Jenis Tindak Tutur pada TKRPG di DIY

Tabel 3. Jenis Tindak Tutur pada TKRPG di DIY

NO. TINDAK PENANDA TUTUR

MITRA WICARA

Mari kita jaga keamanan (ajakan)

1. Mengajak

mari Polres

guna membangun kota

melewati

Yogya

perempatan Korem dan membaca kain rentang tersebut

2. Memohon kalimat

Tuhan Allah “Ya Allah” (permohonan)

Warga

Beri kami kekuatan permohonan

imperatif

Yogya

untuk segera verba beri

membangun. 3. menghibur

Frasa verbal

Badai pasti berlalu pasti berlalu

Toko Arloji

terkena gempa yang melewati jembatan Kewek serta jalan Ba- nguntapan dan memba- canya

Gempa bagaikan kompor ngati

4. Menyema- verba

Warga

Masyarakat

menyala dan

menyala, matangkan frasa mental

Gambiran,

yang

mental baja. baja

Yogyakarta

terkena

gempa yang melewati Gambiran dan memba- canya

PROSIDING

5. Menasihati kalimat yang

Dengan sholat dan bersangkutan Yogya

bersabar kau akan

terkena

memperoleh kemenangan

gempa yang melewati jalan Adi Sucipto km

8 dan mem- bacanya

6 Menolak kata jangan

Jangan jadikan bencana (penolakan)

BEM UGM

Pemerintah

gempa ini untuk menambah hutang negara

Yang mengkorupsi dana (ancaman)

7 Mengancam kalimat yang

gempa, sengsara 7

yang

turunan

melakukan korupsi terhadap dana gempa

Tindak tutur ajakan dengan contoh (1 pada Tabel 3) dapat dijelaskan sebagai berikut. Tuturan tersebut terjadi pada peristiwa tutur dalam situasi pasca gempa di Perempatan Korem Yogyakarta. Pewicara (Polres Yogyakarta) mengajak mitra tuturnya (masyarakat yang melewati perempatan Korem dan membaca kain rentang tersebut) untuk menjaga keamanan dan membangun Kota Yogyakarta. Dengan tuturan Mari kita jaga keamanan guna membangun kota Yogya , secara lengkap memiliki maksud sebagai berikut.

“Kami ingin mengajak Anda (masyarakat yang melewati perempatan Korem dan membaca kain rentang tersebut) untuk menjaga keamanan guna membangun Kota Yogyakarta yang rusak karena gempa.”

Tindak tutur permohonan dengan contoh (2 pada Tabel 3) dapat dijelas- kan sebagai berikut. Tuturan tersebut terjadi pada peristiwa tutur dalam situasi pasca gempa di stadion Kridosono Yogyakarta. Pewicara (tidak eksplisit tertu- lis) memohon Tuhan Allah untuk memberikan kekuatan kepada hamba-Nya yang terkena musibah gempa. Dengan tuturan “Ya Allah”, Beri kami kekuatan untuk segera membangun , secara lengkap memiliki maksud sebagai berikut.

“Kami memohon kepada Allah untuk memberikan kekuatan kepada masyarakat yang setelah terkena gempa agar dapat segera membangun Kota Yogyakarta yang rusak karena gempa.”

Tindak tutur menghibur dengan contoh (3 pada Tabel 3) dapat dijelaskan sebagai berikut. Tuturan tersebut terjadi pada peristiwa tutur yang dipasang pada dua lokasi, yaitu di jembatan Kewek Kali Code, Yogyakarta dan di daerah Banguntapan, Bantul. Pewicara (Toko Arloji Gunung Mas) menghibur

PROSIDING

“Kami ingin menghibur Anda (masyarakat yang terkena gempa yang melewati jembatan Kewek serta jalan Banguntapan dan membaca kain rentang tersebut) agar tidak larut dalam kesedihan akibat gempa. Artinya bahwa kesedihan itu pasti akan berlalu”

Tindak tutur menyemangati dengan contoh (4 pada Tabel 3) dapat dijelaskan sebagai berikut. Tuturan tersebut terjadi pada peristiwa tutur dengan lokasi di perempatan Gambiran, Yogyakarta. Pewicara (Warga kampung Gambiran) menyemangati mitra tuturnya (masyarakat yang melewati perempatan perempatan Gambiran, Yogyakarta, dan membaca kain rentang tersebut) agar bersemangat. Dengan tuturan Gempa bagaikan kompor menyala, matangkan mental baja secara lengkap memiliki maksud sebagai berikut.

