Aspek Tolong Menolong
a. Aspek Tolong Menolong
Kecerdasan emosional yang dimiliki seseorang akan berdampak pada sikap yang ditunjukan oleh orang tersebut kepada orang lain di sekitarnya. Sikap ringan tangan untuk menolong sesamanya tercermin dalam kehidupan- nya sehari-hari. Hal ini pula lah yang tergambar pada pantun-pantun Banjar berikut.
(18) Kayu panjang di halaman kayu panjang di halaman Lalu ditatak lawan parang
lalu dipotong dengan parang Parilaku urang baiman
perilaku orang beriman Katuju manulungi urang
suka menolong orang
(19) Parak haja kampung barikin dekat saja kampung barikin Wadah baulah handuk sasapu
tempat membuat sapu ijuk Urang cacat pakir miskin
orang cacat fakir miskin Bubuhannya nitu parlu dibantu
orang-orang itu perlu dibantu
(20) Kupasakan sabigi mangga kupaskan sebiji mangga Mangga banyak dalam barunjung
mangga banyak dalam barunjung Balaku baik lawan tatangga
berlaku baik dengan tetangga Amun parlu kawa manulung
jika perlu bisa menolong
Pada pantun-pantun di atas, kita diajarkan untuk berperilaku baik dan bersikap ringan tangan pada tetangga, orang cacat, dan fakir miskin. Perilaku baik dan ringan tangan tersebut merupakan perilaku orang beriman.
Sikap tolong-menolong memang benar-benar perlu ditanamkan sejak dini. Seseorang yang mempunyai sikap ringan tangan, tentulah hatinya akan mudah tersentuh dan berusaha untuk menolong saat melihat orang lain yang dilanda kesusahan. Kecerdasan emosional yang berhubungan dengan sikap tolong- menolong tersebut juga tergambar dalam pantun Banjar berikut ini.
(21) Jangan ditaguk jangan dikulum jangan ditelan jangan dikulum Makan iwak katulangan
makan ikan ketulangan Ada gawian kapantingan umum
ada kerjaan kepentingan umum Jiran tatangga batutulungan
jiran tetangga saling membantu
PROSIDING PROSIDING
Ada sekian banyak norma yang harus dipatuhi seseorang agar ia dapat diterima secara sosial, salah satunya yaitu norma kesopanan. Kesopanan meru- pakan tuntutan dalam hidup bersama Sekali saja terjadi pelanggaran terhadap norma kesopanan, pelakunya akan mendapat sanksi dari masyarakat, misalnya berupa cemoohan.
Sopan santun adalah suatu etika/norma terhadap tingkah laku kita dalam kehidupan sehari-hari. Orang Banjar sebagai bagian dari bangsa Indonesia juga mempunyai budaya sopan santun tersebut. Dan salah satu cara untuk mengajarkan sopan santun ini adalah melalui pantun.
Gambaran kecerdasan emosional orang Banjar dalam hal pembelajaran tentang sopan santun dapat kita lihat pada pantun Banjar berikut ini.
(22) Anak saluang si anak sapat Anak saluang si anak sepat Timbul tinggalam banyalam-nyalam
timbul-tenggelam menyelam-nyelam Amun kita hanyar badapat
kalau kita baru bertemu Badahulu kita maucap salam
lebih dulu kita mengucap salam Secara tersirat pantun (22) di atas mengajarkan kepada kita tentang sopan
santun ketika bertemu dengan orang lain, yakni mengucapkan salam. (23)
Sandal kayu disambat kalum sandal kayu disebut kalum Asal kayunya balangiran
asal kayunya balangiran Nginum sagalas sakali tuntum
minum segelas sekali telan Nitu parigal sapi hadangan
itu seperti sapi hadangan
Pada pantun (23) di atas, tergambar pembelajaran tentang sopan santun saat makan atau minum, yakni nginum sagalas sakali tuntum//nitu parigal sapi hadangan , artinya, jika seseorang minum air satu gelas langsung habis diminum, itu sama diibaratkan seperti cara minumnya sapi peliharaan.
Demikian juga pada pantun-pantun berikut, tergambar pembelajaran tentang sopan-santun ketika berbicara (pantun 24), ketika berjalan di hadapan orang tua (pantun 25), dan bersikap dengan orangtua (pantun 26 dan 27).
PROSIDING
(24) Puhun gambir di dalam hutan pohon gambir di dalam hutan Andaknya di padang sabat
letaknya di tempat rimbun Amun bapandir lawan kuitan
kalau berbicara dengan orangtua Baucap nitu bagamat-gamat
berbicaranya pelan-pelan
(25) Mambawa papan ka muhara membawa papan ke muara Papan handak diulah pasak
papan ingin dibuat pasak Parak hadapan urang tuha
di hadapan orang tua Mun bajalan babungkuk awak
kalau berjalan membungkukkan badan
(26) Banyak raragi lawan rarampah banyak ragi dengan rempah-rempah Ada katumbar lawan jintan
ada ketumbar dengan jintan Handak tulak ka luar rumah
ingin berangkat ke luar rumah Basujut cium tangan kuitan bersujud mencium tangan orang tua Bungkah janar diulah japa
(27) Dipirik-pirik di dalam cubik bongkah kunyit dibuat japa Dikiau mama dikiau bapa
diulek-ulek di dalam cobek Lakasi manyahut baik-baik
dipanggil ibu dipanggil ayah cepat menyahut baik-baik