Pendidikan Kewarganegaraan Kelas XI
120
b. Fungsi protokol, meliputi hal-hal berikut. 1 Memberikan pelayanan keprotokolan.
2 Mengatur acara-acara yang bersifat resmi di perwakilan. 3 Mempunyai tugas pelayanan notariat, kehakiman, dan jasa
konsuler. 4 Melindungi warga negara Indonesia dan badan hukum Indonesia
di negara penerima. Itulah gambaran tentang fungsi perwakilan diplomatik. Bagaimana
dengan hak-hak perwakilan diplomatik? Berikut uraian singkatnya.
3. Tingkatan-Tingkatan Perwakilan Diplomatik
Menurut ketetapan Kongres Wina Tahun 1815 dan Kongres Auxla Chapella Tahun 1818 Kongres Achen pelaksanaan peranan perwakilan
diplomatik guna membina hubungan dengan negara lain dilakukan oleh beberapa perangkat perwakilan diplomatik. Perangkat perwakilan
diplomatik tersebut dibedakan atas beberapa tingkatan seperti berikut ini.
a. Duta besar berkuasa penuh
Ambassador adalah tingkat tertinggi dalam perwakilan
diplomatik yang mempunyai kekuasaan penuh dan luar biasa.
Ambassador ditempatkan pada negara yang menjalin banyak
hubungan timbal balik. Duta besar ini diakreditasikan kepada
kepala negara.
b. Duta Gerzant adalah wakil diplomatik yang pangkatnya
setingkat lebih rendah dari duta besar. Duta diakreditasikan
kepada menteri luar negeri. Dalam menyelesaikan segala
persoalan kedua negara dia harus berkonsultasi dengan
pemerintahnya.
c. Menteri residen, seorang menteri residen dianggap bukan sebagai
wakil pribadi kepala negara. Dia hanya mengurus urusan negara. Mereka ini pada dasarnya tidak berhak mengadakan pertemuan
dengan kepala negara tempat mereka bertugas.
Sumber: www.indonesiaseoul.org
▼
Gambar 4.5
Pertemuan para duta besar negara-negara ASEAN dengan presiden terpilih Korea, Lee
Myung di Seoul.
Pendidikan Kewarganegaraan Kelas XI
121
d. Kuasa usaha Charge d’Affair adalah perwakilan tingkat rendah yang ditunjuk oleh menteri luar negeri dari pegawai negeri lainnya. Kuasa
usaha dibagi atas kuasa usaha tetap Charge d’affaires en pied dan kuasa usaha sementara.
e. Atase-atase adalah pejabat pembantu dari duta besar berkuasa penuh,
yang terdiri atas atase pertahanan perwira militer dan atase teknis PNS.
4. Hak-Hak Perwakilan Diplomatik
Setiap perwakilan diplomatik diberi hak-hak istimewa, kekebalan, dan imunitas oleh negara penerima. Pemberian hak-hak istimewa tersebut
bertujuan untuk kelancaran pelaksanaan fungsi perwakilan diplomatik. Sebaliknya, perwakilan asing harus menghormati hukum nasional negara
penerima karena pada hakikatnya perwakilan diplomatik itu ber- kedudukan sebagai wakil dari pemerintah negara pengutusnya di negara
penerima. Oleh karena itu, perwakilan diplomatik harus mendapat penghormatan yang istimewa dengan pemberian hak-hak istimewa
terhadap ketentuan-ketentuan yang berlaku di negara penerima sehubungan dengan pelaksanaan tugasnya.
Sesuai dengan asas extrateritorialitas, seorang diplomat atau duta harus dianggap berada di luar wilayah negara ia ditempatkan. Akibatnya, para
diplomat beserta pegawai-pegawainya mempunyai kekebalan dan hak istimewa yang disebut hak eksteritorialitas, yaitu mereka tidak tunduk
kepada kekuasaan negara di mana ia ditempatkan.
Dalam buku pedoman tertib diplomatik dan protokoler terbitan Departemen Luar Negeri disebutkan yang dimaksud dengan kekebalan
dan keistimewaan diplomatik mencakup dua pengertian sebagai berikut. a. Inviolability tidak dapat diganggu gugat yaitu kekebalan terhadap
alat-alat kekuasaan dari negara penerima dan kekebalan dari segala gangguan yang merugikan para pejabat diplomatik. Kekebalan ini
mengandung makna bahwa pejabat diplomatik yang bersangkutan memiliki hak untuk mendapatkan perlindungan dari alat-alat
perlengkapan negara penerima.
b. Immunity kekebalan yaitu kekebalan terhadap yurisdiksi dari hukum negara penerima baik hukum pidana, perdata, maupun administrasi.
Selanjutnya, kekebalan diplomatik diperinci lagi dalam tiga bagian sebagai berikut.
a. Kekebalan pribadi imunitas perseorangan meliputi hal-hal berikut. 1 Hak atas perlindungan istimewa atas pribadi dan atas harta benda.
2 Bebas dari alat paksaan, baik soal perdata maupun pidana. 3 Bebas dari kewajiban menjadi saksi.
4 Bebas dari semua pajak langsung kecuali pajak tanah retribusi
dan bea meterai.
Pendidikan Kewarganegaraan Kelas XI
122
b. Kantor perwakilan diplomatik dan rumah kediamannya tidak boleh dimasuki tanpa izin dari duta kecuali dalam keadaan darurat, seperti
ada kebakaran dan terjadi banjir. Bendera asing bebas berkibar di atas gedung kedutaan dengan tidak perlu didampingi bendera negara
penerima di sebelah kanannya. Kekebalan kantor perwakilan dan rumah kediamannya imunitas tempat tinggal menimbulkan ”hak
asyd” atau hak suaka politik, yaitu hak untuk mencari dan mendapat perlindungan dari suatu kedutaan oleh seseorang penjahat politik.
Selain itu, perwakilan diplomatik juga mempunyai hak untuk menerima warga lain asing yang meminta perlindungan suaka
politik. Hak tersebut sering disebut hak asyilum.
c. Kekebalan terhadap korespondensi perwakilan diplomatik imunitas
surat-menyurat. Surat-menyurat tidak boleh disensor. Meskipun demikian, tidak berarti bahwa duta dan pengikutnya dapat bertindak
sewenang-wenang. Mereka harus tetap menaati perundang-undangan yang berlaku di negara penerima. Pelanggaran terhadap undang-
undang yang berlaku dapat menyebabkan pemerintah mengajukan protes kepada kementerian luar negeri negara pengutus bahkan bisa
juga meminta penarikan kembali atau dipersonanongratakan.
5. Prosedur Penunjukan dan Penerimaan Perwakilan Diplomatik
Penunjukan dan penerimaan perwakilan diplomatik dilakukan
dengan langkah-langkah sebagai berikut.
a. Menteri luar negeri menunjuk
individu yang memenuhi per- syaratan sebagai duta atau duta
besar untuk diajukan kepada presiden guna memperoleh
persetujuan.
b. Jika presiden setuju, kemudian disampaikan kembali kepada
menteri luar negeri; individu yang bersangkutan berstatus
sebagai calon dutaduta besar.
c. Menteri luar negeri memberi-
tahukan kepada negara yang dimaksud mengenai penunjukan
dutaduta besar tersebut untuk memperoleh persetujuan negara
termaksud.
Sumber: www.depdagri.go.id
▼ Gambar 4.6
Duta besar negara Laos, Timor Leste, Italia, dan Rusia usai menyerahkan surat kepercayaan
kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.