Asas kepastian hukum. Asas ini menghendaki agar semua sikap dan

Pendidikan Kewarganegaraan Kelas XI 74 dalam hubungan antara manusia ada beberapa aspek untuk menilai tindakan tersebut, yaitu niat, tindakan, alat, dan hasil akhirnya. Melakukan tindakan yang tidak adil adalah tidak sama dengan melakukan sesuatu dengan cara yang tidak adil. Tidak mungkin diperlakukan secara tidak adil jika orang lain tidak melakukan sesuatu secara tidak adil. Mungkin seseorang rela menderita karena ketidakadilan, tetapi tidak ada seorang pun yang berharap diperlakukan secara tidak adil. Jaminan Keadilan Bagi Warga Negara Jaminan keadilan bagi warga negara dapat ditemukan dalam beberapa contoh peraturan perundang-undangan seperti berikut. a. Undang-Undang Dasar Tahun 1945 1 Bidang Hukum dan Pemerintahan Pasal 27. 2 Bidang Politik Pasal 28. 3 Bidang Hak Asasi Manusia Pasal 28A-28J. 4 Bidang Keagamaan Pasal 29. 5 Bidang Pertahanan Negara Pasal 30. 6 Bidang Pendidikan dan Kebudayaan Pasal 31 dan 32. 7 Bidang Kesejahteraan Sosial Pasal 33 dan 34. b. Undang-Undang 1 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana KUHAP. 2 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung. 3 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1998 tentang Konvensi Menentang Penyiksaan dan Perlakuan atau Penghukuman Lain Yang Kejam, Tidak Manusiawi atau Merendahkan Martabat Manusia. 4 Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum. 5 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 1999 tentang Kekuasaan Kehakiman. 6 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak-hak Asasi Manusia. 7 Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia. 8 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2002 tentang Partai Politik. 9 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. 10 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Anda telah mempelajari tentang penyelenggaraan pemerintahan yang baik. Menurut Anda, bagaimanakah praktik pemerintahan yang baik itu? Bagaimana pula kaitannya dengan transparansi atau keterbukaan? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, Anda dapat mendiskusikannya dengan teman sebangku Anda. Setelah itu, hasil diskusi dapat dipresentasikan di depan kelas secara bergantian. Pendidikan Kewarganegaraan Kelas XI 75 C. Keterbukaan dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Dalam mewujudkan suatu pemerintahan atau kepemerintahan yang demokratis, hal yang paling utama dan harus diwujudkan oleh pemerintah adalah transparansi keterbukaan. Adapun indikasi dari suatu pemerintahan atau kepemerintahan yang transparan terbuka adalah apabila di dalam penyelenggaraan pemerintahannya terdapat kebebasan aliran informasi dalam berbagai proses kelembagaan. Berbagai informasi harus disediakan secara memadai dan mudah dimengerti sehingga dapat digunakan sebagai alat monitoring dan evaluasi. Kepemerintahan yang tidak transparan, cepat atau lambat cenderung akan menuju ke pemerintahan yang korup, otoriter, dan diktator. Dalam masyarakat modern dewasa ini, pola pemerintahan yang dapat dikembangkan sesuai dengan karakteristiknya masing-masing sebagai berikut. 1. Kompleksitas, dalam menghadapi kondisi yang kompleks, pola penyelenggaraan pemerintahan perlu ditekankan pada fungsi koordinasi dan komposisi. 2. Dinamika, dalam hal ini pola pemerintahan yang dapat dikembangkan adalah pengaturan atau pengendalian steering dan kolaborasi pola interaksi saling mengendalikan di antara berbagai aktor yang terlibat dan atau kepentingan dalam bidang tertentu. 3. Keanekaragaman, masyarakat dengan berbagai kepentingan yang beragam dapat diatasi dengan pola penyelenggaraan pemerintahan yang menekankan pengaturan dan integrasi atau keterpaduan. 1. Pemerintahan yang Baik Good Governance Kecenderungan praktik pemerintahan dewasa ini menunjukkan kuatnya semangat untuk menjalankan pemerintahan yang baik good governance. Kecenderungan ini didorong oleh semakin derasnya tuntutan demokrasi, transparansi, dan penghormatan terhadap hak asasi manusia termasuk hak memperoleh informasi yang benar. Praktik pemerintahan yang baik mensyaratkan bahwa pengelolaan dan keputusan manajemen publik harus dilakukan secara terbuka dengan ruang partisipasi sebesar- besarnya bagi masyarakat. Konsekuensi dari transparansi pemerintahan adalah terjaminnya akses masyarakat dalam berpartisipasi, terutama dalam proses pengambilan keputusan. Dalam proses transparansi, masyarakat memiliki hak untuk memperoleh informasi yang menyangkut kepentingan publik. Kesadaran ini akan mengubah cara pandang manajemen publik pada masa mendatang. Masyarakat tidak lagi pasif menunggu informasi dari pemerintah atau dinas-dinas penerangan pemerintah. Mereka berhak mengetahui segala sesuatu yang menyangkut keputusan dan kepentingan publik.