Asas meniadakan akibat suatu keputusan yang batal. Asas ini terjadi

Pendidikan Kewarganegaraan Kelas XI 75 C. Keterbukaan dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Dalam mewujudkan suatu pemerintahan atau kepemerintahan yang demokratis, hal yang paling utama dan harus diwujudkan oleh pemerintah adalah transparansi keterbukaan. Adapun indikasi dari suatu pemerintahan atau kepemerintahan yang transparan terbuka adalah apabila di dalam penyelenggaraan pemerintahannya terdapat kebebasan aliran informasi dalam berbagai proses kelembagaan. Berbagai informasi harus disediakan secara memadai dan mudah dimengerti sehingga dapat digunakan sebagai alat monitoring dan evaluasi. Kepemerintahan yang tidak transparan, cepat atau lambat cenderung akan menuju ke pemerintahan yang korup, otoriter, dan diktator. Dalam masyarakat modern dewasa ini, pola pemerintahan yang dapat dikembangkan sesuai dengan karakteristiknya masing-masing sebagai berikut. 1. Kompleksitas, dalam menghadapi kondisi yang kompleks, pola penyelenggaraan pemerintahan perlu ditekankan pada fungsi koordinasi dan komposisi. 2. Dinamika, dalam hal ini pola pemerintahan yang dapat dikembangkan adalah pengaturan atau pengendalian steering dan kolaborasi pola interaksi saling mengendalikan di antara berbagai aktor yang terlibat dan atau kepentingan dalam bidang tertentu. 3. Keanekaragaman, masyarakat dengan berbagai kepentingan yang beragam dapat diatasi dengan pola penyelenggaraan pemerintahan yang menekankan pengaturan dan integrasi atau keterpaduan. 1. Pemerintahan yang Baik Good Governance Kecenderungan praktik pemerintahan dewasa ini menunjukkan kuatnya semangat untuk menjalankan pemerintahan yang baik good governance. Kecenderungan ini didorong oleh semakin derasnya tuntutan demokrasi, transparansi, dan penghormatan terhadap hak asasi manusia termasuk hak memperoleh informasi yang benar. Praktik pemerintahan yang baik mensyaratkan bahwa pengelolaan dan keputusan manajemen publik harus dilakukan secara terbuka dengan ruang partisipasi sebesar- besarnya bagi masyarakat. Konsekuensi dari transparansi pemerintahan adalah terjaminnya akses masyarakat dalam berpartisipasi, terutama dalam proses pengambilan keputusan. Dalam proses transparansi, masyarakat memiliki hak untuk memperoleh informasi yang menyangkut kepentingan publik. Kesadaran ini akan mengubah cara pandang manajemen publik pada masa mendatang. Masyarakat tidak lagi pasif menunggu informasi dari pemerintah atau dinas-dinas penerangan pemerintah. Mereka berhak mengetahui segala sesuatu yang menyangkut keputusan dan kepentingan publik. Pendidikan Kewarganegaraan Kelas XI 76

a. Pengertian Pemerintahan yang Baik Good Governance

Ada sejumlah pendapat yang mencoba mendeskripsikan pengertian pemerintah yang baik. Beberapa di antaranya sebagai berikut. 1 Menurut World Bank, good gevernance adalah suatu penyelenggara- an manajemen pemerintahan yang solid dan bertanggung jawab sejalan dengan prinsip demokrasi, pasar yang efisien, pencegahan korupsi menjalankan disiplin anggaran dan penciptaan kerangka hukum dan politik bagi tumbuhnya aktivitas swasta. 2 Menurut United Nation Development Program UNDP, good governance adalah suatu hubungan yang sinergis dan konstruktif di antara swasta dan masyarakat. UNDP adalah lembaga di bawah PBB yang menangani pembangunan di negara ber- kembang. 3 Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.101 tahun 2000, pemerintahan yang baik adalah pemerintahan yang me- ngembangkan dan menerapkan prinsip-prinsip profesionalitas, akuntabilitas, transparansi, pelayanan prima, demokrasi, efisiensi, efektivitas, supremasi hukum, dan dapat diterima seluruh masyarakat.

