Struktur Kalimat Imperatif Wacana Ritual Kelahiran

4.1 Struktur Kalimat Imperatif Wacana Ritual Kelahiran

Seperti telah disinggung di depan, bahwa bahasa pengantar dalam ritual hari lahir/kelahiran disebut dengan mantra dan saa. Masing-masing upakara ‘wujud persembahan’ itu memiliki mantra dan saa sendiri-sendiri. Mantra dan saa tersebut secara linguistik memiliki struktur. Adapun struktur linguistik yang khas dalam mantra dan saa itu adalah kalimat-kalimat imperatif yang selalu hadir dalam setiap tahapan ritual. Oleh karena itu, struktur linguistik yang dikaji pada kesempatan ini dibatasi pada struktur kalimat imperatif saja.

Kalimat imperatif adalah kalimat yang dipakai oleh penutur untuk meng- ajukan permintaan, memberi perintah, atau mensyaratkan sesuatu kepada lawan bicara. Kalimat tersebut memiliki ciri formal, seperti (a) intonasi yang ditandai nada rendah di akhir tuturan; (b) pemakaian partikel penegas, peng- halus, dan kata tugas ajakan, harapan, permohonan, dan larangan; (c) susunan inversi; (d) pelaku tindakan tidak selalu terungkap (Alwi dkk., 1998:353 dalam Mulyani, 2004:20—21).

Struktur kalimat yang dimaksud adalah bangun kalimat imperatif wacana mantra dan saa ritual hari lahir. Berdasarkan analisis, ada delapan struktur kalimat imperatif dalam wacana hari lahir. Adapun struktur kalimat imperatif yang dimaksud adalah sebagai berikut.

1. Kalimat imperatif dengan kata hilang(kan)(lah) (1) hilangkanlah segala penyakit (dan) halangan. (2) hilangkanlah segala godaan (dan) musuh. (3) hilangkanlah segala kekotoran orang yang dicukur. (4) hilangkanlah segala dosa, cacat (dan) bencana’ Data tersebut menunjukkan bahwa kalimat imperatif diawali dengan kata hilang (kan)(lah) + objek. Bentuk kata hilang yang mengawali kalimat dilekati oleh sufiks –kan dan partikel –lah. Sufiks –kan pada kata hilang berfungsi sebagai pembentuk imperatif, sedangkan partikel –lah pada kata hilang berfungsi untuk menghaluskan perintah.

(5) Jauhkanlah dari segala virus (dan) mara bahaya Kalimat (5) menunjukkan bahwa kalimat imperatif diawali dengan kata jauh (-kan) (-lah) + objek. Sufiks –kan sebagai pembentuk imperatif. Partikel –lah yang melekat pada kata jauhkan adalah penghalus perintah.

PROSIDING

2. Kalimat imperatif dengan kata sudi/sudi kiranya (6) Sudi kiranya Engkau datang dalam upacara yang hamba gelar. (7) Sudilah Engkau menganugerahkan kekuatan. (8) Sudilah Engkau menjaga anak hamba. Data (6) sampai dengan (8) menunjukkan bahwa kalimat diawali dengan kata sudi kiranya dan sudi (lah). Kedua kalimat tersebut tergolong kalimat imperatif halus. Kata sudi kiranya dan sudi (lah) adalah kata yang berfungsi untuk memperhalus perintah.

3. Kalimat imperatif dengan kata silakan (9) Silakan Engkau nikmati

(10) Silakan Engkau nikmati bersama. (11) Silakan kembali ke asal-Mu masing-masing. Berdasarkan analisis, wacana ritual hari lahir mengandung kalimat impe- ratif yang diawali oleh kata silakan yang diikuti oleh subjek dan predikat. Pada data (11) subjek (Engkau) dilesapkan. Ketiga kalimat tersebut tergolong kalimat imperatif halus yang ditandai oleh kata silakan. Kata- kata seperti tolong, coba, sudilah , kiranya, dan silakan sering dipakai untuk menghaluskan isi kalimat imperatif (Alwi, dkk. 2000:355).

