David F. Aberle Pendidikan Kewarganegaraan Kelas 11 Pudjo Sumedi 2011

Pendidikan Kewarganegaraan Kelas XI 21

a. Proses Sosialisasi Budaya Politik

Sosialisasi politik diawali pada masa kanak-kanak atau remaja. Berdasarkan hasil riset David Easton dan Robert Hess, proses sosialisasi politik meliputi empat tahap sebagai berikut. 1 Pengenalan otoritas melalui individu tertentu, seperti orang tua, anak, presiden, dan polisi. 2 Perkembangan pembedaan antara otoritas internal dan yang eksternal, yaitu antara pejabat swasta dan pejabat pemerintah. 3 Pengenalan mengenai institusi-institusi politik yang impersonal, seperti kongres parlemen, Mahkamah Agung, dan pemungutan suara pemilu. 4 Perkembangan pembedaan antara situasi-situasi politik dan mereka yang terlibat dalam aktivitas yang disosialisasikan dengan institusi-institusi ini. Sumber: Hasim M. 2007: 12 Selain pendapat David Easton dan Robert Hess, Robert Le Vine E. Sihotang, tt: 34 juga memberikan pendapatnya tentang cara kerja atau mekanisme sosialisasi pengembangan budaya politik yang meliputi tiga cara berikut. 1 Imitasi, proses sosialisasi melalui peniruan terhadap perilaku yang ditampilkan individu-individu lain. Sosialisasi pada masa kanak- kanak merupakan hal yang amat penting. 2 Instruksi, mengacu pada proses sosialisasi melalui proses pembelajaran formal, informal, maupun nonformal. 3 Motivasi, proses sosialisasi yang berkaitan dengan pengalaman individu. Dengan dua pendapat tersebut, dapat kita pahami bahwa proses sosialisasi politik dapat dimulai sejak dini masih kanak-kanak hingga akhir hayat. Proses sosialisasi politik dapat dilaksanakan melalui pembelajaran formal, informal, dan nonformal. Dengan demikian, proses sosialisasi politik dapat dilakukan melalui berbagai agen atau tempat sesuai dengan jenis pembelajarannya. Apa sajakah itu? Berikut uraian singkatnya. Sumber: matanews.com ▼ Gambar 1.12 Sosialisasi politik dapat dilakukan melalui pengenalan institusi politik, seperti Mahkamah Agung. Pendidikan Kewarganegaraan Kelas XI 22

b. Agen Sosialisasi Budaya Politik

Ada berbagai agen atau tempat dilaksanakannya sosialisasi politik. Mulai dari lingkungan terdekat dengan anak hingga yang ada di luar lingkungan anak. Beberapa agen atau tempat dilaksana- kannya sosialisasi budaya politik seperti berikut. 1 Keluarga Family Wadah penanaman sosialisasi nilai-nilai politik yang paling efisien dan efektif adalah di dalam keluarga. Dimulai dari keluarga inilah antara orang tua dengan anak, sering terjadi ”obrolan” politik ringan tentang segala hal sehingga tanpa disadari terjadi transfer pengetahuan dan nilai-nilai politik tertentu yang diserap oleh si anak. Misalnya, seorang ibu menceritakan kepada anaknya tentang pentingnya memberikan suara dalam pengambilan kebijakan bersama. Melalui cerita dari sang ibu, seorang anak akan selalu mengingat pentingnya memberikan suara dalam pengambilan kebijakan bersama seperti pemilihan ketua OSIS. 2 Sekolah Di sekolah melalui pelajaran civics education pendidikan kewarganegaraan, siswa dan gurunya saling bertukar informasi dan berinteraksi dalam membahas topik-topik tertentu yang mengandung nilai-nilai politik teoretis maupun praktis. Dengan demikian, siswa telah memperoleh pengetahuan awal tentang kehidupan berpolitik secara dini dan nilai-nilai politik yang benar dari sudut pandang akademis. Misalnya, guru memberikan informasi tentang budaya politik bangsa Indonesia pada era Orde Baru. Dari informasi guru, siswa menjadi tahu bentuk dan ciri budaya politik Indonesia pada era Orde Baru. 3 Partai Politik Salah satu fungsi dari partai politik adalah dapat memainkan peran sebagai sosialisasi politik. Ini berarti partai politik tersebut setelah merekrut anggota kader maupun simpatisannya secara periodik maupun pada saat kampanye, mampu menanamkan nilai-nilai dan norma-norma dari satu generasi ke generasi berikutnya. Partai politik harus mampu menciptakan ”image” memperjuangkan kepentingan umum agar mendapat dukungan luas dari masyarakat dan senantiasa dapat memenangkan pemilu. Partai politik mempunyai beberapa tujuan khusus sebagai berikut. a Meningkatkan partisipasi politik anggota dan masyarakat dalam rangka penyelenggaraan kegiatan politik dan pemerintahan. b Memperjuangkan cita-cita partai politik dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. c Membangun etika dan budaya politik dalam kehidupan ber- masyarakat, berbangsa, dan bernegara. Pendidikan Kewarganegaraan Kelas XI 23 4 Peer Group atau Teman Sepermainan Teman Sebaya Peer group adalah teman-teman sepermainan atau teman sebaya yang mengelilingi seorang individu. Apa yang dilakukan oleh teman- teman sepermainan tentu sangat mempengaruhi beberapa tindakan seorang individu. Dalam hal sosialisasi politik, contoh bentuk pengaruh peer group adalah pandangan teman sepermainan terhadap seorang tokoh politik atau sebuah partai politik. Pandangan peer group ini bisa mempengaruhi pandangan individu lain. 5 Media Massa Berita-berita yang dikemas dalam media massa baik audio visual televisi, surat kabar cetak, internet, ataupun radio, yang berisikan perilaku pemerintah ataupun partai politik banyak mempengaruhi perilaku politik setiap individu. Meskipun tidak memiliki kedalaman, tetapi media massa mampu menyita perhatian individu karena sifatnya yang terkadang menarik atau cenderung ”berlebihan”. 6 Pemerintah Pemerintah merupakan agen yang mempunyai kepentingan langsung atas sosialisasi politik. Hal ini karena pemerintah adalah pelaksana sistem politik dan stabilitasnya. Pemerintah biasanya melibatkan diri dalam politik pendidikan, yaitu melalui beberapa mata pelajaran yang ditujukan untuk memperkenalkan siswa kepada sistem politik negara, pemimpin, lagu kebangsaan, dan sejenisnya. Pemerintah secara tidak langsung juga melakukan sosialisasi politik melalui tindakan-tindakannya. Melalui tindakan pemerintah, orientasi afektif individu bisa terpengaruh. Hal ini secara otomatis juga mempengaruhi budaya politik individu yang bersangkutan. Dalam menjabarkan tujuan khusus pada tiap-tiap partai politik tidaklah sama. Yang penting, tidak bertentangan dengan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia sebagai asas partai politik. Fungsi Partai Politik Apa sajakah fungsi-fungsi politik yang menjadi tanggung jawab partai politik untuk menyelenggarakannya? Ada banyak fungsi politik yang menjadi tanggung jawab partai politik untuk menjalankannya. Secara umum, fungsi-fungsi tersebut seperti berikut.

1. Sarana Komunikasi Politik

Yang dimaksud fungsi partai politik sebagai sarana komunikasi politik adalah partai politik menjalankan tugas menyalurkan berbagai pendapat dan aspirasi masyarakat kepada pemerintah. Langkah-langkah yang ditempuh partai politik dalam menjalankan fungsi ini seperti berikut.