Dalam Bidang Seni dan Olahraga
3.3 Dalam Bidang Seni dan Olahraga
Pemakaian bahasa Jepang dalam media massa cetak dalam bidang seni dan olahraga meliputi: permainan, baris-berbaris, seni merangkai bunga, dan seni musik. Misalnya sebagai berikut. Dalam seni merangkai bunga dapat ditemukan istilah sebagai berikut,
Sebenernja, perkataan mengarang boenga itoe – ikebana – boleh dikatakan beloem lama. Sebeloem itoe biasanja diseboet Rikkwa, jaitoe tjara jang menoeroet kebiasaan semata-mata dan jang sangat mementingkan teknik dan atoeran-atoeran jang telah ditetapkan. ....Menoeroet Teshigawara ikebana itoe menoendjoekan semangat Nippon jang diseboet Furyu. Telah diketahoei dimana-mana, bahwa semangat bangsa Nippon itoe adalah perpadoean semangat Bushido dan Furyu, sedang semangat Bushido itoe memberi tenaga kepada pendoedoek kepoelauan Nippon oentoek tetap bersemangat laki-laki, koeat dan berdjoang sesoanggoeh-soenggoehnja oentoek mempertahankan kebangsaannja, maka semangat Furyu mengadjak memasoeki taman keindahan dan kesenangan oentoek mem- peroleh kesetimbangan dengan kekerasan semangat Bushido, apabila didalam alam jang permai jang berhiaskan keindahan itoe. Semangat jang memimpin memasoeki taman keindahan semasoek-masoeknja, sambil beroesaha mengadakan kesetimbangan antara kekerasan dan keindahan, ialah semangat Furyu, jang menimboelkan kegembiraan, kesenangan, dan kesesoeaian rohani jang tidak terhingga.....Tjara mengarang boenga- kado-sangat madjoe dimasa momoyama.....Walaupoen demikian, dimasa aliran Rikkwa, ada djoega beberapa orang jang sangat loeas toedjoean keseniannja, jang mengandjoerkan soepaja ditoeroet tjara mengarang jang tidak menoeroet atoeran telah ditetapkan.(PP; 2603 TH XX; 107:2)
Toconama (bilik ketjil) jang ada didalam kamar tamoe dari tiap-tiap roemah orang Nippon, ialah tempat orang Nippon memoedja keindahan dan
PROSIDING PROSIDING
Dalam bidang seni bahasa Jepang tidak digunakan istilah yang berkaitan dengan seni merangkai bunga saja, tetapi ditemukan juga istilah untuk ruangan, misalnya toconama (bilik ketjil) untuk menempatkan rangakaian bunga ikebana. Istilah seni musik dalam bahasa Jepang dapat ditemukan sebagai berikut.
Tanda-tanda jang dapat menjatakan boenji asli itoe, dinamai orang dalam kesenian boenji (lagoe), not moesik (Gakoehoe). Oentoek mengetahoei not oesik itoe, adalah peratoerannja: dalam bahasa Nippon GAKOETEN nama-
nja (PP; 2603; TH XX; 1:1) Garis-garis pendek dinamai garis tambahan, dalam bahasa Nippon
KASEN . (PP; 2603; TH XX; 1:2) Sematjam ini, dikatakan ,,notebalk persamaan” ; namanja bahasa Nippon
SOHOEHJO, pemimpin didalam memimpin, haroes mempergoenakan notebalk persamaan itoe djoega. (PP; 2603; TH XX; 280:1)
Notebalk jang atas memakai koentji not jang tinggi dan notebalk jang bawah memakai koentji not jang rendah. Sematjam itoe diakatakan notebalk jang besar, namanja dalam bahasa Nipoon DAIHOEHJO. (PP; 2603; TH XX; 280:1)
Tentang notebalk (Hoehjo) dan tanda boenji (Onpoe) Oentoek menoeliskan not-not moesik, dipergoenakan notebalk; dalam bahasa Nippon HOEHJO atau GOSEN namanja. Hoehjo itoe soedah ditetapkan lima garis jang sama besar djaraknja. (PP; 2603; TH XX; 1:1)
Koentji itoe diseboet dalam bahasa Nippon ONBOEKIGO. (PP; 2603; TH XX; 1:2)
Boelatan pada tanda boenji itoe, namanja dalam bahasa Nippon HOE TOE dan garis jang tegak namanja HOE BI, jang sepertin bendera namanja KAGI. (PP; 2603; TH XX; 280:2)
Berdasarkan data dalam bidang seni musik lebih banyak ditemukan istilah yang berkaitan dengan tanda nada, misalnya hoehjo, atau gosen. Dalam bidang
olahraga dapat ditemukan istilah-istilah sebagai berikut Akan tetapi boeat oemoem base-ball itoe baroe.
