Mengoptimalkan Peran Media Massa

Pendidikan Kewarganegaraan Kelas XI 88

d. Membiasakan Diri Bertindak Adil di Berbagai Lingkungan

Prinsip hidup yang menjunjung tinggi nilai keadilan perlu ditegakkan di berbagai lingkungan dari keluarga, masyarakat, sekolah, maupun lingkungan kerja. Beberapa contoh tindakan berupa pembiasaan bertindak adil sebagai berikut. 1 Segera memberikan hak orang lain setelah ia menyelesaikan kewajibannya. 2 Memberikan kesempatan yang sama bagi setiap anggota masyarakat untuk berbicara maupun mengungkapkan pen- dapatnya. 3 Menjalankan hak dan kewajiban secara seimbang. 3. Peran Warga Negara dalam Upaya Menegakkan Keadilan dan Keterbukaan Peran warga negara dalam upaya meningkatkan sikap keterbukaan dan jaminan keadilan dapat dilakukan melalui partisipasi seluruh komponen masyarakat, mulai dari pejabat pemerintah hingga rakyat biasa. Partisipasi seluruh komponen masyarakat dibutuhkan dalam rangka menumbuhkan sikap keterbukaan, penegakan supremasi hukum serta jaminan, dan penghormatan hak asasi manusia. Dewasa ini semua komponen masyarakat dan aparatur negara sudah seharusnya mau bekerja sama sebagai mitra kerja untuk kepentingan kemajuan dan kesejahteraan rakyat banyak. Sikap terbuka dan jaminan keadilan merupakan prasyarat menuju terbentuknya clean governance pemerintahan yang bersih. Oleh karena itu, diperlukan partisipasi konstruktif dari seluruh komponen warga masyarakat untuk saling introspeksi dan koreksi guna mewujudkan hasil kinerja yang optimal dan terhindar dari berbagai kebocoran yang hanya akan memperkaya segelintir orang. Bentuk partisipasi warga negara tersebut antara lain dapat dilakukan sebagai berikut.

a. Pengawasan terhadap Aparatur Negara

Pengawasan terhadap aparatur negara dari berbagai elemen masyarakat dan institusi pemerintah dilakukan untuk mencegah sedini mungkin terjadinya penyimpangan, pemborosan, pe- nyelewengan, hambatan, kesalahan, dan kegagalan dalam pencapaian tujuan. Sasaran pengawasan adalah mewujudkan dan meningkatkan efisiensi, efektivitas, rasionalitas, dan ketertiban dalam pencapaian tujuan pelaksanaan tugas-tugas organisasi. Oleh karena itu, hasil pengawasan harus dijadikan masukan oleh pimpinan dalam pengambilan keputusan dalam menghentikan, mencegah, dan mencari agar kesalahan, penyimpangan, penyelewengan, pemborosan, hambatan, dan ketidaktertiban tidak terjadi.