“Kami ingin menyemangati Anda (masyarakat yang melewati perempatan Gambiran dan membaca kain rentang tersebut) untuk bersemangat dengan mental baja dalam menghadapi kehidupan pasca gempa.”

Tindak tutur menasihati dengan contoh (5 pada Tabel 3) dapat dijelaskan sebagai berikut. Tuturan tersebut terjadi pada peristiwa tutur yang berlokasi di jalan Adi Sucipto km 8, Yogyakarta. Pewicara (atas nama warga Yogya) menasihat mitra wicara (masyarakat yang melewati jalan Adi Sicipto, km 8 dan membaca kain rentang tersebut ) untuk bersabar dan salat. Dengan tuturan Dengan sholat dan bersabar kau akan memperoleh kemenangan secara lengkap memiliki maksud sebagai berikut.

“Kami ingin menasihati Anda (masyarakat yang melewati jalan Adi Sicipto, km 8 dan membaca kain rentang tersebut) untuk tetap bersabar dan selalu melakukan salat. Dengan begitu, Anda akan memperoleh kemenangan lahir batin nantinya.”

Tindak tutur menolak dengan contoh (6 pada Tabel 3) dapat dijelaskan sebagai berikut. Tuturan tersebut terjadi pada peristiwa tutur yang berlokasi di Bundaran UGM, Yogyakarta. Pewicara (atas nama Warga Yogya) menolak mitra wicara (pemerintah dan pihak yang bekompeten) jika bencana gempa ini digunakan untuk menambah hutang negara. Dengan tuturan Jangan jadikan bencana gempa ini untuk menambah hutang negara secara lengkap memiliki maksud sebagai berikut.

“Kami ingin menolak Anda (pemerintah dan pihak yang berkompeten dan membaca kain rentang tersebut) agar gempa ini tidak dunakan sebagai alasan untuk menambah hutang negara.”

PROSIDING

Tindak tutur mengancam dengan contoh (7 pada Tabel 3) dapat dijelaskan sebagai berikut. Tuturan tersebut terjadi pada peristiwa tutur yang berlokasi di perempatan SGM. Pewicara mengancam mitra wicara, yaitu masyarakat yang melewati perempatan SGM untuk tidak mengorupsi dana gempa. Dengan tuturan Yang mengkorupsi dana gempa, sengsara 7 turunan secara lengkap memiliki maksud sebagai berikut.

“Kami ingin mengancam Anda (masyarakat yang melewati perempatan SGM dan membaca kain rentang tersebut) akan mengalami kesengsaraan 7 turunan jika melakukan korupsi terhadap dan gempa.”

Dokumen yang terkait

HASIL PENELITIAN KETERKAITAN ASUPAN KALORI DENGAN PENURUNAN STATUS GIZI PADA PASIEN RAWAT INAP DI BANGSAL PENYAKIT DALAM RSU DR SAIFUL ANWAR MALANG PERIODE NOVEMBER 2010

7 171 21

KADAR TOTAL NITROGEN TERLARUT HASIL HIDROLISIS DAGING UDANG MENGGUNAKAN CRUDE EKSTRAK ENZIM PROTEASE DARI LAMBUNG IKAN TUNA YELLOWFIN (Thunnus albacares)

5 114 11

KAJIAN MUTU FISIK TEPUNG WORTEL (Daucus carota L.) HASIL PENGERINGAN MENGGUNAKAN OVEN

17 218 83

KARAKTERISASI DAN PENENTUAN KOMPOSISI ASAM LEMAK DARI HASIL PEMURNIAN LIMBAH PENGALENGAN IKAN DENGAN VARIASI ALKALI PADA ROSES NETRALISASI

9 139 85

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM GERAK MANUSIA (Studi Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI IPA1 SMA Negeri 1 Bukit Kemuning Semester Ganjil T

47 275 59

PENGARUH HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN TERHADAP TINGKAT APLIKASI NILAI KARAKTER SISWA KELAS XI DALAM LINGKUNGAN SEKOLAH DI SMA NEGERI 1 SEPUTIH BANYAK KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

23 233 82

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 1 SINAR MULYA KECAMATAN BANYUMAS KAB. PRINGSEWU

43 182 68

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TPS UNTUK MENINGKATKAN SIKAP KERJASAMA DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV B DI SDN 11 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014

6 73 58

PENGARUH PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DAN MINAT BACA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 WAY

18 108 89

PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMA MAKANANKU SEHAT DAN BERGIZI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE PADA SISWA KELAS IV SDN 2 LABUHAN RATU BANDAR LAMPUNG

3 72 62