Sewon, Bantul FACEBOOK DAN AL QURAN

SMAN 1 Sewon, Bantul FACEBOOK DAN AL QURAN

Kendaraan berjajar rapi di parkiran sebuah warnet. Bilik- bilik komputer terisi penuh. Sambil pencet sana pencet sini tombol pada keyboard. Mengeluarkan ribuan kocek dan keluar dengan senyum. Itulah yang dilakukan Isna (13) sepulang sekolah. Gadis belia yang duduk di bangku SMP itu rutin melakukan kegiatan itu. Mungkin hanya sesekali ia menundanya. Pulang sekolah sekitar pukul 13.30 dilanjutkannya dengan pergi ke sebuah warnet, dan melakukan kegemarannya.

“Rasanya gimana gitu, kalau sehari aja nggak ke warnet,” ungkap Isna saat saya tanya mengenai kegemarannya itu. Hampir setiap hari Isna duduk di depan komputer. Bukan untuk belajar atau main game. Tetapi untuk membuka situs bergaul yang sedang naik daun. Situs pertemanan yang digemari remaja saat ini. Tidak hanya remaja, namun orang tua juga sedang demam situs ini.

Gambar 1. Ikon jejaring facebook

• Pesona Alam dan Budaya Jogja •

Situs yang merajalela bagaikan jamur di musim penghujan. Seperti ditabur pupuk, situs pertemanan ini tumbuh subur di masya- rakat. Dengan maraknya warnet dan kecanggihan ponsel membuat situs ini makin mudah untuk diakses. Ponsel yang memungkinkan layanan internet turut membantu perkembangan situs ini di masya- rakat.

Jutaan fulus yang masuk dalam kantong kian hari kian mulus. Pengusaha warnet dan counter kebanjiran berkah. Mereka dapat merauk keuntungan dengan munculya situs ini. Banyak orang berduyun-duyun ke warnet hanya untuk menyempatkan membuka situs ini. Ada juga yang berbesar hati mengeluarkan uang untuk membeli pulsa, agar dapat mengakses situs ini. Dengan adanya situs pertemanan yang populer dengan nama facebook mendatangkan sejumlah realitas yang mengejutkan. Mungkin bagi sebagian orang hal ini biasa saja. Jika dikaitkan dengan sisi religi banyak sekali yang dapat dimunculkan. Hingga MUI sempat melarang peredar- an situs ini di pertengahan tahun 2009.

Facebook yang biasa disingkat FB, menimbulkan banyak kon- troversi. Sekarang lihat saja dari segi ekonomi, situs ini menim- bulkan dampak negatif. Banyak orang tua yang kehabisan uang, gara-gara anaknya sering ke warnet untuk mengakses situs ini.

“Saya paling pusing kalau anak saya minta uang untuk pergi ke warnet. Saya tanya untuk apa ke warnet mereka menjawab untuk update status FB,” keluh Ibu Maripah (40) orang tua Isna saat saya tanya mengenai dampak facebook.

Tidak hanya sisi meteri saja, di sisi religi juga dapat terlihat. Jika kita menengok pada Alquran, apakah Alquran sering dibuka? Jika melihat realita atau kenyataan sekarang mungkin facebook akan lebih sering dibuka dari pada Alquran.

Kenyataan ini mungkin banyak terjadi pada masyarakat. Padahal jika kita lihat membuka Alquran lebih murah dan gam- pang. Lain dengan faceebook, harus dengan pulsa atau uang untuk dapat mengaksesnya.

“Benar jika membuka facebook jadi lupa segalanya. Kalau membuka facebook saya bisa sampai 2 jam,” ungkap Isna saat saya

• Antologi Feature Bengkel Sastra Indonesia 2010 •

Gambar 2. Membaca Al Quran

tanya di kediamannya. Mungkin karena magnet yang dimiliki facebook hingga menghipnotis masyarakat.

Tidak sepenuhnya facebook itu salah. Tidak pula facebook itu berdampak negatif. Disisi lain facebook juga memberikan keuntungan. Memang banyak yang mengira facebook akan mendatangkan bahaya bagi masyarakat. Tetapi tidak sepenuhnya benar. Dengan facebook kita dapat mengakses informasi dan menghubungkan kita dengan orang di sekitar bahkan orang yang jauh sekalipun. Dengan facebook kita dapat menjalin silaturahmi. Bukan itu saja dengan facebook banyak pihak yang diuntungkan. Seperti para pemilik warnet, dan para penjual pulsa. Namun persepsi adanya dampak positif dan negatif dari facebook tergantung pada masing-masing orang. Lalu apakah facebook akan sering dibuka daripada Al Quran?***

• Pesona Alam dan Budaya Jogja •

Herlin Safana