b. Ciri atau Karakteristik Pemerintahan yang Baik

Ada sejumlah lembaga yang mengemukakan ciri-ciri pe- merintahan yang baik. Dua di antaranya adalah United Nation Development Program UNDP dan Masyarakat Transparansi Indonesia MTI. Ciri atau karakteristik dari good governance menurut UNDP sebagai berikut. 1 Adanya partisipasi masyarakat. 2 Adanya aturan hukum yang adil tanpa pandang bulu. 3 Pemerintah bersifat trans- paran. 4 Pemerintah mempunyai daya tanggap terhadap ber- bagai pihak. 5 Pemerintah berorientasi pada konsesus untuk men- capai kesepakatan. 6 Menerapkan prinsip ke- adilan. 7 Pemerintah bertindak secara efektif dan efisien. 8 Segala keputusan dapat dipertanggungjawabkan kepada publik atau bersifat akuntabilitas. 9 Penyelenggaraan pembangunan bervisi strategis. 10 Adanya kesalingketerkaitan antarkebijakan. Sumber: www.matanews.com ▼ Gambar 3.7 Konsensus dilakukan untuk mencapai ke- sepakatan. Pendidikan Kewarganegaraan Kelas XI 77 Adapun prinsip-prinsip, ciri, atau karakteristik good governance menurut Masyarakat Transparansi Indonesia MTI ada sembilan macam sebagai berikut. 1 Partisipasi masyarakat. 2 Tegaknya supremasi hukum. 3 Keterbukaan informasi pemerintah kepada publik. 4 Peduli pada masyarakat. 5 Berorientasi pada konsensus. 6 Memperhatikan kesetaraan. 7 Pemerintah diselenggarakan secara efektif dan efisien. 8 Keputusan yang diambil bersifat akuntabilitas. 9 Visi pembangunan strategis.

c. Aspek-Aspek Pemerintahan yang Baik

Dari sisi pemerintah, good governance dapat dilihat melalui aspek- aspek sebagai berikut. 1 Hukumkebijakan, merupakan aspek yang ditujukan pada perlindungan kebebasan. 2 Administrative competence and transparency, yaitu kemampuan membuat perencanaan dan melakukan implementasi secara efisien, kemampuan melakukan penyederhanaan organisasi, penciptaan disiplin, dan model administratif keterbukaan informasi. 3 Desentralisasi, yaitu desentralisasi regional dan dekonsentrasi di dalam departemen. 4 Penciptaan pasar yang kompetitif, yaitu penyempurnaan mekanisme pasar, peningkatan peran pengusaha kecil, dan segmen lain dalam sektor swasta, deregulasi, dan kemampuan pemerintahan melakukan kontrol terhadap makro ekonomi.

d. Asas Pemerintahan yang Baik

Dalam praktik penyelenggaraan pemerintahan di Indonesia pascagerakan reformasi nasional, prinsip-prinsip penyelenggaraan pemerintahan yang baik tertera dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme. Dalam pasal 3 dan penjelasannya ditetapkan asas umum pemerintahan yang mencakup hal-hal berikut. 1 Asas kepastian hukum, yaitu asas dalam negara hukum yang mengutamakan landasan peraturan perundang-undangan, kepatutan, dan keadilan dalam setiap kebijakan penyelenggara negara. 2 Asas tertib penyelenggaraan negara, yaitu asas yang menjadi landasan keteraturan, keserasian, dan keseimbangan dalam pengendalian penyelenggaraan negara. Pendidikan Kewarganegaraan Kelas XI 78 3 Asas kepentingan umum adalah asas yang mendahulukan kesejahteraan umum dengan cara yang aspiratif, akomodatif, dan selektif. 4 Asas keterbukaan, yaitu asas yang membuka diri terhadap hak masyarakat untuk memperoleh informasi yang benar, jujur, dan tidak diskriminatif tentang penyelenggaraan negara dengan tetap memperhatikan perlindungan atas hak asasi pribadi, golongan, dan rahasia negara. 5 Asas proporsionalitas, yaitu asas yang mengutamakan ke- seimbangan antara hak dan kewajiban penyelenggara negara. 6 Asas profesionalitas, yaitu asas yang mengutamakan keahlian berlandaskan kode etik dan ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku. 7 Asas akuntabilitas, yaitu asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir kegiatan penyelenggara negara harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Aktor dalam Pemerintahan Dalam penyelenggaraan pemerintahan di suatu negara, terdapat tiga komponen besar yang harus diperhatikan karena peran dan fungsinya yang sangat berpengaruh dalam menentukan maju mundurnya pengelolaan negara seperti berikut. a. Negara dan Pemerintahan Negara dan pemerintahan merupakan keseluruhan lembaga politik dan sektor publik. Peran dan tanggung jawabnya adalah di bidang hukum, pelayanan publik, desentralisasi, transparansi umum, dan pemberdayaan masyarakat, penciptaan pasar yang kompetitif, membangun lingkungan yang kondusif bagi tercapainya tujuan pembangunan baik pada tingkat okal, nasional, maupun internasional. b. Sektor Swasta Sektor swasta, yaitu perusahaan swasta yang aktif dalam interaksi sistem pasar, seperti industri, perdagangan, perbankan, dan koperasi sektor informal. Peranannya adalah meningkatkan produktivitas, menyerap tenaga kerja, mengembangkan sumber penerimaan negara, investasi, pengembangan dunia usaha, dan pertumbuhan ekonomi nasional. c. Masyarakat Madani Kelompok masyarakat yang berinteraksi secara sosial, politik, dan ekonomi. Dalam konteks kenegaraan, masyarakat merupakan subjek pemerintahan, pembangunan, dan pelayanan publik yang berinteraksi secara sosial, politik, dan ekonomi. Masyarakat harus diberdayakan agar berperan aktif dalam mendukung terwujudnya pemerintahan yang baik.