4. Kalimat imperatif dengan kata mohon (12) Hamba mohon perkenan-Mu sebagai saksi. (13) Hamba mohon maaf yang sebesar-besarnya. (14) Hamba mohon perkenan-Mu semua untuk datang. Kalimat imperatif yang ditandai dengan kata mohon dalam data tersebut tergolong kalimat imperatif permintaan. Kata mohon adalah penanda im- peratif.

5. Kalimat imperatif dengan kata maaf (15) Maafkanlah atas kelancangan hamba yang telah berani mengusik

ketenangan-Mu. Data (15) adalah bentuk atau struktur kalimat imperatif pada wacana ri- tual hari lahir yang diawali oleh kata maaf (kan) (lah). Sufiks –kan pada kata maafkan adalah pembentuk imperatif. Partikel –lah adalah sebagai penghalus perintah. Kalimat tersebut termasuk kalimat imperatif halus. Demikian pula halnya dengan kalimat imperatif pada data (16) yang diawali dengan kata ingat (lah) dan data (17) yang diawali kata ber- gembira (lah).

6. Kalimat imperatif dengan kata ingat (16) Ingatlah bahwa Engkau bersaudara dengan anak hamba.

7. Kalimat imperatif dengan kata gembira (17) Bergembiralah semua sambil menikmati suguhan.

PROSIDING

Bertolak dari pendapat Alwi dkk (2000:353—357), kalimat imperatif da- lam wacana ritual hari lahir dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu (1) kalimat imperatif biasa yang ditandai dengan kata hilangkanlah, jauhkanlah, ingatlah, dan bergembiralah, (2) kalimat imperatif halus yang ditandai dengan kata silakan, sudilah, dan sudi kiranya, dan (3) kalimat imperatif permintaan yang ditandai dengan kata mohon.

Dokumen yang terkait

HASIL PENELITIAN KETERKAITAN ASUPAN KALORI DENGAN PENURUNAN STATUS GIZI PADA PASIEN RAWAT INAP DI BANGSAL PENYAKIT DALAM RSU DR SAIFUL ANWAR MALANG PERIODE NOVEMBER 2010

7 171 21

KADAR TOTAL NITROGEN TERLARUT HASIL HIDROLISIS DAGING UDANG MENGGUNAKAN CRUDE EKSTRAK ENZIM PROTEASE DARI LAMBUNG IKAN TUNA YELLOWFIN (Thunnus albacares)

5 114 11

KAJIAN MUTU FISIK TEPUNG WORTEL (Daucus carota L.) HASIL PENGERINGAN MENGGUNAKAN OVEN

17 218 83

KARAKTERISASI DAN PENENTUAN KOMPOSISI ASAM LEMAK DARI HASIL PEMURNIAN LIMBAH PENGALENGAN IKAN DENGAN VARIASI ALKALI PADA ROSES NETRALISASI

9 139 85

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM GERAK MANUSIA (Studi Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI IPA1 SMA Negeri 1 Bukit Kemuning Semester Ganjil T

47 275 59

PENGARUH HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN TERHADAP TINGKAT APLIKASI NILAI KARAKTER SISWA KELAS XI DALAM LINGKUNGAN SEKOLAH DI SMA NEGERI 1 SEPUTIH BANYAK KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

23 233 82

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 1 SINAR MULYA KECAMATAN BANYUMAS KAB. PRINGSEWU

43 182 68

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TPS UNTUK MENINGKATKAN SIKAP KERJASAMA DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV B DI SDN 11 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014

6 73 58

PENGARUH PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DAN MINAT BACA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 WAY

18 108 89

PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMA MAKANANKU SEHAT DAN BERGIZI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE PADA SISWA KELAS IV SDN 2 LABUHAN RATU BANDAR LAMPUNG

3 72 62