancuran Sendangsari yang terletak di sekitar area sawah penduduk bagian barat desa. Pancuran itu dipercaya oleh masyarakat sebagai tempat bertemunya Dewi Nawang Wulan dan Joko Tarub. Menurut cerita, pancuran Sendangsari dibuat oleh seorang pangeran dari Madura yang mencari obat untuk putrinya yang sedang sakit peng- lihatan. Lalu ia sejenak beristirahat di lereng Gunung Merapi. Dalam tidurnya ia bermimpi menusukkan kerisnya ke tebing. Ketika ter- bangun, tanpa ragu pangeran menusukkan kerisnya ke tebing dan munculah air dari tebing tersebut. Air pancuran ini dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit dan membuat awet muda dengan minum atau membasuh muka.

Di selatan desa terdapat Watu Gajah, sebuah batu besar yang menyerupai gajah. Pada zaman dahulu, Watu Gajah digunakan orang untuk bertapa. Tak seberapa jauh dari kompleks Watu Gajah, terdapat Watu Dakon yang konon dibentuk oleh Sunan Kalijaga dengan menempelkan jari-jarinya pada batu tersebut. Selain itu Watu Dakon dipercaya digunakan juga oleh Pangeran Diponegoro untuk melakukan perhitungan ketika akan menye- rang Belanda di Kaliurang.

Kompleks Luweng yang berdekatan dengan Kali Pawon merupakan bukti lain perjuangan Pangeran Diponegoro untuk mengusir penjajah Belanda dari tanah Jawa. Luweng merupakan sebuah tempat untuk memasak yang terbuat dari batuan cadas yang sangat keras. Menurut cerita dari para sesepuh desa, luweng ini dibuat oleh Sunan Kalijaga dengan menggunakan kekuatan magis. Oleh karena itu, sampai saat ini luweng tersebut tidak dapat dipindahkan. Selain itu, Luweng juga memiliki nilai sejarah

• Antologi Feature Bengkel Sastra Indonesia 2010 • • Antologi Feature Bengkel Sastra Indonesia 2010 •

Di bagian utara desa terdapat Watu Payung yang pada za- man dahulu digunakan untuk berlindung karena markas tentara Belanda pada sore hari berada di Kaliurang. Mereka sering mela- kukan penyerangan terhadap warga Dusun Pentingsari. Untuk menghindar dari serangan tersebut, kebanyakan warga Penting- sari bersembunyi di balik Watu Payung. Selain beberapa objek sejarah, Pentingsari juga dilengkapi dengan kolam pemancingan yang letaknya berdekatan dengan camping ground yang lazim digunakan untuk kegiatan perkemahan.

Masyarakat Pentingsari sangat menghargai para pahlawan negeri ini. Terbukti, mereka menjaga, merawat, dan memelihara benda-benda peninggalan sebagai aset sejarah bagi anak cucu. Warga dusun ini juga membudidayakan jamur tiram dan jamur kuping untuk bahan membuat kripik jamur. Tak hanya itu, warga juga menanam pohon salak yang dapat hidup subur dan berbuah lebat sebagaimana di habitatnya di Turi.

Desa Pentingsari memiliki letak yang strategis yakni berben- tuk seperti semenanjung. Di sebelah barat terdapat lembah yang sangat curam, yaitu Kali Kuning. Di sebelah selatan terdapat lembah, yakni Goa Ledok dan Gondoran. Di sebelah timur terdapat lembah yang curam, yaitu Kali Pawon. Adapun di sebelah utara merupakan dataran yang dapat berhubungan langsung dengan tanah di sekeliling Kelurahan Umbulharjo sampai ke pelataran Gunung Merapi. Letak alam yang strategis inilah mengurai kisah perjalanan Pentingsari untuk maju beberapa langkah menjadi desa wisata yang berbeda.

Kebulatan tekad dan keinginanan yang kuat dari masyarakat menjadi bukti ketangguhan Pentingsari. Awalnya masyarakat hanya bisa mengagumi Dusun Candi dan Dusun Sambi yang terlebih dahulu dikenal sebagai desa wisata. Semakin hari kemo- lekan dua desa tersebut semakin digemari wisatawan untuk

• Pesona Alam dan Budaya Jogja •

ga akhirnya tercetuslah ide dari masyarakat Pentingsasri untuk membuat dusun mereka tak kalah dari dua dusun tetangganya itu. Dengan semangat membara dan kerja sama, mereka mulai menata dan memoles dusun mereka hingga layak untuk dijual.

Keyakinan dan keinginan kuat dari masyarakat untuk mem- buat dusun mereka menjadi andalan bukan tanpa alasan. Masya- rakat menyadari bahwa dusun mereka memiliki potensi yang luar biasa sebagai desa wisata. Letak alam yang indah dan sejuk alami serta peninggalan budaya di Pentingsari merupakan modal berharga sebagai desa wisata. “Jika selama ini hanya bisa menga- gumi dusun tetangga, maka kami pun bertekad untuk melakukan hal yang sama, karena kami tahu dusun ini memiliki berbagi potensi yang layak untuk dikembangkan sebagai desa wisata,” kata Ketua Pengelola Desa Wisata Pentingsari, Sumardi.

Merujuk keadaan Pentingsari yang berada di kaki lereng Gunung Merapi, memang tak mustahil jika suasana alam yang tersuguh begitu menyejukkan. Keistimewaan inilah yang membu- latkan tekad masyarakat untuk membangun desanya. Tekad bulat masyarakat tak sia-sia. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabu- paten Sleman mencanangkan Pentingsari sebagai desa wisata pada tanggal 15 April 2008. Setelah sebulan diresmikan sebagai desa wisata, pada bulan Mei 2008 dusun ini berhasil menjadi Juara II Lomba Desa Wisata Tingkat Kabupaten Sleman. Sumardi menambahkan, kebulatan tekad itu kembali berhasil membawa Pentingsari meraih prestasi membanggakan, yaitu menjadi Juara

I Lomba Desa Wisata Tingkat Provinsi DIY tahun 2009. Semua usaha yang dilakukan dengan tulus tentu menghasil- kan sesuatu yang sia-sia. Setidaknya Pentingsari sudah membukti- kannya. Tinggal bagaimana masyarakatnya tekun dan tak kenal lelah memelihara kelimpahan alam dan warisan budaya luhur yang tersimpan di sana.***

• Antologi Feature Bengkel Sastra Indonesia 2010 •

Listiana Putri Wajarwati