Permainan itoe diseboet oleh orang banjak: kasti Nippon
PROSIDING
Disinilah letaknja perbedaan antara olah-raga (sport) Nippon dan olah- raha lain-lain begeri Barat. Dengan latihan-latihan itoe maka Nippon-seizen (Budho-seizin) senatiasa dipelihara. Akan tetapi oentoek memperoleh Nippon (Budho)-seizin tadi. Mereka itoe akan dapat mempoenjai dan mempoesakai Nippon-seizin (Budho- seizin).( PP; 2603; TH XX; 108:2)
Waktoe melakoekan ..sei-keirei”, kain kepala, sorban atau koepiah boleh teroes dipakai, tetapi top Nippon-Too, pedang Nippon, jang berkilau- kilauan itoe – barangkali orang Indonesia djoega mengetahoei – boekan sebarang pedang, sebagai mana pedang biasa, karena pedang Nippon diperboeat tidak seperti pedang-pedang jang lain..... Dengan lain perkataan pedang Nippon (Nippon-Too) penoeh berisikan djiwa soetji, djiwa ksatria. Kalau demikian keadaan Nippon-too, maka demikian poelalah keadaan djoedo, dan demikian djoega Kendo (latihan pedang Nippon) Tetapi jang termasoek kyooren boekan hanja berbaris itoe sadja, ada lagi jang haroes kami peladjari, jaitoe santoo kyooren atau latihan perang- perangan. Ketjoeali itoe kami peladjari djoega mempergoenakan bajonet (jukenjutsu) dan pedang (kendoo) jang ketjoeali diperloekan oentoek sentoo kyooren, djoega oentoek mempertebal semangat berdjoeang dan menanam kebe- ranian serta kepertjajaan pada diri sendiri. Dengan mempraktekan latihan kesenian budo ini di Butokuden, maka selesailah kunren kami jang tiga boelan lamanja itoe. Seminggoe sebeloem penoetoepan diadakan Ken Etsu atau pemeriksaan oleh pihak militer. Poesat pendidikan pemoeda Indonesia Di Semarang telah dilantik dengan resmi seboeah badan tempat mendidik pemoeda-pemoeda Indonesia setjara militer Nippon, jaitoe ,,Seinendan” namanja. Jang ikoet latihan itoe pada waktoe ini 100 orang pemoeda banjaknja. Sai-keirei adalah satoe tjara orang Nippon memberi hormat kepada TENSO HEIKA serta keloerga Baginda (demikian djoega kepada gambar Baginda, Istana Baginda, waktoe orang mendengarkan sabda Baginda dibatjakan, dan lain-lain jang berkenaan dengan TENNO dan keloergaNja. (PP; 2603; TH XX; 299:1)
Selain sei-keirei, ada poela keirei biasa, jaitoe tjara memberi hormat jang dilakoekan oleh orang Nippon, misalnja kepada orang-orang jang tidak
dikenal, orang 2 toea, pembesar-pembesar dan djoega kepada bendera Nippon, tetapi dalam keirei biasa ini, badan diboengkoekkan sedikit
PROSIDING PROSIDING
Apabila orang sampai pada bagian ,,roekoe” (memboengkoekkkan ba- dan), laloe badan diboengkoekkan sampai 90 graad (djadi mem-
boengkoek lebih dalam dari pada ,,sai keirei”. (PP; 2603; TH XX; 298:1 Istilah yang berkaitan dengan olahraga dalam media cetak pada masa
pemerintah Jepang memperkenalkan istilah yang berkaitan dengan gerakan yang dilakukan untuk menghormat pada Tenno. Di samping itu, banyak dite- mukan istilah-istilah yang digunakan dalam permainan pedang. Permainan kasti dalam bahasa Jepang merupakan padanan dari permainan base-ball dalam bahasa Belanda. Istilah dalam dunia kemiliteran juga ditemukan, misalnya, pemeriksaan oleh militer yang disebut Ken Etsu. Pemakaian istilah olahraga dalam bahasa Jepang juga diberi penjelasan dengan menerjemahkan leksikon tersebut ke dalam bahasa Indonesia atau bahasa Inggris, misalnya, not balok (notebalk), olahraga (sport), dan latihan perang-perangan ( santoo kyooren). Di samping itu, pemerintahan Jepang juga memasukkan istilah militer dalam leksikonnya yang termuat dalam media massa cetak . Misalnya, kunren untuk latihan berat; koodoo (roeang sekolah), dan tenko untuk apel pagi. Leksikon tersebut ditemukan pada data berikut ini.
Latihan jang berat itoe tidak mengizinkan perbedaan diantara para Kunrensei. Semoea sama, semoea anggota Seinendan, semoea berhaloean dan bertoedjoean satoe. Berkat kyooren sehari-hari itoe maka timboellah perasaan sependeritaan dan sekehidupan sebagai satoe keloerga. Adapoen jang dimaksoedkan dengan latihan berat (kunren) di Chuuoo Seinen Kunrensho itoe boekan hanja berbaris sadja. Makan, tidoer, mandi dan lain-lainnjapoen termasoek kunren djoega. Seperempat djam kemoedian haroes soedah siap dilapangan oentoek tenko (apel) pagi. Setengah Sembilan kami makan, dan poekoel 9 moelailah kyooren. Waktoe jang sepanas-panasnja, kami moelai lagi kyooren. Tenko malam ini tidak diambil dilapangan, melainkan didalam asrama. Sehabis tenko kami pergi ke koodoo (roeang sekolah) oentoek beladjar pengetahoean bermatjam-matjam, soepaja beladjar pengetahoean tentang kemiliteran dan pertanian, mempoenjai djoega pengetahoean oemoem setjoekoepnja. Kadang-kanga djoega kami tidak ke koodoo, tetapi berkoempoel dilapangan oentoek beladjar menjanji dan teriak memberi komando.
PROSIDING
Di samping itu, ditemukan pula istilah yang digunakan untuk nama ta- naman, makanan dan pakaian sebagai berikut. Ditoemboehi dengan pohon tjemara (matsu). Selain nama tanaman dalam terdapat juga leksikon larangan yang berbahasa Jepang dan dipadankan dalam bahasa Belanda, misanya la- rangan ini mengenai lelang Zeisankanri Kjokoe (weeskamer).
hagoromo”. (bajoe dari pada boeloe) jang tersangkoet diatas seboeah dahan pohon tjemara jang toemboeh dipinggir laoet itoe.
sooe soean kake (ikan koekoes); tamago ndan (mi teloer)